webnovel

school girl

Ren laki-laki yang memilki kemampuan diluar nalar manusia biasa, terpaksa bersekolah, di sekolah perempuan karena tidak memliki biaya untuk masuk sekolah namun, apa yang akan terjadi dengan kehidupannya di sekolah tersebut apakah berjalan dengan baik atau sebaliknya.

Riko3603 · General
Not enough ratings
12 Chs

Event

"Woi tunggu dulu, apa maksudnya erina plus lensa kontak,di atas"erina mendadak ada sebelum cerita dimulai.

"Benar, apa maksudnya"ren melihat gambar erina, "tapi kau terlihat, manis kok! "Aku tersenyum dengan suara elegant.

"Benarkah? "Erina dengan pipi memerah.

"Becanda mana mungkin kau manis, hahahah"aku tertawa, "bukkkk"lancaran pukulan tepat diwajahku.

"Woi sialan, kau berani memainkan aku ya akan,kubuat kau ke alam baka"erina membunyikan jarinya.

"Maaf nona"aku bersujud, "tapi memang kau pake lensa kontak kan, hari ini"ren melihat erina tanpa kaca mata.

Erina menyentuh matanya dan tidak menemukan kacamatanya, "aduh tunggu dulu"erina tersenyum malu.

"Stare"aku melototin erina.

"Maaf, hihihihi"erina mengelus kepalanya.

Ren mendekati erina sedikit demi sedikit dengan tatapan iblis, "tunggu ren kau mau apa, ahhhhhhhhhh"erina berteriak karena amarah ren.

Bersambung.

"Semuanya ini baru opening tahu belum mulai"erina berteraik mengoyak gambar bersambung.

Pagi hari di sekolah the elit, aku melihat banyak murid yang melihat mading.

"Ramenya memang ada apa? "Aku bingung dan mendekati mading, "anu permisi"aku menyentuh salah satu bahu murid yang lain, mendadak mereka semua terkejut seperti melihat hantu.

"Ren, benaran baru kali ini kami melihatmu"wanita dengan rambut kuncir kuda tersenyum.

"Benar itu ren"kata semua murid.

"Keren ya dia, berbeda dengan yang ada di foto"kata semua wanita yang berbisik.

"(Anu maaf aku enggak hobi, di gosipin tahu) "alis mata kananku berkedut, "permisi boleh aku melihatnya "aku menujuk ke mading.

"(Melihat, jangan-jangan ren ingin melihat ituku) kecepetan tahu"semua wanita menamparku dengan keceptan tinggi.

Mendadak mereka semua pergi, "ada, apa dengan mereka semua apa salahaku? "Aku menyentuh kedua pipiku yang memerah.

Aku berdiri dan melihat mading, "event(event apa'an?)"aku bingung dengan pipi masih membengkak.

"Wow event lagi"mendadak ran di belakangku.

"Wahhhhhh"aku terkejut melihat ran, "kau ini ngejutin aku saja?"aku menyentuh dadaku.

"Maaf tehehehe"ran memukul kepalanya seperti lupa.

"(Kenapa dia seperti itu, tidak seperti biasanya?) "aku menatap ran dengan, tatapan cold eye.

"(Apa tidak bekerja, padahal aku sudah lihat majalah cara mendekati laki-laki) anu"mendadak wajah ran memerah.

"Ran apa maksudnya, tehehehe"aku meniru apa yang ran lakukan barusan.

"Bukan apa-apa kok"ran menundukan kepalanya.

"Sob-sob"aku mengelus kepala ran, "jadilah dirimu sendiri, aku lebih suka kau biasa saja"aku tersenyum lebar.

"Baik, hihihi"ran tersenyum kecil, "jadi ini adalah event bisa di bilang hampir mirip seperti turnament"ran tersenyum senang.

"Oh begitu!"aku biasa saja sambil bersandar di dinding.

"Kau bisa menaikan ranking ren, hihihihi"ran tertawa.

"Berarti ini yang di maksud dengan kepala sekolah bisa menaikan ranking"aku biasa saja mendengarnya.

"Woi kau dengar tidak ren!"ran menarik pipiku.

"Maaf, (aku enggak berminat, sih yang gituan keuangan kami bulan ini agak merosot karena aku mendaftarakan elika ke tk) huh"aku menarik nafas.

