"Jangan begitu, Appa senang kamu di rumah, geulis." Pak Darma mencoba tenang, walaupun anaknya terus sengit.
"Hmm, ngapain juga Appa nyapa saya. Biasanya juga berduaan terus sama nenek lampir."
"Dia ibumu sekarang, jadi hormati sebagai istri Appa. Appa hanya ingin tanya, kenapa kamu begitu cuek sama anak-anak? Apa kamu tidak sayang mereka lagi?"
"Kenapa Appa baru tanya sekarang? Kenapa tidak bertanya padaku, sebelum Appa mengantarkan sinta ke sana!" tukas Innes, wajahnya berubah kecut.
"Mau gimana bicara, kamu pergi pagi pulang malam. Pernahkah selama ini kamu meluangkan waktu di rumah? Tidak, Innes, kamu sibuk dengan dunia sendiri. Itu menyedihkan sekali."
"Itu bukan alasan untuk membenarkan tindakan Appa. Sekarang, Appa baru bertanya kenapa sikapku dan bagaimana perasaanku?"
"Ya sudah, maafkan Appa, ya Innes." Pak Darma menundukkan kepalanya, akhirnya pria itu mengalah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com