webnovel

Chapter 16

Entah apa yang direncanakan Syn, apakah yang spesial itu?

Syn : *Teriak "Semua stooppp."

Semua anak buahnya Syn berhenti bertarung

Yudha :"Apa maksudmu??" *Menatap Syn

Syn :"Aku hanya sedang menunggu seseorang, sebentar lagi dia dan rombongan pasti datang."

Tiba-tiba Dendi, Madun, Sonya, Melody, Cindy , dan Kinal datang

Madun : *Melihat komplotan Syn "Woyy, ribut jeung aing, hayu lahh.!!!"

Dendi :"Huss, tenang dulu."

Sonya :"Alex?? Alex mana??" *Menatap Yudha

Yudha :"Di.....a"

Syn :"Dia ada di dalam rumah kosong itu" *Menunjuk ke sebuah rumah

"Jika kamu ingin menemuinya, temui dia segera sebelum nyawanya hilang."

Sonya : *Kaget "Apa??"

Yudha :"Jangan pergi ke rumah itu, dia hanya menjebakmu."

Syn :"Untuk apa? aku hanya kasihan padamu, jika kamu memang mencintainya, temui dia segera!!"

Tanpa berfikir panjang Sonya pun berlari dan masuk ke rumah kosong tersebut, dan dia mendapati Alex yang masih pingsan

Sonya :"Lexx, bangun Lexx banguunnn." *Menangis "Aku mencintaimu Lexx, aku mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu, jadi bangun lah Lexx demi aku."

Sementara diluar Syn yang memberikan aba-aba kepada anak buahnya agar langsung menekan tombol untuk meluluh lantahkan rumah tersebut. "Biipp" salah seorang anak buahnya Syn menekan tombolnya dan..... DUAAARRR, semuanya kaget karena ledakan itu sangat kuat dan besar

Yudha :"Apa?? Alexxx" *Teriak

Melody :"Sonyaaaaa"

Alex dan Sonya pun yang berada didalam rumah tersebut meninggal..

Cindy :"Kak Sonyaaaa." *Menangis

Kinal :"Jahat sekali dia itu." *Menangis

Syn :"Hahahahahaha... aku benar-benar puas."

Dendi :"Kau benar-benar bukan manusia!!"

Syn :"Hah sudahlah, ayo kita kembali ke basecame kita."

Syn dan anak buahnya meninggalkan mereka

Madun :"Kadieu wani mah."

Dendi :"Udah Dun. Istighfar..."

Madun :"Asstaghfirullah."

Melody :"Sekarang apa?"

Yudha :"Lebih baik kita ke reruntuhan rumah itu, siapa tau mayat mereka masih utuh.."

Kinal :"Benar!!"

Mereka semua mencari mayat Alex dan Sonya, namun pencarian mereka nihil,

Dendi :"Sepertinya tubuh mereka hancur tidak berbekas."

Cindy : *Menangis kencang :'(

Melody : *Memeluk Cindy "Sudah-sudah lebih baik kita pulang aja yah! disini terlalu berbahaya"

Dendi :"Iya benar, lebih baik kita kembali saja ke rumah sakit."

Yudha :"Maafin aku Lex, karena aku, kau jadi meninggal dengan keadaan yang buruk."

Pebri :"Sudahlah Yud, lebih baik kita kembali ke rumah sakit Saja."

Yudha :"Baiklah."

Mereka semua kembali ke rumah sakit dengan perasaan sedih karena 2 teman baru mereka meninggal dengan cara yang sulit dipercaya oleh mereka sendiri, ketika mereka sudah tiba dirumah sakit mereka masih dengan perasaan sedih

Yudha : *Dalam hati "Kenapa bukan aku saja yang berada didalam rumah itu, kenapa harus Alex..!!"

Dendi :"Sudahlah, kita jangan terlalu larut dalam kesedihan, lebih baik sekarang kita berdo'a buat mereka supay a di terima disisi-Nya."

Madun :"Percuma Den!"

Dendi :"Percuma? Percuma kenapa??"

Madun :"Karena mereka non-muslim, meskipun kita berdo'a sekuat apapun, tetap saja tidak akan nyampe ke orang yang dituju."

Dendi :"Begitu yaa?"

