webnovel

Chapter 30

Doni yang tadinya dikuasai oleh kegelapan akhirnya bisa kembali mengendalikan tubuhnya seperti biasa lagi

Dendi :"Hey Don, ini benar kamu kan??"

Doni :"Ya iyalah ini aku emang kamu kira siapa?" *Bingung

Dendi :"Haaaa" *Memeluk Doni "Akhirnya kamu sadar juga, tapi!!"

Doni :"Kenapa??"

Dendi : *Menjitak Doni "Kenapa kamu malah bertarung hah?? apa kamu gak tau kalau perasaan Cindy itu gelisah melihat kamu yang baru saja pulang dari rumah sakit malah langsung bertarung begitu saja, dasar.."

Doni :"Ohh iya benar, Cindy?? dimana dia??"

Dendi :"Hah!! percuma aku tadi berbicara panjang-panjang, yang dia ingat hanya satu kata ketika aku berbicara, yaitu Cindy"

Madun :"Dia sedang disekolah bersama Nabilah."

Doni :"Nabilah?? siapa dia??"

Madun :"Oh iya aku lupa, kamu kan masih belum kenal sama Nabilah ya kan??"

Doni :"Iya nih, aku benar-benar tidak tau apa yang sudah terjadi ketika aku sedang koma."

Dendi :"Hahahaha, jangan khawatir teman, sebentar lagi kamu tidak akan kudet kok"

Doni :"Baiklah..!!"

Madun : *Tepuk jidat "Aduuh aku lupa"

Dendi :"Lupa kenapa Dun??"

Madun :"Itu banyak teman kita yang harus ditolong."

Dendi :"Kau benar, hehehehe."

Doni :"Emangnya mereka kenapa??"

Dendi :"Apa kamu ingat terakhir kali kamu sebelum dikendalikan sama kekuatan yang ada didalam dirimu"

Doni :"Waktu itu, yang aku ingat adalah aku datang kesini bersama kak Melody dan berusaha membantu Yudha untuk melawan ketiga orang itu, aku dihentikan oleh seseorang, lalu aku bertarung dengannya dan tiba-tiba....entahlah aku tidak ingat lagi"

Madun :"Ya sudah lebih baik kita tolong mereka saja dulu, kasihan!!"

Dendi :"Ya benar.."

Doni :"Baiklah, ayo."

Mereka bertiga pun pergi menghampiri Melody dan yang lainnya yang pingsan untuk membantu mereka

Melody :"Doni?? kamu sudah bisa mengendalikan tingkah lakumu kan??"

Doni :"Tentu saja,"

Melody :"Syukurlah." *Tersenyum

Madun :"Tapi bagaimana dengan yang lainnya??"

Melody :"Mungkin mereka hanya pingsan karena lelah dan juga banyak luka"

Dendi :"Lalu kita harus berbuat apa??"

Madun :"Lebih baik kita tunggu saja mereka sampai sadar semua.."

Melody :"Iya bener tuh kata Madun, lebih baik kita juga beristirahat dan memulihkan tenaga sambil menunggu mereka sadar.."

Doni :"Ahhh benar juga" *Duduk

Madun :"Aku juga sangat lelah" *Tiduran terlentang

Dendi :"Hah!!" *Duduk sambil menyender ke pohon mangga

Melody :"Hahh..." *Tiduran

Doni :"Maaf ini semua salahku"

Madun :"Sudahlah Don, jangan terlalu memikirkan hal itu, lagi pula yang melakukannya kan bukan kamu.."

Dendi :"Iya bener Don!!"

Doni :"Tapi tetap saja aku merasa bersalah karena yang melakukannya adalah tubuhku sendiri"

Madun :"Ahh sudahlah jangan terlalu dipikirkan" *Tiduran

Dendi :"Benar" *Tiduran

Melody :"Tau ahh, pusing" *Tiduran

Sementara itu Cindy dan Nabilah akhirnya pulang dari sekolahnya dan langsung menuju tempat Melody dkk.

Cindy :"Bil, kita langsung otw saja yuk!!"

Nabilah :"Boleh juga, tapi apa kita nggak ganti baju dulu??"

Cindy :"Nanti aja deh."

Nabilah :"Baiklah..!! tapi apa kamu tau dimana tempatnya??"

Cindy :"Tenang...kan ada teknologi yang canggih, aku tinggal search saja di aplikasi hpku untuk menghubungkannya dengan hp kak Melody, jadi kita tau dimana letak ka Melody."

