webnovel

SEBUAH TAKDIR (Destiny)

Menceritakan seorang gadis yang selalu ceria, selalu membuat orang yang ada di sekitarnya tertular dengan keceriaannya. Saat sebuah tragedi yang menimpa orang tuanya ia berubah 180 derajat menjadi gadis pendiam dan selalu menatap kosong. Suatu hari seseorang masuk dalam kehidupannya, menghangatkan kembali hati yang membeku itu dengan kasih sayang yang begitu melimpah ruah sampai ia tidak lagi merasakan kesepian dan kesedihan lagi. Saat semua dunianya mulai tersusun kembali kakak yang paling ia cintaipun menyusul kedua orang tuanya dengan cara yang sama dengan apa yang menimpa orangtuanya. Gadis itu merasa bahwa Tuhan tidak adil padanya, dengan mengambil satu-persatu orang yang dicintainya. Ia sangat ketakutan, karena takut orang yang sangat dicintainya dilenyapkan oleh pembunuh itu, ia pun memilih pergi meninggalkan kota kelahirannya itu dan memulai kembali kehidupannya. ia berjanji pada dirinya sendiri, ia tidak akan kembali ke kota kelahirannya sebelum pelakunya tertangkap.

Mira_Yustika · Fantasy
Not enough ratings
4 Chs

Kembarannya Song Hye Kyo

Krriiiinnggggg....

Krriiiinnggggggg.....

Jam weker itu terus saja menjerit, semakin lama dia bersuara semakin lama durasinya. Mencoba membangunkan siempunya, yang sedari tadi masih memejamkan mata tanpa memperdulikan suaranya. Hingga suara yang menggelegar menyeruak di tempat itu mengalahkan suara nyaring jam weker itu.

"Aaaarrraaaaaaaa bangun nggak!, liat ini udah jam berapa!" ucap wanita paru baya Namun masih terlihat muda itu. Tapi gadis itu tidak menghiraukan ucapan wanita itu, gadis itu malah semakit mengeratkan pelukannya ke bantal dan selimutnya ia naikan sampai seluruh tubuhnya tidak terlihat.

Byyuurrr

"Maa tolong!! tolong!! princess tenggelem Maaa hhaahh....haahhh"

" Princess pala lu gondrong, keboo kaya gitu pengen dipanggil Princess hadeh, Ara! cepet mandi sono udah jam 7 telat mampuss" tegur wanita itu.

"Yaelah maa" jawab gadis yang dipanggil Ara itu santai. Sampai Ara teringat bahwa pagi ini ada upacara bendera, Ara pun langsung pergi ke kamar mandi dan dalam 15 menit Ara sudah siap dengan seragam kebanggaannya. Maklum Ara hari ini nggak mandi tapi masih cantik kok:).

"Pagi epribadehhh, Ara yang cantik kembarannya Song hye kyo in here red carpetnya Mana!!" Ucapnya bersemangat.

"Brisik lu, cepetan makan. Oh iya gue ada kelas pagi hari ini jadi mon maaf nih gue nggak bisa anter lo, Tapi gue udah minta tolong sama Sam buat nganterin lo, karna katanya dia juga ada urusan dan jalannya searah sama sekolah lo ra" kata Arrian pada adiknya.

" Yah kok gitu bang, nggak asik ahh lu mah. Napa lu nggak ngomong pas malem coba, kan gue bisa bangun pagi buat naik angkot atau nggak taxi gitu" kesal Ara.

"Kalaupun kamu nggak mau bareng sama Sam, Papa sama Mama nggak akan ijinin kamu naik angkot apalagi naik taxi. Nggak ada penolakan!." tegas sang Papa.

Ara yang ingin memprotes pada Papanya, dia urungkan kembali karena memang jika Papa udah ngambil keputusan nggak akan pernah bisa di ganggu gugat lagi, sekalipun Mama yang bantuin ngebujuk Papa kalo A ya harus A tanpa adanya si B atau yang lainnya.

Setelah selesai makan, Arapun berpamitan pada Papa, Mama dan Abangnya karena Sam sudah ada di depan rumah.

"Hai kak, maaf udah ngerepotin hehehh" Ucap Ara berbasa-basi.

"Masuk" bukannya menjawab perkataan Ara, Sam hanya berbicara to the poin pada Ara yang hanya dibalas tatapan kesal oleh Ara.

Selama diperjalanan menuju sekolahnya Ara. Di mobil itu hening, tidak ada yang memulai percakapan.

Karena bosan Ara pun memainkan ponselnya sampai tiba-tiba ia ngerasa kalo mobil yang ditumpangi sama dia itu kerasa nggak bergerak. Lalu saat kepalanya mendongak, ternyata ia udah sampai di sekolahnya. Ara pun bergegas masuk kesekolah, karena sebelumnya ia sudah berterima kasih pada Sam yang dibalas hanya dengan anggukan kecil saja.

Tengg....tenggg....tenggg

"Anak-anak, ayo berbaris seseuai dengan kelas kalian. barisan putra dan putri terpisah mengerti?" Terdengar ucapan pak Wahid dari pengeras suara.