webnovel

Chapter 19

Yudha yang diincar sama suruhannya Syn ternyata masih berbincang-bincang dengan Nabilah

Yudha :"Hallo, aku Yudha" *Mengulurkan tangan

Nabilah :"Nabilah" *Menerima uluran tangan Yudha

Pebri :"Aku Pebri"

Nabilah :"Aku Nabilah"

Yudha :"Ngomong-ngomong kamu pacarnya Madun??"

Nabilah :"Nggakk bukan"

Yudha :"Ohh, kirain."

Nabilah :"Bukan, aku cuma temennya aja"

Madun :"Iya bener,"

Yudha :"Maaf ya.."

Madun :"Ok...so!! woles aja mamen!! Ohh iya ngomong-ngomong tadi ada orang yang nyariin kamu!"

Yudha :"Aku?? siapa?"

Madun :"Gak tau, dan yang mencarimu itu 3 orang"

Yudha :"3 Orang?? siapa yaa?"

Nabilah :"Mereka sepertinya ada kepentingan deh sama kamu"

Yudha :"Kepentingan apa? perasaan aku gak ada kepentingan atau masalah yang penting deh"

Madun :"Ohh iya dari 3 orang itu ada 1 orang wanita yang cantik"

Pebri :"Tunggu!! ciri-ciri wanitanya gimana?"

Madun :"Dia cantik tapi sepertinya dia itu tomboy"

Pebri :"Tomboy ya??"

Yudha :"Kenapa Peb?"

Pebri :"Entahlah, tapi waktu aku pergi untuk membeli makanan sepertinya aku sempat melihat mereka bertiga dijalan!!"

Madun :"Benarkah??"

Yudha :"Seperti apa mereka?"

Pebri :"Entahlah, mungkin aku salah orang,"

Madun :"Yang bener!!"

Pebri :"Yaa aku juga gak tau ciri-ciri fisik mereka, siapa tau itu orang lain!!"

Yudha :"Sudahlah, cepat atau lambat mereka pasti menemukanku."

Pebri :"Tapi Yud kau harus hati-hati dengan mereka, kita tidak tau apa yang diinginkan mereka darimu"

Madun :"Yah, Pebri benar, meskipun aku tidak suka padamu, tapi kau telah peduli dengan Doni"

Yudha :"Sudahlah, aku hanya tidak ingin ada permusuhan lagi diantara kita"

Pebri :"Iya lagi pula tidak baik kalo kita terus bermusuhan sementara ada musuh yang harus kita semua taklukan."

Madun :"Kau benar" :)

Yudha :"Dan sepertinya juga Syn bukan manusia biasa!!"

Madun :"Maksudnya?? dia itu siluman."

Pebri :"Ya, bisa jadi, tidak, tapi pokoknya di dalam diri Syn itu ada sesuatu yang tidak masuk akal.. "

Madun :"Aku masih belum ngerti??" *Bingung

Pebri :"Susah untuk dijelaskan, tapi dengan sesuatu itu dia bisa membunuh siapa saja yang ia kehendaki atau pun yang tidak dikehendakinya"

Madun :"Sehebat itu kah?"

Pebri :"Ya, tapi kau jangan khawatir, Yudha juga punya sesuatu didalam dirinya yang hampir sama dengan Syn, dan...."

Yudha :"Sudahlah Peb, jangan diteruskan, aku tidak ingin membahasnya."

Pebri :"Baiklah, maaf"

Yudha :"Ya sudah lupakan, lebih baik sekarang kita mencari 3 orang itu, siapa tau ada sesuatu yang penting yang mau dibicarakan mereka"

Madun :"Kau benar,"

Pebri :"Ya baiklah"

Nabilah :"Aku boleh ikut??"

Madun :"Jangan!!! lebih baik kau disini sambil menunggu keadaan Doni, dan juga kakakmu"

Nabilah : :( "Yaah, baiklah"

Madun :"Jangan cemberut gitu dong, ntar cantiknya ilang lagi!!"

Nabilah :" :) "

Madun :"Nah gitu dong, harus tetap Keep Smile :) "

Nabilah :"Iya-iya"

Madun :"Yaudah yuk kita cari mereka"

Yudha :"Memangnya mereka tadi pergi ke arah mana?"

Madun :"Tadi aku lihat sih ke dalam rumah sakit!"

Pebri :"Rumah sakit?? mau ngapain mereka kesana?"

Yudha :"Jangan-jangan Doni??"

Madun :"Celaka,,"

Pebri :"Tapi itu tidak mungkin!! yang mereka incar kan Yudha bukan Doni, ngapain mereka kesana?"

