webnovel

11. Pengejaran

"Cepat katakan apakah kau sudah mendapatkan kabar tentang adikku?" Clarinda kembali bertanya pada Mika.

"Belum ada kabar tentang Altea dan mereka semua sedang berusaha untuk mencarinya," jawab Mika yang sudah tidak bisa lagi diam.

Tidak begitu lama ada seorang pria yang berjalan mendekat pada mereka, dia menghentikan langkahnya saat sudah berada tepat di depan Clarinda, Mika dan juga yang lainnya. Dia mengatakan sudah menelusuri semua dataran tinggi. Namun, tetap saja belum bisa menemukan di mana keberadaan Altea.

Pria itu berkata ada kemungkinan Altea terjatuh ke perairan dan terombang-ambing serta dia mengatakan tidak mungkin ada orang yang selamat jika sudah berada di perairan selama berhari-hari. Dia mengatakan semua itu hanya kemungkinan besar yang terjadi pada Altea.

Clarinda tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh pria yang ada di depannya sebab dia yakin jika sang adik bisa bertahan di saat keadaan genting. Dan ada juga hal-hal yang belum tercapai sehingga tidak mungkin Altea menyerah begitu saja atas kematian.

"Sebenarnya apa yang sudah terjadi?" tanya Clarinda pada pria yang ada di depannya itu.

"Ada kemungkinan Altea dihadang oleh musuh atau penjahat sebab beberapa hari yang lalu ditemukan beberapa pria yang sudah tidak bernyawa," jawab pria itu sembari melihat ke arah Clarinda.

"Apa ada yang selamat dari mereka semua yang kalian temukan?" Clarinda kembali bertanya pada pria itu.

Pria itu mengangguk dan dia mengatakan jika ada seseorang yang ditemukan tidak terlalu jauh dari penemuan mayat itu. Dan orang itu pun masih bisa bernapas, sekarang orang itu berada di rumah sakit yang jaraknya tidak terlalu jauh dari posisinya sekarang.

"Bawa aku ke sana," Clarinda kembali berkata pada pria itu karena dia ingin melihat orang yang selamat itu.

Clarinda berpikir mungkin orang itu ada hubungannya dengan Altea, dia akan bertanya pada orang itu. Dia menatap pria yang ada di depannya dan dia merasa jika pria itu adalah seorang agen rahasia juga karena pakaiannya yang menandakan seperti itu. Serta semua hal yang menempel di tubuhnya itu.

Dia menatap Mika seraya bertanya pada wanita yang ada di sampingnya itu dan Mika pun paham dengan apa yang diinginkan oleh Clarinda. Mika menganggukkan kepalanya lalu dia mengatakan akan mengatakan semuanya.

"Aku ikut denganmu," mika berkata pada Clarinda yang hendak berjalan menuju mobil.

Sedangkan pria tadi masuk ke dalam mobil jeep yang berwarna hitam yang tadi berada di dekat Mika. Tanpa banyak bicara lagi Don, Clarinda dan Mika pun mengikuti mobil jeep hitam itu yang akan menuju rumah sakit untuk bertemu dengan orang yang selamat dari sebuah serangan.

"Aku akan menceritakan semuanya padamu setelah bertemu dengan orang itu," Mika berkata pada Clarinda yang tengah duduk di depan tepat di samping Don yang saat ini sedang menyetir.

Mika tahu dengan pasti jika Clarinda sudah tidak sabar untuk mengetahui semua hal yang sudah terjadi. Dia juga sudah tidak bisa menyembunyikan lagi semuanya dari wanita yang ada di depannya sebab sudah terjadi hal yang membuat Altea menghilang.

Beberapa saat kemudian mobil jeep hitam itu berhenti tepat di depan sebuah rumah sakit, mereka yang ada di dalam jeep itu pun keluar. Don pun menghentikan mobilnya dan Clarinda pun membuka pintu mobil lalu ke luar yang diikuti oleh Mika serta Don.

Clarinda dan yang lainnya pun mengikuti langkah kaki pria yang sudah berjalan di depannya. Dia tidak tahu apa yang akan dilakukan olehnya saat bertemu dengan orang yang selamat itu karena dia berpikir buruk tentang orang itu.

Dia terjatuh karena ada seseorang yang menabraknya, Clarinda berusaha untuk kembali berdiri dan melihat siapa yang sudah menabraknya. Dia melihat seorang pria dan pria itu pun tidak bicara atau meminta maaf lantas pergi begitu saja.

"Kau tidak apa-apa, Sayang?" tanya Don yang melihat sang istri yang baru saja tertabrak oleh seorang pria.

"Aku tidak apa-apa," jawab Clarinda sembari terus melihat ke arah pria yang sudah menabraknya itu.

Tidak begitu lama terlihat beberapa orang pria yang berpakaian serba hitam berlarian, mereka mengejar seseorang. Dan mereka pun berhenti tepat di depan pria yang sedari tadi diikuti oleh Clarinda.

"Ada apa?!" tanya pria itu pada beberapa orang yang berpakaian serba hitam itu.

"Kami mengejar seorang pembunuh," jawab seorang pria yang terlihat sangat menghormatinya.

Clarinda terdiam dan terus mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan, dia tidak mengira akan ada seorang pembunuh di sebuah rumah sakit yang bisa dibilang keamanannya cukup bagus. Dia menatap terus mereka dan semakin yakin jika mereka semua adalah agen rahasia.

"Siapa yang sudah dibunuh oleh pembunuh yang kalian kejar itu," Akhirnya Clarinda bertanya pada mereka yang masih sibuk berbicara.

"Pria yang selamat dari kejadian beberapa hari yang lalu. Namun, pembunuh itu tidak berhasil menghabisinya," jawab seseorang yang tadi mengejar pembunuh.

Clarinda kembali terdiam dan dia tidak mengira akan mendengar semua itu tetapi dia semakin yakin jika sang adik sudah berhadapan dengan orang yang sangat hebat. Dia tidak mau berpikir jika sang adik tewas karena seorang atau beberapa pembunuh bayaran.

"Bisakah aku bertemu dengan pria itu sekarang?" Clarinda kembali bertanya pada pria yang berpakaian serba hitam yang ada di depannya.

Pria itu menganggukkan kepalanya dan dia juga memerintah semua orang yang ada di sana untuk mencari pembunuh itu. Dia tidak ingin pembunuh itu pergi begitu saja, setelah mendengar itu semua pria yang berpakaian serba hitam itu pergi.