webnovel

Secret Friendzone

Perjalanan hidup selalu mengajarkan seseorang untuk tidak egois dalam keadaan apa pun, entah bahagia atau pun sedih. Bahkan ketika mengalami fase terpuruk pun. Sullivan sadar benar bahwa hidup, seperti berjalan diatas roller coaster. Naik, turun, memutar dijalanan terjal, penuh kejutan. Pertemuan tak sengaja dengan Shireen, sang kupu-kupu malam yang ia selamatkan. Kisah yang berawal dari teman tapi mesra, malah berbalik seperti bumerang yang menghancurkan hidupnya. Rasa cinta, dendam, dan rindu, ia rasakan sama mendalamnya pada wanita yang pernah hadir di dalam hidupnya. Ketika ia berusaha melupakan Shireen selama bertahun-tahun. Wanita itu kembali muncul, di saat hidupnya akan bahagia. Akankah Sullivan menerima Shireen kembali? Atau tetap pada motto hidupnya. Take it or leave it! Apa jadinya ketika identitas yang selama ini ia sembunyikan, justru terguncang akibat kehadiran seseorang dari masa lalunya.

Umma_Saliha95 · Realistic
Not enough ratings
302 Chs

156. I Dont Like Rasisme

Usai makan malam, semua orang berkumpul di teras belakang, gelak tawa terdengar bahagia dari semua orang, sampai terdengar ke balkon atas. Ziya merasa jijik tapi juga khawatir Alvian keceplosan menceritakan kejadian malam itu di depan keluarga.

Ziya tidak sabar ingin bicara dengan Irsyad dan menanyakan perihal perempuan yang dilihatnya di dalam mobil. Ziya tidak mau bergabung dengan mereka, karena malas akan kehadiran Alvian. Ia terus waspada dan memasang kupingnya lekat.

"Al, kapan nikah?" tanya Irsyad.

"Nikah? Belum waktunya, Syad," jawab Alvian.

"Menikah itu separuh dari menyempurnakan agama loh, Al," sela Bu Glenda.

"Apa Kak Al nggak doyan perempuan?" seloroh Ananty.

"Apa?" Alvian terpekik mendengar pertanyaan Ananty.

"Kaget kaya gitu, biasa aja kali Kak." Anantu terkekeh pelan.

"Kamu sih Dek, pertanyaannya menohok banget!" seru Irsyad, membela Alvian.

"Bercanda kali ah."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com