webnovel

tangis Andra

Andra melangkahkan kakinya dengan gontai menuju ruangan dimana Anaya di rawat.

tangis Andra pecah setelah melihat ke adaan Anaya yg saat ini terbaring lemah.bahkan lengan dan badannya di pasangi alat-alat yg Andra sendiri tidak mengerti untuk apa.dengan langkah lemas dan air mata yg terus keluar Andra mendekati ranjang Anaya,ia menatap wajah pucat Anaya dengan perasaan hancur.

"hey Anaya..bangun" ujar Andra pelan sembari mengelus lembut lengan Anaya

"apa sakit hmm? kenapa kamu ga pernah bilang sama aku? aku bakalan kabulin semua permintaan yg kamu minta,tapi kamu harus bangun hmm.." tak ada jawaban apapun yg keluar dari mulut Anaya matanya masih tertutup rapat,membuat Andra merasakan sesak luar biasa

"Maafin aku..aku janji akan kembalikan kebahagian itu sama kamu,kamu harus cepet bangun Anaya..kasian Adel nangis terus mikirin kamu." sungguh Andra tidak sanggup melihat Anaya seperti sekarang.

..

Sudah 1 hari belalu tapi Anaya belum membuka matanya.

sementara di tempat lain..Asya merasakan hatinya gelisah,beberapa kali Asya menghela nafas panjang

"shit!! kenapa gue ingat perempuan itu." ucapnya pada diri sendiri.

Andra setia menemani Anaya yg masih terlelap,ia mengkhawtirkan kondisi Anaya.ia bahkan memikirkan bagaimana Anaya bertahan dengan kondisi nya selama 3tahun terakhir yang seperti baik-baik saja.,saat mendengar penjelasan dokter tentang penyakit kelainan darah yg Anaya derita,membuat Andra kembali meneteskan air mata

"bangun Anaya.." bisik Andra pelan tepat di telinga Anaya.Anaya menggerakan tangannya membuat Andra segera memanggil dokter.

Akhirnya Anaya membuka matanya,ia melihat sekeliling mendapati ruangan yg asing.sampai suara seseorang membuatnya sadar

"Allhamdulilah akhirnya kamu bangun.." Anaya melihat wajah yg ia kenal,Andra dan Adel sedang menatapnya dengan tatapan khawatir.Anaya tersenyum sebagai jawaban

selama satu minggu setelah kesehatan Anaya dinyatakan mulai membaik oleh dokter,selama satu minggu pula Andra selalu ada di sisi Anaya..

"Naya mau pulang dra," ucap Anaya kesekian kali memohon pulang pada Andra

"ga bisa,kamu belum baik-baik aja." jawab Andra

"Naya mohon..Naya pengen pulang ke rumah,kesehatan Naya udah baik-baik aja kok." Andra menghela nafas pelan,Andra sungguh tak tega jika sudah melihat tatapan memohon Anaya.

"nanti aku coba ngomong sama dokter ya." jawaban Andra membuat Anaya semangat,Andra tersenyum memperhatikan gadis yg ia cintai.

"kamu harus sehat Naya,jangan nyembunyiin apapun lagi dari aku,hmm? jangan menyerah,aku bakalan selalu ada buat kamu jangan anggap aku orang lain Anaya..aku perduli sama kamu,aku sayang sama kamu meskipun kamu cuman nganggap aku sebagai teman." ucap Andra dengan tatapan lembut

Anaya membalas tatapan lembut Andra dengan senyum manisnya,meskipun wajahnya masih pucat tp tak menghilangkan wajah cantiknya.

"maafin Naya,Naya cuman ga mau bikin Andra khawatir..Naya ga bakalan nyerah buktinya Naya bisa bertahan selama 3 tahun ini kan?"

"kamu perempuan hebat Anaya..aku janji bakalan kembalikan kebahagiaan kamu yg 3 tahun lalu sempat aku hancurin." Anaya menggeleng kepala nya pelan mendengar ucapan Andra

"Andra mau janji sama Naya?" ucap Anaya,Andra mengangguk sebagai jawaban

"janji sama Naya jangan ngomong atau ngebahas apapun sama Asya tentang 3tahun lalu ataupun kesehatan Naya sekarang."lanjut Anaya

"tapi kenapa Naya? kebahagiaan kamu itu Asqo,tawa kamu itu Asqo bahkan semangat kamu itu Asqo." ucap Andra pelan,

Anaya menggeleng kepala pelan sembari menundukan kepala "Naya ga mau bikin Asya khawatir,kaya sekarang yg Naya liat di mata Andra.Naya ga mau di kasihani sama Asya ataupun Andra,Naya bakalan baik-baik aja selama Naya belum menyerah..Asya memang kebahagiaan Naya tp Naya bukan kebahagiaan Asya ndra,jadi Naya mohon jangan bilang apapun sama Asya tentang Naya sedikitpun.sudah cukup Andra yg Naya repotin,Naya ga mau bikin siapapun repot lagi tentang kesehatan Naya." ucap Naya meyakinkan

"liat aku Naya?" ujar Andra sembari menangkup wajah Anaya dengan kedua tangannya,Anaya menatap mata Andra dengan mata berkaca-kaca

"kamu perempuan hebat kamu tau? kamu bahkan bertahan sendiri tanpa ngerepotin siapapun,aku ataupun Asqo pasti nyesel karna udah nyakitin perempuan kaya kamu.maafin aku yg pernah menorehkan luka di hati kamu,Asqo beruntung di cintai sama kamu Anaya." ucap Andra lembut

"Andra janji ya?" tanya Anaya sekali lagi

"iya aku janji,tapi kamu harus janji juga.kamu harus sehat kamu harus baik-baik aja." ucap Andra sembari mengelus kedua pipi Anaya dengan kedua tangannya.Anaya mengangguk dengan semangat membuat Andra tersenyum

Setelah memohon untuk pulang pada dokter dan Andra akhirnya Anaya bisa pulang ke rumah sederhana nya,Adel begitu gembira melihat kesehatan kakak nya yg mulai membaik..

Anaya bersyukur memiliki adik seperti Adel dan sahabat seperti Andra,ia berjanji akan berjuang untuk sembuh meskipun itu tak mungkin tapi setidaknya ia akan bertahan