Madun :"Mungkin mereka gunakan Doni sebagai umpan agar Yudha datang kepada mereka, tanpa harus susah payah mencari!"

Pebri :"Perkataanmu benar, sekarang apa Yud?"

Yudha :"Kita harus segera ke ruangan Doni"

Madun :"Baiklah ayoo."

Mereka berempat pergi secepat mungkin ke ruangan tempat Doni dirawat, namun setelah sampai disana

Madun :"Assalamu'alaikum" *Menarik nafas karena capek

Ibu Doni :"Wa'alaikumsalam nak Madun, Yudha, Pebri, dan??" *Melihat Nabilah

Nabilah :"Nabilah tan"

Ibu Doni :"Nabilah. Ada apa kalian kesini berisik sekali?"

Madun :"Maaf Bu, tapi apa tadi ada yang datang kesini??"

Ibu Doni :"Iya memang ada!"

Madun :"Berapa orang bu?"

Ibu Doni :"3 Orang dan 1 Cewe, sepertinya agak tomboy"

Madun :"Tidak salah lagi."

Ibu Doni :"Emangnya kenapa nak Madun?"

Madun :"Apa yang mereka katakan bu?"

Ibu Doni :"Mereka hanya bilang kalau mereka temannya Doni dan prihatin dengan keadaan Doni"

Madun :"Cuma itu saja bu?"

Ibu Doni :"Iya"

Pebri :"Aneh!!"

Yudha :"Apa sebenarnya yang mereka cari??"

Nabilah :"Aku jadi takut.."

Madun :"Sudahlah lebih baik kamu kembali saja ke ruang kakakmu, kasihan dia pasti sendirian!!"

Nabilah :"Kamu benar, baiklah daah"

Nabilah kembali ke ruangan dimana kakaknya dirawat, namun, dia terkejut mendapati kakaknya sudah berlimpahan darah, sontak Nabilah pun berteriak dengan keras

Yudha :"Ha?"

Madun :"Bilah," *Berlari ke sumber suara

Yudha, Madun, dan Pebri langsung menuju ke ruang rawat kakaknya Nabilah

Madun :"Nabilah ada apa?"

Nabilah : *Terus menangis sambil memeluk Madun

Yudha : *Melihat ke arah kakaknya Nabilah yang sedang terbaring "Asstaghfirullah"

Pebri :"Tega sekali"

Dokter dan Suster pun langsung menuju tempat kejadian, dan sempat kaget, karena pasiennya dibunuh dengan cara yang mengenaskan

Nabilah :" :'( aku hanya punya kakakku, lalu aku harus gimana kak tanpa kakak?" *Menangis dengan sangat kencang

Madun :"Hey berhenti menangis, itu tidak akan membuktikan siapa yang membunuh kakakmu."

Nabilah : *Terus menangis

Karena kesal Madun pun langsung mencium Nabilah, sontak Nabilah pun berhenti menangis, setelah itu Madun melepaskan ciumannya

Pebri :"Heyy, kenapa kau lakukan itu!!"

Madun :"Biar dia berhenti menangis"

Yudha :"Kau ini!!! cari kesempatan dalam kesempitan"

Nabilah : *Diam

Pebri :"Bil kamu tidak apa-apa kan?"

Nabilah : *Mengangguk

Madun :"Sudahlah jangan menangis terus, nanti kakakmu tidak akan tenang disananya, nahh gitu dong kan cantik kalo kamu gak nangis!"

Nabilah :"Dun!"

Madun :"Iya??"

Nabilah :"Kenapa?"

Madun :"Kenapa apanya?"

Nabilah :"Kenapa kamu cium akuuu??" *Marah

Madun : *Dalam hati "Celaka!!"

Nabilah :"Madunnn!!"

Madun :"Aku hanya ingin membuatmu berhenti menangis,, itu saja!! gak ada maksud yang lain kok!!"

Nabilah :"Tapi nggak gitu juga kan!!"

Yudha :"Sudah-sudah kalian jangan bertengkar lagi,"

Pebri :"Iya nihh, kalian ini berisik sekali,, dalam keadaan duka seperti ini masih saja bertengkar"

Nabilah :"Kakak" *Kembali menangis

Madun :"Yaahh, nangis lagi!! mau aku cium lagi??" *Ngeledek

Nabilah :"Nggaaakkk!"

Secara misterius, kakaknya Nabilah dibunuh dengan cara yang mengenaskan dan sampai saat ini tidak ada yang tahu siapa yang membunuh kakaknya Nabilah?

Bersambung….

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Next chapter