"Kau dengar tidak ren"ran memarahiku.

"Maaf aku tidak terlalu berminat dengan beginian"aku dengan nada suara malas.

"Huh, kau tidak berminat padahal semua murid senang kalau ada event,sekolah lain pun juga menuggu event setiap bulan"ran bingung.

"Bukanya ini hampir mirip dengan festival olahraga"kataku sambil memakan permen.

"Ya begitulah tapi ini berbeda tahu! "Ran marah.

"Sret-sret"bunyi mikrofon sekolah, "maaf ren kun,sekarang juga ke ruang kepala sekolah, hahahaha"suara tawa kepala sekolah.

"Anu, tadi kepala sekolah kan kok dia terlihat bego ya hari ini"aku bingung menuju mikrofon.

"Aneh juga kenapa kepala sekolah kok berbeda kebodohanya,biasanya hanya tertawa terbahak-bahak tapi kenapa tertawanya agak berbeda"ran meneteskan sedikit keringat.

"(jadi kepala sekolah bisa lebih bodoh lagi!) "aku berteriak dalam hati.

Aku berjalan menuju ruang kepala sekolah bersama ran, aku masih bingung apa yang dinginkan kepala sekolah.

Kami memasuki ruangan kepala sekolah, "permisi"kataku, "e... "Aku melihat kepala sekolah yang pusing karena meminum bir.

"Oh ren sudah datang ya, hahaha"kepala sekolah mendekati dengan pipi memerahnya.

Dia menempelkan dadanya ke dadaku, "e... Kenapa ren malu "kepala sekolah dengan suara menggoda.

"Pukk"wakil kepal sekolah memukulnya dari belakang, "tidur saja"kepala sekolah tertidur di pegangan wakil kepala sekolah.

"(Kacau,dia mabuk ya) "aku dan ran melihat kejadian aneh.

Wakil kepala sekolah berjalan dan menidurkan dia di ruangan kepala sekolah, tak beberapa lama wakil kepal sekolah datang dan, "ren, apa kau tahu tentang event? "Wakil kepala sekolah menatap serius kerahaku.

"Enggak tahu sih"aku mengaruk kepalaku karena malu.

"Huh, baik akan aku jelaskan karena sekarang ini, ada salah satu anggota dewan mungkin akan lebih mudah menjelaskannya! "Wakil kepala sekolah tersenyum kecil, "baik event, akan di laksanakan untuk menaikan peringakt, karena sekarang kau peringakat D lawanmu ,adalah peringkat D juga"kepala sekolah melihat dokument.

"Berarti lawan, aku peringkat D ya"aku tersenyum.

"Dan juga kau tahu ran, sudah mengikuti event kemarin"wakil kepal sekolah menujukan rekaman pertarungan antara anggota dewan yang lain.

"kau melawan erina ya"aku menujuk erina.

"Benarkan erina pake lensa kontak"kataku sambil menjelaskan.

"Enggak perlu di jelaskan woi"erina marah.

Aku melihat erina tanpa kaca matanya dia bertarung dengan ran dengan sepenuh tenaganya, walaupun akhirnya erina yang kalah, "gila kau hebat ya ran"aku terkagum.

"Biasa sajalah"ran mengelus kepalanya.

"kau tidak ada pertarungan lagi ya ran"aku agak bingung.

"Enggak, kalau kau memperbolehkan aku ingin lihat pertarunganmu"ran mengadukan jari telunjuk kanan dan kirinya.

"Tidak masalah kok, (tapi sebenarnya aku agak malas,karena masalah keuanganku) "kataku sambil menujukan wajah agak gugup.

"Aku sampai lupa, tentang hadiah juara 1, 4 juta munny"wakil kepala sekolah dengan wajah agak kecewanya.

"Huh 4 juta banyaknya! "Aku berteriak membuat Ran dan wakil kepala sekolah bingung.

"Lebih sedikit dari tahun kemarinya"ran dengan wajah agak kecewa.

"(Sedikit katanya, padahal cukup untuk makan selama 2 tahun lebih) "aku dengan wajah tercengah.

