webnovel

kematian

melihat banyak penduduk yang meninggal betapa marahnya Sadali tetap dia tidak bisa mengembalikan nyawa penduduk. 'joko dia dimana? apakah dia mati'. dalam hatinya bertanya sambil mencari tumpukan mayat membuat kubangan darah dan bau anyir menyengat hidung. tak jauh disana joko dengan susah payah melawan tiga orang yang mengepungnya. berlari Sadali sambil menghentakkan kaki membuat dirinya terbang dan membabat satu pengepung Joko tewas dengan luka menganga di leher.

"mengingatkan kita saat masih mudah dulu" senyum mengembang di wajah Joko.

"kau kira aku akan mati karena para cecunguk ini". meludah ke tanah sambil tersenyum Sadali mempersiapkan kuda-kuda jurus golok.

sambil mengatur nafas mereka saling membelakangi punggung. para pengepung bertambah dan melihat seseorang yang dikenal naik kuda dengan sombongnya menyuruh para tentara yang lain mengepung.

" YANTO, inikah balasan untuk menolong nyawa mu?" Sadali yang sudah tidak bisa menahan amarah nya menghentak tanah terbang menyerang Yanto. Trang... bunyi golok mereka beradu di angkasa. Sadali melompat sambil menendang tentara yang berada disekitar kuda Yanto. bruukk... tentara jatuh kebelakang sambil memegangi kepalanya.

"bunuh mereka semua". Yanto menghentak tali kudanya untuk lari menjauh dari tempat itu. tidak mungkin dia sanggup menghadapi dua Macan dari barat. dia ingat kalau mereka sanggup menghadapi seratus duapuluh tentara dan semua tentara mati tercabik oleh jurus golok sehingga mereka berdua dapat julukan Macan dari barat.

Yanto terus menuju ke camp militer Kerajaan

tak menghiraukan tentara yang tertinggal

'mereka sudah tua tapi tetap menakutkan.'.

Yanto mulai berfikir bagaimana melawan mereka berdua sedangkan tentaranya sudah tewas.

Trang.... golok Joko ditahan tentara berbadan besar. "cuma seginikah kekuatan orang yang dipanggil Macan dari barat, hahaha" tertawa setelah melihat Joko bagaikan anak kecil yang dipermainkan oleh orang dewasa.

'aku telah bertarung semalam tenagaku tidak seperti saat muda dulu, maafkan aku Sadali mungkin aku akan mendahuluimu menghadap Yang Maha Kuasa'. terpejam mata Joko mengeluarkan hentakan tenaga dalamnya dan mengecap tapak tangannya didada tentara tersebut.

"ughhhh.... hoeg... " memuntahkan dara dan bruukkk... tentara itu mati dengan wajah menghitam terkena ajian Tapak Racun.

"ugh.... " Joko memegang dadanya, mulutnya mengeluarkan darah segar. dirinya sudah kehabisan tenaga bruukkk.. terjatuh... "arghhh... " jeritan Joko saat sebuah golok menikam dada dan perut membuat isi perutnya terburai.

"jokoooo" Sadali segera menghampiri sahabatnya. "maafkan aku jok yang tak bisa melindungi semuanya tapi aku janji akan membunuh Yanto dengan tangan ku" air mata Sadali mengiringi kepergian sahabatnya.

"hiiiaaaaattt" seorang tentara menyerang Sadali membabi buta mengayunkan goloknya yang dengan mudah ditangkis oleh Sadali. brugh.... sebuah tendangan meluncur mengenai perut Sadali membuatnya terhuyung kebelakang membuatnya menancapkan golok ketanah supaya tidak terjatuh. sambil mengatur nafas dia menghitung musuhnya. 'tinggal lima lagi'. ucapnya dalam hati.

mereka mengepungnya mengayunkan golok Trang... bugh... seorang jatuh setelah ditangkis dan ditendang oleh Sadali.

"ahhhh... " Sadali merasakan punggungnya berdarah terkena golok. sambil memutar badan dia menendang seorang tentara disampingnya dan menangkis golok. Trang... bugh... pukulan mengenai bahu tentara "agh.." seorang tentara memegangi bahunya yang tulang engsel lengannya patah. tiga tentara jatuh...

Sadali menerjang tentara yang tak siap dengan seranganya "argh... " darah mengalir di dada tentara tersebut. satu tentara lari saat temanya dibabat oleh Sadali.

"jok. akan ku kuburkan dirimu sahabat ku".terhuyung dan terjatuh pingsan kehabisan tenaga.