webnovel

Pertemuan

sudah satu bulan berlalu dan kesehatan Anaya membaik meskipun kadang-kadang hidung nya mengeluarkan darah tp setidaknya ada Andra dan adel menemani di sisinya.

hari ini Andra memiliki pertemuan dengan salah satu kolega bisnis yg akan bekerja sama dengan perusahaan yg ia pimpin.

Andra duduk di salah satu kursi restauran berbintang dengan santai sesekali sibuk mengecek ponselnya,sampai langkah kaki seseorang membuatnya mengalihkan perhatian dari ponselnya.

"selamat siang?" ujar seseorang,Andra masih memenatap orang yg berbicara padanya

"apakah saya terlambat?" ucapnya lagi membuat Andra tersadar dari keterkejutannya

"apakah anda dari perusahaan Dirgantara?"tanya Andra setenang mungkin

"benar,saya CEO Dirgantara.lama tidak berjumpa." ucap nya dengan tatapan tajam

"ya sudah lama tidak berjumpa tuan Asqo," jawab Andra setenang mungkin

Andra tak menyangka jika kolega bisnis yg memiliki janji temu dengannya adalah laki-laki yg masih sangat di cintai Anaya..

setelah membahas bisnis Akhirnya Asya dan Andra sepakat menjalin hubungan kerja sama

"baiklah semuanya sudah kita sepakati," ucap Asya sembari membalas menjabat tangan Andra

"TerimaKasih." ucap Andra,Asya menyeringai sembari menatap Andra

"tidak perlu terlalu formal,bukankah kita teman lama?" ucapan Asya membuat Andra sedikit merasa tak nyaman,ia masih sangat ingat karna ke egoisannya telah membuat temannya berpisah dengan perempuan yg ia cintai.

"baiklah karna pekerjaan sudah kita bahas,bagaimana kalau kita membahas pertemanan kita yg sudah lama tak terjalin." ujar Asya lagi Andra mengangguk sebagai jawaban

"gimana kabar loe ndra?"

"gue baik,loe apa kabar? gue ga nyangka ternyata loe udah jadi pebisnis terkenal."

"gue sangat baik setelah 3tahun lalu." ucapan Asya membuat Andra mengingat kesalahan nya

"maafin gue.."

"loe ga perlu minta maaf ndra,kalau bukan gara-gara loe mungkin sekarang mata gue masih tertutup dengan kebohongan," ucap Asya dengan seringai nya

"dia ga salah,"

"loe baik banget sih ndra,masih aja loe belain dia..secinta itu loe sama DIA?" ujar Asya dengan nada menekankan

"gue ga bisa ngomong apapun lagi karna gue udah janji,dan Anaya ga seperti apa yg loe pikir." ucap Andra mencoba menyakinkan

Asya tersenyum mengejek mendengar ucapan Andra"ck! hebat banget Dia pengaruhin loe sampai-sampai loe berani khianatin gue sebagai teman terdekat loe"

"mungkin suatu saat loe bakalan tau alasannya,dan gue minta maaf udah bikin loe kehilangan cinta dan perempuan yg loe sayangi." ucap Andra bersungguh-sungguh

"gue udah tau alasannya 3tahun lalu ndra,dan buat cinta kayanya gue udah ga punya rasa Cinta apapun," Asya merasakan sesak di dada nya setelah mengatakan itu tp ia mencoba tenang

"tapi Qo.." ucapan Andra terhenti karna mendengar Asya menyela perkataannya

"udahlah ga usah bahas lagi,tadi gue cuman pengen nyoba tau aja loe udah ga cinta sama Dia..gue denger loe mau nikah sama Dia?" ucapan Asya membuat Andra terkejut tp sedetik kemudian Andra tersenyum tenang

"iya gue mau nikah."

"ternyata hubungan loe sama dia serius,tp loe kok bisa biarin perempuan yg loe cintai kerja jadi cleaning servis di perusahaan gue?" lagi lagi ucapan Asya membuat Andra terkejut pasalnya ia tak tau jika Anaya bekerja di perusahaan yg Asya pimpin

Asya memperhatikan raut wajah terkejut Andra

"kayanya loe ga gau kalau Dia kerja di perusahaan gue,gue malah makin heran kok bisa loe biarin cwe loe kerja jadi cleaning service? emang loe ga bisa biayain kuliah Dia sampe ga bisa nerusin pendidikannya?" Andra masih terdiam,ia tak tahu harus menjawab apa..ia sungguh tak tau apa-apa Anaya tak pernah membahas perusahaan tempatnya bekerja,Andra sangat tau Anaya adalah perempuan yg tak mau menyusahkan siapapun tp tak bisakah Anaya sedikit terbuka padanya.

"Anaya bukan perempuan yg bisa manfaatin orang yg menyayanginya,dan untuk perusahaan tempatnya bekerja mungkin Anaya ga mau bikin gue salah paham." ujar Andra pada akhirnya

"wow maafin gue ndra,gue kira loe tau kalau cwe loe udah ketemu gue.tp tenang aja gue ga ngelakuin apapun sama Dia,gue cuman jadiin Dia asisten kebersihan khusus CEO.loe pasti ga bakalan marah kan sama cwe loe?" ucap Asya dengan nada mengejek

"gue ga marah selama Anaya baik baik aja,kalau begitu gue permisi ada hal yg harus gue urus mengenai pernikahan." ujar Andra setenang mungkin,meskipun sebenarnya masih banyak hal yg ingin ia tahu tentang Anaya yg bekerja di perusahaan Asya

mendengar perkataan Andra tentang pernikahan membuat Asya mengeraskan rahangnya,tangannya mengepal kuat di balik meja

"baiklah selamat buat pernikahan loe,dan mungkin gue bakalan kasih hadiah spesial buat pernikahan loe." ucap Asya setenang mungkin

setelah berpamitan dengan sopan Andra bergegas mengendarai mobilnya menuju rumah Anaya

sementara Asya masih betah duduk di kursi restauran,Asya masih mencoba menenangkan emosinya saat mendengar setiap ucapan Andra tentang gadis yg membuat hatinya dingin

"aaaarrrght...gue janji bakalan ngasih loe hadiah spesial Andra." gumam Asya dengan tatapan tajam

..

Andra sampai di rumah Anaya,dengan tak sabar ia bergegas turun dari mobil setelah memarkir mobilnya tepat di depan rumah Anaya

"Asallamualaikum," ucapnya sembari mengetuk pintu

"walaikumsalam." jawab Anaya setelah membuka pintu

"loh kok kamu yg bukain pintunya? Adel mana?" tanya Andra

"Adel masih ada eskul jdi pulangnya aga terlambat,ada apa dra?" tanya Anaya setelah mempersilahkan Andra masuk

"aku mau tanya sesuatu tp kamu harus jujur," Anaya mengangguk sebagai jawaban,ia pikir tak perlu lagi menyembunyikan masalah apapun dari Andra karna ia sudah sangat mempercayainya

"selama ini kamu kerja di perusahaan mana?" tanya Andra

"di perusahaan Dirgantara,kenapa emang?" jawab Anaya

"kamu tau CEO nya siapa?" pertanyaan Andra akhirnya membuat Anaya mengerti apa yg Andra pikirkan

"Andra udah tau?" bukan menjawab tp Anaya bertanya pada Andra.

"aku udah tau,kenapa kamu ga ngomong sama aku Naya?" ada nada kekecewaan yg di ucapkan Andra

Anaya terdiam menundukan kepalanya,ia sungguh menyesal membuat Andra kecewa padanya