webnovel

SATRIA

Siti_Handriani · Teen
Not enough ratings
44 Chs

Jahil

"Kakakkkkkk...."

Bocah laki-laki berumur 10 tahun itu terus berlari menghindari anak perempuan berumur 9 tahun yang kini tepat ada di belakang punggungnya sambil membawa sapu.

"Kakakkkk... balikin booboo (bubu) Rye." Boneka jerapah kesayangan Rye pemberian dari sang bunda.

"Kejar.. ayo kejar ... wleee... " sang bocah laki-laki menjulurkan lidahnya meledek.

Anak perempuan yang tak terima mendapat ledekan dari sang kakak langsung melempar sapunya.

Pllluukkk

"Aaawwww... " bukan anak laki-laki itu yang meringis melainkan.

"Ihh.. sakit tau Rye, kak Nabil kan gak salah apa-apa." Nabil kini berusia 11 tahun.

"Hehe.. maaf ya kak Nabil, abis kak Sakha nyebelin sih... larinya cepet banget yaudah Rye lempar aja itu sapunya."

"Hm.. tapi kan jadinya kena kak Nabil, sakit tau."

"Sini— sini, aku liat " ucap Sakha yang kini mendekati Nabil .

Sakha mengelus kepala Nabil dengan perlahan, Pletak.

"Aaaawwwww..." jerit Nabil saat mendapatkan jitakan di kepalanya.

"Sakhaaaaaaaaaa—" teriakan itu begitu memekakkan telinga siapa saja yang mendengarnya.

Itulah keceriaan di antara mereka, Sakha yang selalu jahil pada dua perempuan yang selalu berada di dekatnya.

"Makan siang anak-anak...."

"Siap Bundaaaaa..." teriakan itu begitu keras di barengi langkah cepat kaki kecil mereka.

"Bunda.. bunda... masa ya tadi kak Sakha ambil bubunya Rye."

"Oh ya?? Kakak kok gitu?"

"Hihi... gapapa bun... kakak mau jailin adek aja hehe..."

"Tapi mom, tadi Rye lempar sapu ke Nabil."

"Ryee???"

"Itu gak sengaja kok bun, tadinya adek mau lempar kak Sakha, tapi malah kenain kak Nabil."

"Sudah minta maaf??"

"Sudah kok, ya kan kak?" ucapnya pada Nabil agar meyakinkan sang bunda.

"Iya sudah kok mom."

"Yasudah, sekarang, waktunya kita makan... kakak Sakha pimpin do'a."

Akhirnya mereka berdoa bersama.

"Selamat makannnn!!!!" Ucap mereka semua.

Disela-sela makannya, Nabil pun bertanya pada Ily.

"Mom, papa mana?"

"Mommy gak tau sayang..."

"Kalo Ayah?? Dimana bun?" Kini Athena yang bertanya.

"Ayah masih di kantor sayang."

"Ohh... " jawaban dari Ily mendapatkan anggukkan dari kedua anaknya.

Setelah selesai makan bersama, kini mereka duduk sambil menonton televisi . Posisi Ily kini berada di tengah tengah antara Nabila dan juga Athena, sedangkan Sakha ? Ia duduk di depan kaki Ily.

Ily mengelus kepala Sakha dengan penuh sayangnya.

Ia terbayang akan anaknya yang telah tiada, Arthur Ryeon Azfary, kembaran Athena.

Sang anak tau jika ia seharusnya memiliki kembaran, namun Athena tak di beritahu penyebab siapa dan kenapa sang kakak kembarnya meninggal.

"Bun...."

"Bundaaa...."

"Momm.."

Tesss

Tetesan air mata itu mengalir tanpa bisa dicegah oleh siapapun. Anak-anak yang melihat itu langsung saja memberondong pertanyaan pada wanita cantik yang selalu tersenyum dan menyayangi mereka itu.

"Mom.. mommy kenapa??" Tanya Nabil dengan paniknya.

"Bunda... bun... kenapa bun?? Adek nakal??"

"Bunda... ada apa bun? Bilang sama Sakha."

Ily tersadar akan lamunannya, ia menatap mereka dengan wajah sendu. Tangisnya tak dapat tertahan lagi , ia langsung memeluk Athena dengan sangat erat .

"Hikkss.. hhh...hikss.. bun— bunda ... rin..du Arthur hikkksss," Ily semakin mempererat pelukannya pada Athena.

Athena terdiam kaku, ia sering mendapati bundanya menangis seperti ini, begitu pun ayahnya.

Apakah ada sesuatu yang tidak ia tau?

Tae datang, ia melihat istrinya menangis tersedu .

Ia segera mendekat dan mengalihkan dekapan Ily padanya.

"Sayang, kita ke kamar ya..."

Ily menurut , ia dipapah oleh Tae. Nabila menatap sendu kepergian sang mommy dan daddy nya yang kini semakin menjauh. Akhirnya, Nabila pun bangkit dan berlari menuju kamarnya.

〰〰〰〰〰

Dikamar, Ily dan juga Tae duduk termenung. Tae menekukkan lututnya di hadapan Ily yang kini sedang terduduk di kasur.

"Sayang... hey.. jangan sedih sayang."

"Tae... Ily.. masih be— belum... terima... hikss."

"Sayang... kita harus ikhlaskan Arthur..."

"Tapi Tae... perasaan Ily bilang kalau Arthur masih hidup Tae... dia masih ada di dunia ini."

"Queen... "

"Tae.. aku yakin , sangat yakin Tae...hiks..hikss..."

"Queen.... dengar... !!!! Anak kita itu sudah jelas terbunuh sama anak itu, semua karena anak itu. Aku sebagai ayah dari anakku tak pernah rela atas kematian Arthur, akupun terluka Queen... aku pun sedih saat anak itu dengan teganya menusuk kamu didepan mata kepalaku sendiri."

"Aku ayah yang gak berguna Queen... harusnya aku bisa mencegah kejadian itu... maaf... maafkan akuuuu...." Tae terduduk sambil menangis saat mengingat kejadian itu.

Seseorang dari luar kamar mereka menatap kedua orang tuanya dengan pandangan kosong.

Kembarannya terbunuh.

Kembarannya mati karena kesengajaan dari seseorang.

"Aku akan cari kamu sampai dapat!"

"Pembunuh!!!!!"

Athena mengikrarkar dirinya untuk mencari orang yang telah membunuh kembarannya dan membuat kedua orang tuanya menangis seperti ini.