"Mungkin karena jumlah penantang bekurang karena,kau mengalahkan mereka semua,tahun kemarin"wakil kepal sekolah melihat ran agak kesal.

"Hihih maaf soalnya mereka semua kelewatan lemah sih"ran mengelus kepalanya.

"Berarti hadiah juara 1,akan di berikan dengan setiap ranking kan"aku dengan mata serius.

"Ya begitulah, dari ranking A-D, yang berbeda hanya ranking S mereka mendapatkan hadiah juara 1 sebesar 10 juta munny"kepala sekolah melihat dokument.

"(Aku harus menang, agar persedian makanan cukup untuk 2 tahun) "aku dengan semangat.

"(Tunggu kenapa ren baru semangat aneh)"ran bingung.

Wakil kepala sekolah memberikan surat pendaftaran, untuk mengikuti event, "baik kau tinggal menandatangani ini"kata wakil kepala sekolah.

Aku melihat peraturan di surat tersebut,dan menandatangani.

"Baik itu saja pertarungan akan di laksanakan sekarang"wakil kepala sekolah dengan tatapan kosong biasanya.

"(E... Sekarang maksudnya hari ini ya!) "aku berteriak dalam hati.

"Ayo ren"ran menarik tanganku tersenyum senang.

"Baik, terima kasih bu"aku tersenyum kearah wakil kepala sekolah.

Wakil Kepala sekolah tersenyum kecil, "huh, apakah kau akan merubah atau tidak? "Wakil kepala sekolah tersenyum.

"Jesika kesini tidur bareng yuk"kepala sekolah berteriak dalam ruangan istirahat.

"Oke mari aku datang"wakil kepala sekolah tersenyum lucu dan pergi ke tempat kepala sekolah.

Aku ditarik dengan ran menuju tempat pertama kali, aku bertarung dengan ran.

Aku mendengar suara orang banyak, saat kami memasukin tempat tersebut aku melihat semua murid yang sedang bersiap-siap dalam bertarung, "gila ramenya"aku dengan wajah kagum.

"Hahaha, keren bukan'ran tersenyum senang.

Mendadak semua murid tertuju kearah ran, dan mendekati dia membuat aku tepisah denganya, "ran senpai"semua berteriak.

"Tolong ren"ran dengan suara melemah.

Aku berdiri bingung, "(tumben ran minta tolong) "aku terdiam sebentar.

"Tch(tidak berpengaruh aku pikir ren akan membantuku) "ran dengan wajah agak kecewa.

"Grep"aku menarik tangan ran, "kau pikir aku akan membiarkan wanita yang meminta tolong, aku abaikan"aku tersenyum senang.

Ran tersenyum dan kami pergi ketempat yang lebih sepi, "terima kasih ya ren"suara malu ran.

"Tidak masalah nona"aku dengan gaya gentleman.

Mendadak wajah ran memerah dan sekaligus, "pfttt, hahaha kau lucu juga ren"ran tertawa.

Aku tersenyum, dan mendengar suara yang memanggil namaku,"namaku di panggil aku duluanya"aku berjalan meningalakan ran.

Ran melambaikan tangan ke arahku aku tersenyum dan terus menuju ring.

Aku melihat laki-laki yang mungkin setinggi 2 meter,dengan wasit yang menugguku,aku memasukin ring dan melihat wasit yang mulai siaga.

"Wow gedenya"aku dengan wajah terkagum.

Laki-laki tersebut bingung, dan tersenyum mengejek, "woi bisa tidak kau menyerah saja"laki-laki tersebut tersenyum mengejekku.

Aku hanya diam dan tersenyum, "tidak ayo kita bertarung(mana mungkin aku menyerah 4 juta munnynya akan menjadi miliku) "aku berteriak dengan semangat.

Wajah laki-laki tersebut jengkel, "baik kau yang menginginkannya"kata laki-laki tersebut.

Suara komentator yang menyebutkan nama kami, "baik di sisi kiri roger si penghancur dari the destroyer,dan di sisi kanan ren si white boy dari, the elit"komentator dengan semangat.

"(Sial kenapa white boy segala) "aku malu dengan julukan yang di berikan kepal sekolah.

Wasit dengan siaga untuk memulai pertarungan dan"kiri siap, kanan siap,mulai"wasit beteriak.

Bersambung