Nyonya gornio turun dari mobilnya dan melihat ke sekeliling Gedung kosong bekas sekolah tak terpakai. Matanya memicing dengan wajah yang menekan amarah, Langkah kakinya perlahan menyusuri setiap gedung itu. Sangat pelan dan hati-hati, pecahan kaca seperti alunan lagu yang mengiringi setiap jejak tapak kaki Nyonya gornio..
Hari sudah Malam, Nyonya gornio tau bahwa Alex akan datang kemari untuk saling bertemu..
Sebuah suara sepatu dari arah belakang nyonya gornio membuat dirinya menengok, namun tiba tiba tubuhnya di dorong dan menghantam tembok yang ada di belakang. Bibirnya digigit kasar dan di lumat dengan nafsu yang menggelora, Nyonya gornio tau bahwa Alex memang sengaja melampiaskan seluruh nafsunya di dalam ciuman ini, nyonya gornio tidak membalas tidak juga menghindar. membiarkan saja Alex puas dengan ciuman bibi itu.. Nafas Alex begitu panas, membuat nyonya gornio menahan dirinya untuk tidak mendorong Alex dan membunuh laki-laki ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com