webnovel

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Teen
Not enough ratings
268 Chs

Leave or Stay

Salju kembali turun sore ini. Iqbaal yang tidak membawa payung dan pakaian tebal pun lekas berlari begitu ia turun dari bus yang mengantarkannya dari kampus sampai apartemen. Tidak hanya mencegah tubuhnya semakin basah, tetapi juga hal lain yang membuatnya harus segera sampai di rumah dan menemui Saheera.

Setibanya di lobi, Iqbaal menuju lift, menunggu dengan gelisan sembari melirik jam tangannya lagi dan lagi. Oh, ini jam pulang kerja, wajar saja jika lift apartemen tengah sibuk lalu lintasnya. Baru sekitar sepulug menit kemudian, Iqbaal mendapatkan tempat dan naik ke lantai 14, tempat unitnya dan Saheera berada.

Terus Iqbaal menunggu, lift itu berhenti beberapa kali di beberapa lantai. Iqbaal sungguh gusar, pun tubuhnya yang basah dan dingin kian dingin akibat terpaan udara AC lift, membuatnya tak bisa bergerak meski sekedar menggosokkan kedua telapak tangannya.

DING!

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com