Berkat kecerdasan Kendra, Sullivan bisa menemukan Shireen. Saat itu mereka kembali berkelahi di jalanan. Bryan yang membawa pasukan hanya sedikit, kalah telak apalagi dibantu Kendra yang sudah mempelajari gerak gerik Geng Bedog sejak lama.
Shireen gemetar ketakutan, ia tidak menduga jika Sullivan akan menolongnya. Padahal, ia sempat merasa hidupnya diujung tanduk dan anak buah Bryan melecehkannya. Seumur hidup ia baru merasa ternoda oleh perilaku mereka.
"Om, makasih," ucap Shireen, menghambur ke dalam pelukan Sullivan.
"Stupid you!" rutuk Sullivan, mengusap pelan rambut Shireen.
"Dia siapa? Kenapa dia ngincar aku terus?"
"Dia Bryan, gua tahu dia temuin lo tempo hari. Apa lo bilang sesuatu ke dia? Perjalanan kita?" cecar Sullivan.
"Nggak, malah dia yang ceritain jeleknya Om. Dia bilang Om banyak ceweknya, serakah, Om tukang korupsi," jelas Shireen, disela isak tangisnya.
"Oh gitu toh," sahut Sullivan santai, lalu menggeser kan tubuh Shireen.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com