webnovel

JANJI JANJI

"Untuk apa kau melakukan semua ini?"

Ia meraih tanganku, menunjuk bekas goresan pisau ditanganku tadi yang tak kusadari darahnya mengalir semakin banyak, dan ia tampaknya tidak terlalu terkejut ketika melihat bekas goresan-goresan pisau lain yang mulai sembuh disekitar tanganku. Ia menatapku lagi. Menunggu jawaban.

Aku menundukan kepala, merasakan panas dimataku, tapi entah mengapa setetes air matakupun turun dan tak mampu aku bendung. Laki-laki itu yang mungkin melihatku menangis mulai cemas. Memegangi tanganku.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanyanya.

Mungkin ia khawatir aku kesakitan karna goresan pisau itu, karna ia mulai mengeluarkan sapu tangannya dari saku dan mengikatnya dipergelangan tanganku, membalutnya dengan hati-hati.

Setelah selesai, aku mulai menarik tanganku. Berdiri dan berkata lagi.

"Aku tak pernah baik-baik saja dan tak akan pernah baik-baik saja. Kau bertanya untuk apa aku melakukan semua ini? Ya. Aku melakukan semua ini karna aku mulai lelah dengan semuanya. Aku mulai lelah dengan penantian panjangku selama ini. Dan aku mulai lelah untuk hidup lebih lama didunia ini. Aku berharap Tuhan segera mencabut nyawaku untuk mengakhiri semua, apa yang sudah aku alami selama ini. Tapi Tuhan tak pernah mengabulkannya.

Aku telah berkali-kali, bahkan berpuluhan kali mencoba untuk mengakhiri hidupku, tapi Tuhan selalu menyelamatkanku dan membiarkanku untuk tetap hidup yang membuatku terus menerus sakit mengingat kenangan-kenangan indah bersamanya itu. Mengingat janji-janji palsu dan bahkan, Ya Tuhan... Harus melihat dia hidup bersama orang lain. Melihat mereka tertawa bersama. Dan.. Dan... Dan mendengarkan dia mengucapkan janji itu. Janji yang dulu pernah dia berikan kepaku.."

Suaraku bergetar. Aku tak mampu untuk melanjutkan kata-kataku. Bahkan untuk mengingatnya pun aku benar-benar tak bisa. Aku jatuh terduduk dan laki-laki itu telah berada disampingku, merangkulku. Dan mengusap air mataku dengan punggung tangannya.

Next chapter