Madun :"Iya.."

Yudha : *Pergi meninggalkan mereka

Pebri :"Yudha,,, kau mau kemana?"

Yudha :"Aku mau menenangkan diriku di masjid, kalo kamu mau ikut ayoo.."

Pebri :"Baiklah."

Yudha dan Pebri pergi ke Masjid yang berada lumayan jauh dari kawasan rumah sakit untuk menenangkan pikiran mereka terutama batin Yudha yang masih tidak percaya bahwa teman barunya yang memiliki sifat hampir sama dengannya harus pergi meninggalkannya begitu cepat, Mereka berdua pun sudah sampai di Masjid yang dimaksud, dan duduk masing-masing melaksanakan shalat sunnah Dhuha, mereka melaksanakan shalat Dhuha masing-masing dengan khusyuk, sementara di tempat Madun

Dendi :"Trus kita harus gimana nih?"

Madun :"Entahlah.."

Kinal :"Mungkin lebih baik kita jangan berurusan dengan orang yang bernama Syn itu."

Melody :"Ide bagus tuh, lebih baik kita menghindar darinya saja.."

Dendi :"Tapi itu mustahil, dia dan gengnya berada di daerah kita, cepat atau lambat, kita pasti akan bertemu dengannya lagi."

Cindy :"Aku takut" :'(

Melody :"Sudah tidak apa-apa kok Cin, disini kan ada kakak yang siap menjagamu."

Dendi :"Tanpa Doni kita sepertinya tidak bisa berbuat apa-apa.."

Madun :"Betul!!" :(

Melody :"Tapi Yudha kemana ya?"

Dendi :"Dia pasti lagi menyesali perbuatannya yang sok jagoan itu."

Kinal :"Sudahlah Den, dalam keadaan seperti ini kamu masih bisa menyindir orang?"

Dendi :"Aku tidak menyindirnya kok, ini fakta."

Kinal :"Iya tapi seharusnya jangan dibicarakan dulu, dan bahkan mungkin lebih baik kau, Madun, dan Doni bergabung dengan Yudha dan Pebri untuk mengalahkan Syn, gimana?"

Dendi :"Sampai kapanpun aku tidak sudi be kerjasama dengannya."

Kinal :"Tapi itukan hal yang paling baik dilakukan, apalagi kalian sedang berhadapan dengan Syn seorang manusia tapi sifatnya bukan seperti manusia."

Melody :"Mungkin yang dikatakan Kinal kali ini lebih realistis daripada kalian terus-terusan bermusuhan dengan Yudha."

Madun :"Tapi kalo dipikir-pikir benar juga sih, lagian kalo seumpamanya kita bertemu lagi dengan komplotannya kan kita jadi agak mudah mengalahkan mereka semua."

Dendi :"Lebih baik kita tunggu sampai Doni sadar dan lihat apa keputusannya.."

Madun : -_- "Baiklah terserah saja."

Ditengah perbincangan hangat mereka muncul Nabilah yang sedang berkeliling rumah sakit

Madun :"Ehh Nabilah, apa kabar??"

Nabilah :"Baik kok, kamu gimana kabarnya??"

Madun :"Sama, aku juga baik."

Nabilah :"Ohh syukur lah..."

Madun :"Kamu mau kemana pagi-pagi gini?"

Nabilah :"Nggak aku cuma mau jalan-jalan aja, pegel kalo terus-terusan didalam ruangan."

Madun :"Oh iya keadaan kakakmu gimana? lebih baik dari sebelumnya kan?"

Nabilah :"Kakakku masih tidak ada peningkatan kesehatan."

Madun :"Ohh gitu yaa, sabar aja yaa, karena sabar itu tidak ada batasannya.."

Nabilah :"Benarkah?"

Madun :"Iya!! kalo ada yang bilang sabar itu ada batasnya BOHONG!!!"

Nabilah :"Baik pak ustad, kalo begitu aku permisi dulu yaa, mau lanjutin jalan-jalannya!!"

Madun :"Iya"

Nabilah :"Assalamu'alaikum"

Madun :"Wa'alaikumsalam"

Semuanya masih mencari siasat untuk menghadapi Syn, bagaimanakah siasatnya??

Bersambung….

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Next chapter