webnovel

SEBUAH INGATAN

Dulu, pernah ada seorang laki-laki yang tak pernah kukenal datang kepadaku dan bertanya.

"Ceritakan tentang seseorang yang sangat kau cintai"

Aku mengamatinya sejenak. Aku tak pernah merasa mengenal laki-laki yang ada disampingku ini, yang entah kenapa tiba-tiba bertanya hal itu kepadaku. Tapi tanpa curiga siapa ia dan mengapa bertanya sesuatu kepadaku, aku malah menceritakan semuanya kepanya.

"Aku mencintainya sepenuh hati, sepenuh jiwa, bahkan aku akan rela mati jika itu untuknya. Itu janjiku. Seseorang itu dulu juga pernah berjanji akan selalu ada disampingku, menemaniku dan berjanji akan selamanya menungguku jika aku pergi jauh darinya. Tapi seseorang itu kini telah pergi meninggalkan janji-janji manis yang tlah diucapkannya dulu. Entah kenapa, aku masih berharap dan yakin bahwa dia akan kembali lagi kepadaku.

Beberapa tahun lamanya hingga saat ini, aku selalu menanti kehadirannya. Lalu aku mulai berdoa "semoga Tuhan mengambil nyawanya, agar ia kelak tahu bahwa selamanya hati ini akan selalu ada untuknya dan tak pernah tergantikan oleh siapapun selain untuknya pula.""

Laki-laki itu mendengarkan dengan seksama, tidak menyela ucapanku seperti teman-temanku yang slalu bosan dengan semua curahan hatiku. Aku senang karna akhirnya ada seseorang yang benar-benar mau mendengarkan semua curahan hatiku, walau sebenarnya aku tidak tahu siapa laki-laki ini.

Setelah beberapa menit terdiam karna mendengarkanku, akhirnya ia mulai bertanya lagi.

"Apakah kau benar-benar rela mati untuknya?"

Aku tidak menjawab, tapi mulai mengeluarkan pisau lipat yang selalu kubawa dari dalam tasku. Ia terlihat tak mengerti, tapi sebentar lagi ia akan mengerti. Lalu, aku mulai menggoreskan bagian tajam dari pisau itu ke pergelangan tanganku. Rasanya pedih saat darah segar mulai mengalir dan menetes. Tapi aku sudah melakukannya berkali-kali. Kulihat laki-laki itu terkesiap. Kaget karna melihat betapa beraninya aku melakukan hal itu, atau mungkin ia mengira aku sudah gila.

Ia memandang kearahku seperti bertanya apakah itu sakit? Aku hanya tersenyum.