Nabilah :"Ohh, gitu yaa??"

Cindy :"Iya!!"

Nabilah :"Yaudah yuk kita berangkat sekarang!!"

Cindy :"Yuk!!"

Hadi :"Ehh Bil?? kamu mau kemana??"

Nabilah :"Aku?? aku mau pergi!!" *Jutek

Hadi :"Iya pergi kemana??"

Nabilah :"Kepo banget sih.." *Jutek

Hadi :"Kamu ini kenapasih?? sepertinya gak suka banget sama aku??"

Nabilah :"Emang aku tuh gak suka sama kamu, pergi sana!!"

Hadi :"Tapi aku cinta sama kamu Bilah..."

Nabilah :"Bodo amat!!" *Pergi meninggalkan Hadi

Cindy :"Ehh Bilah tunggu" *Mengejar Nabilah

Hadi :"Sebenarnya aku ini kurang apa sih?? ganteng iya, kaya iya, baik iya, lalu apa yang kurang??" *Koreksi diri

Cindy :"Bilah tunggu!!" *Menahan Nabilah

Nabilah :"Ada apa lagi sihh??" *Marah

Cindy :"Kenapa kamu malah marah-marah sama aku??"

Nabilah :"Maaf Cin aku tadi kebawa perasaan saja!!"

Cindy :"Yaudah yuk."

Nabilah :"Kemana??"

Cindy : *Tepuk jidat "Ya ampun masa kamu lupa!! kita kan harus menyusul kakak-kakak kita..!!"

Nabilah :"Ohh iya benar juga..!"

Cindy :"Yaudah yuk, sekarang kita berangkat kesana!!"

Nabilah :"Ayoo deh, ganti bajunya nanti aja!!"

Nabilah dan Cindy pun akhirnya pergi ke tempat kakak-kakak mereka, sementara itu Yudha, Aji, Ega, Beby, dan Don sudah sadarkan diri

Yudha :"Imel??" *Ngigo

Melody : *Kaget "Yu-Yudha?? kamu sudah sadar" *Senang

Yudha :"Ehehehehe" *Tersenyum

Melody :"Dasar bodoh!! lain kali jangan korbankan dirimu seperti ini lagi yaa!!"

Yudha : *Bicara pelan "Baik-baik tuan putri"

Aji :"Ahh, tubuhku rasanya sakit semua!!" *Kesakitan

Yudha : *Sambil duduk "Kamu juga sudah sadar Ji??"

Aji :"Hehehe, iya nih :D "

Beby : *Mulai sadar "Dimana ini??"

Melody :"Kamu sadar juga rupanya" *Senang

Beby :"Kamu?? Melody??"

Melody :"Iya!"

Beby :"Aku kira aku akan mati disini.."

Melody :"Jangan khawatir Allah selalu bersama kita kok!!"

Beby :"Kamu benar" *Tersenyum

Ega :"Aahh" *Mulai sadar juga

Beby :"Kamu tidak apa-apa kan??"

Ega :"Tentu saja!! :) "

Don : *Masih pingsan

Beby :"Ahh orang ini selalu saja pingsannya lama!!" *Kesal

Ega :"Sudahlah, bangunkan saja.."

Beby :"Gak mau!!" *Ngambek

Ega :"Heyy Don cepet bangun, si Beby ngambek tuh, kamu mau gak diterima sama dia??"

Don : *Langsung sadar "Apa-apa??"

Ega :"Hah,, lagu lama!! giliran masalah cewek aja cepet sadarnya, tapi kalo urusan bertarung malah cepet pingsannya.."

Don :"Hehehehehe"

Ega :"Jangan cengengesan kamu!!"

Don :"Iya-iya maaf!!"

Ega : *Melihat Doni "Celaka, Don bersiaplah dia ada disini!!"

Don :"Apa?? siapa??"

Ega :"Orang itu" *Menunjuk ke Doni

Don :"Aahh, celaka!!" *Ketakutan

Beby :"Apa?? kamu!!" *Melihat Doni

Doni : *Bingung "Siapa kalian sebenarnya?? kenapa kalian malah menyerang Yudha??"

Don :"Hai Da-dasar ka-kamu monster" *Gagap

Doni akhirnya sudah bisa mengendalikan tubuhnya dengan leluasa. Sementara Yudha, Aji, Beby, Ega, dan juga Don sudah sadar dari pingsan mereka, namun Don, Ega, dan Beby terkejut melihat Doni dan menyangka bahwa Doni masih kejam.

Bersambung..........

Next chapter