webnovel

Sebuah Kata Kerinduan

Hujan tak pernah tau untuk apa ia jatuh. Tapi air mata selalu tau untuk siapa ia jatuh. Untuk pertama kalinya dia peduli pada seseorang, untuk pertama kalinya dia jatuh cinta pada seseorang untuk pertama kalinya dia merasa kehilangan dan untuk pertama kalinya juga dia merasakan penyesalan yang tiada berakhir. Arkananta Sangkara harus kehilangan gadis yang dicintainya untuk selamanya. Menahan kesakitan setiap kerinduan menghantam hatinya. Tapi di antara sakit dan putus asa untuk merelakan hatinya kembali bergejolak penuh harapan. Pertemuan tak di sengaja dengan seorang gadis yang begitu mirip dengan gadis itu. Apakah tuhan sedang mengujinya atau sedang berbelas kasih atas segala kesakitan yang di deritanya selama ini. “Siapa kau!”. “Kau yang siapa! “Kau sangat mirip dengan seseorang yang aku kenal!”. “Hei! Pria lajang kalau kau ingin mendekati seorang gadis jangan gunakan cara kuno seperti ini! Aku tidak percaya dengan sesuatu yang serba kebetulan! Jadi pergilah jangan menghalangi jalan ku!”. Wajah, mata, bibir, bahkan suaranya sangat mirip Arka berpikir jika gadis itu bangun dari kuburnya karena tidak tahan melihatnya dengan rasa sakit menahan kerinduan. Tapi kenapa sifat mereka sangat berbeda. Siapa kau sebenarnya! Apakah itu sungguh cinta pertamanya atau hanya seseorang yang sekedar mirip saja. Jika ada kesempatan manakah yang akan Arka pilih. Melepaskan cinta pertama yang telah lama meninggal atau memulai kisah baru dengan gadis yang mirip cinta pertamanya.

Ahra_August · Urban
Not enough ratings
430 Chs

286. Kekurangan seorang arwah

Ramazan mengemudikan mobilnya perlahan di jalan raya menuju rumah pamannya. Setelah menjadi pengangguran di mulai merasa bosan. Di tambah lagi, dia tidak bisa menunggu lebih lama. Dia harus melamar Arista menjadikan gadis itu miliknya seutuhnya, hingga Rey, meskipun dalam bentuk arwah tidak akan memiliki kesempatan untuk mendekatinya. Karena itu, dia butuh pekerjaan.

Ramazan terbayang wajah kesal Arista, saat dia mengabaikannya. Gadis itu benar-benar menggemaskan dan lucu. Padahal jelas kalau dia sedang menjahilinya, gadis yang tidak peka.

Ramazan membelokkan mobilnya menuju komplek perumahan milik pamannya, sudah lama sekali dia tidak pergi mengunjungi pamanya, setelah kejadian di kota Z.

"Baru saja berpisah aku sudah merindukannya.." bisik Ramazan pada diri sendiri, pandangannya jatuh pada gelang yang di pakainya di pergelangan tangannya. Menyentuhnya dengan lembut.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com