"Dia suka ke duanya!" kata Rey tegas.
Kevin terdiam dia memilih untuk melihat karakter Rey yang sebenarnya sebelum bertindak. Jika dia adalah bahaya untuk Arista dia harus menyingkirkannya.
Tidak lama kemudian Alden dan Ramazan kembali ke meja panjang dan duduk di kursi mereka masing-masing.
Arista masih menahan suara tawanya, dia melihat mata dan wajah Ramazan yang memerah bahkan Alden pun sama. Dan Alden lebih parah lagi, dia memeluk sebotol besar air putih.
"Kau sangat berlebihan! Itu benar-benar tidak pedas!" ujar Arista membela.
"Kau gila! Ini bukan makanan manusia! Tidak! Aku tidak akan memakannya! Tidak akan pernah!" teriak Alden menolak.
Ramazan pun mengangkat sebelah tangannya dan berkata "Sama! Aku juga!"
"Rasanya aku sedikit trauma dengan bakso besar dan super pedas ini, mungkin aku tidak akan makan bakso lagi di sisa usiaku!" kata Alden.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com