webnovel

Secret In Love

Ada cinta dan kesakitan saat kita harus memilih hidup dengan seorang pria yang tidak kita cintai, Itu yang Reista rasakan.. Merelakan masa mudanya dengan menikahi Duda Tampan kaya Raya dari keluarga Ettrama. Seorang pria yang memiliki kekayaan di atas rata-rata... Mungkin terdengar menyenangkan bukan?. Tapi bagaimana jika ternyata hidup tidak melulu membahas kebahagiaan? Reista harus merasakan hidupnya berantakan karena masa lalu dari suaminya hadir kembali! Kegilaan yang diciptakan oleh mantan istri Ramelson Ettrama, membuat keluarga Ettrama hancur berantakan. Penculikan, kekerasan, pembunuhan!.. berkumpul jadi satu dan membuat banyak kesakitan kepada Jiwa-jiwa suci yang tidak mengerti apa apa.. Hidup Reista bahkan harus berselisih dengan Racun yang menggerogoti tubuhnya dan membuat kedua bola matanya lepas!! Apakah kesakitan akan selalu menghantui Hidup Reista? apakah cinta akan membuat Reista bertahan bersama Ramelson Ettrama? semua akan dibahas dalam Bab-Bab selanjutnya.. Jangan lupa tinggalkan Komentar positif, Berikan koin di setiap bab terkunci. hal ini akan membuat penulis menjadi lebih bersemangat lagi... [Sequel berjudul, Secret In Love: Ahli Waris] Selamat membaca dan semoga hari kalian menyenangkan!!

silvaaresta · Fantasy
Not enough ratings
430 Chs

Menaiki tembok dengan susah payah

"Bagaimana cara Kita memanjat?". Tanya Caca yang merasa disaat seperti ini, bukan saatnya terharu atau memadu kasih.

"Naiklah ke punggungku". Ujar Drian yang sudah berjongkok

"Kau yakin? aku ini berat loh". kata Caca yang malu jika harus digendong oleh Drian.

"Naik saja, kau itu tidak berat.. bahkan aku saja bisa menggendongmu dari depan dan memasukan inti dalam tubuhmu lalu membuatmu melemas.. jadi jika hanya mengangkat dirimu ke atas tembok, bukan masalah besar". Perkataan Drian membuat pipi Caca langsung memerah, antara mau marah, malu, dan juga meremang geli.. Perkataan Drian yang membahas tentang percintaan mereka saja sudah membuat Caca sulit untuk menjaga kewarasan. "Ayo cepat.. tidak udah membayangkan hal itu sekarang, kita masih bisa melakukan kapanpun di lain tempat". Caca langsung memukul lengan Drian dan mengerucutkan bibirnya, Drian hanya tertawa lalu menepuk pundaknya dua kali. menyuruh Caca agar cepat naik karena waktu mereka tidak banyak.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com