webnovel

Chapter 13

Kinal dan Dendi cemas karena Madun masih belum juga datang

Dendi :"Ahh,, kemana si Madun itu??" *Kesal

Kinal :"Tenang dulu, mungkin dia lagi menenangkan batinnya kali."

Dendi :"Iya sihh,, tapi kenapa harus selama ini??"

Waktu berjalan dengan cepatnya, Dendi dan Kinal pun sudah melaksanakan shalat Isya, namun Madun masih belum terlihat di luar ruangan tempat Doni dirawat

Dendi :"Orang Bodoh itu...kemana sebenarnya dia pergi!!"

Kinal :"Sudahlah tenang, mungkin sebentar lagi dia datang.."

Namun tiba-tiba Cindy dan Melody datang

Melody :"Assalamu'alaikum."

Dendi :"Wa'alaikumsalam."

Kinal :"Wa'alaikumsalam."

Cindy :"Maaf ya Den, aku baru bisa dateng sekarang.. jadi kan kita nginep dirumah sakit ini?"

Dendi :"Iya jadi dong.!" :) "Kakakmu juga mau ikut nginep disini??"

Cindy :"Iyaa."

Kinal :"Hay sepertinya kita baru ketemu,, perkenalkan namaku Devi Kinal Putri, panggil saja aku Kinal, aku kakaknya Dendi." *Mengulurkan tangan

Melody :"Iya, Namaku Melody Nurramdhani Laksani, panggil aja aku Melody, dan aku kakaknya Cindy." *Menerima uluran tangan Kinal

Cindy :"Ehh Den, si Madun kemana?"

Dendi :"Gak tau tuh dari tadi sore dia pergi, sampai sekarang masih belum balik kesini."

Cindy :"Emang sebelumnya ada masalah apa?"

Dendi :"Eeeh..." *Dalam hati "Apa aku ceritakan semuanya saja kepada Cindy? tapi gak ahh aku takut salah bicara."

Cindy :"Den? Den?."

Dendi :"Ahh....iya, ada apa?"

Cindy :"Aku tanya,, emang Madun punya masalah apa?"

Dendi :"Aku gak tau."

Ditengah perbincangan mereka Madun dengan muka senyum datang

Madun :"Assalamu'alaikum" *Dengan suara lantang

Dendi :"Wa'alaikumsalam,, darimana saja juragan???"

Madun :"Habis JCA."

Dendi :"Apaan tuh JCA?"

Madun :"Jalan Cari Angin.."

Dendi :"Ahh semprul... ada-ada aja.."

Madun :"Hehehehe." :v

Dendi : *Dalam hati "Kesurupan setan apa dia? sampai bisa sebegitu riangnya? padahal tadi sore dia seperti orang yang mau bunuh diri tapi gak jadi karena takut masuk neraka.."

ditengah perbincangan mereka datanglah Alex dan juga Sonya

Alex :"Halloo brother??"

Madun :"Wiihh masbroo, kita ketemu lagi, yo'ma'men."

Alex :"Yo'i friend, tepi sebelumnya gue mau bilang terimakasih sama loe karena udah ngasih tau dimana sahabat gue Sonya."

Madun :"Yo'i yurcome brother."

Dendi :" -_- " *Dalam hati "Bahasa Inggris gak bisa aja sok-sok pake bahasa Inggris segala ngomongnya.."

Sonya :"Sebelumnya aku mau bilang terimakasih sama kalian bertiga yang udah mau mencoba menyelamatkan aku, meskipun akhirnya justru Doni yang terkena tembakan dari preman-preman itu. Oleh karena itu aku mau bilang terimakasih dan minta maaf karena aku Doni masuk rumah sakit."

Madun :"Tidak usah kuatir kok, kejadian ini sudah ditakdirkan oleh yang maha kuasa, jadi yang harus kita lakukan selanjutnya adalah bersabar dan berusaha melewati cobaan ini." *Mendadak jadi ustad

Dendi : *Dalam hati "Ni orang kadang-kadang nyambung tapi kadang-kadang juga bisa sangat ngawur

Sonya :"Terimakasih."

Madun :"Sama-sama"

Alex :"Hei broo, kamu mau nginep disini?"

Madun :"Yo'i ma'men kita mau nginep disini? lo mau ikut nginep juga?"

Alex :"Wahh seru tuh, boleh juga, ya kan Son?"

Madun :"Gak enak banget manggilnya." -_-

Sonya :"Boleh juga tuh, ok deh."

Alex :"Aseeekk."

Tiba-tiba Dua orang kembali datang

Yudha :"Assalamu'alaikum"

Dendi : *Kaget "Wa'alaikumsalam. kau??" *Muka marah

Ternyata yang datang itu adalah Yudha dan juga Pebri, suasana yang tadinya tenang tentram kini berubah menjadi tegang dan menakutkan

Melody :"Yu...Yudha??"

Cindy :"Kak Yudha?"

Madun :"Yuyud? ahh maksudku Yudha??"

Dendi :"Apa yang kau inginkan lagi hah?" *Nada sedikit keras

Pebri :"Den, kau harus tenang, maksud kami datang kesini itu cuman mau menjenguk Doni, itu aja."

Yudha :"Yaa, dan kami juga akan nginap disini.."

Madun :"Whaatt? You sleeping here?"

Dendi :"Apa lagi sebenarnya rencanamu hah??"

Kinal :"Husss Dendi, kamu jangan bicara terlalu keras, ini kan rumah sakit."

Dendi :"Benar juga,, sekarang jujur saja apa sebenarnya mau mu?"

Yudha :"Aku hanya peduli dengan Doni, aku hanya ingin menjenguknya, apa itu salah?"

Dendi :"Aku tidak akan pernah percaya, itu, hal, yang sangat mustahil dilakukan oleh orang sepertimu."

Melody :"Aku percaya padanya!"

Dendi :"Kak Melo?? apa kakak lupa apa yang pernah dia lakukan sama kakak??"

Melody :"Tentu saja tidak, aku tidak mungkin bisa melupakannya dengan mudah, apa yang sudah dia perbuat padaku,"

Madun :"Asstaghfirullah, maksudnya, kak Melody HA...."

Dendi : *Menjitak Madun "Bodoh kau, bukan itu maksudnya."

Madun :"Aduuuhh, kenapa jadi aku sasaran yang selalu kena pukulan."

Dendi :"Karena kau tidak pernah berfikir dulu sebelum berbicara,"

Alex : *Dalam hati "Siapa orang ini?" *Melihat Yudha "sepertinya dia jago juga dalam hal perkelahian? kalo memang benar, ini akan menjadi hal hebat."

Yudha :"Sudahlah, aku tidak ingin berdebat disini, lagipula niatku ini baik."

Melody :"Sudahlah Den biar dia juga nginap disini, biar rame."

Dendi : *Nada terpaksa "Baiklah."

Yudha :"Terimakasih, Melody"

Pebri :"Terimakasih.."

Dendi :"Aku mau tanya lagi sama kamu?"

Yudha :"Apa??"

Dendi :"Berapa banyak orang-orangmu yang kamu bawa kesini."

Yudha :"Jangan khawatir, mereka semua ada di parkiran luar rumah sakit ini untuk menjaga dari luar."

Dendi :"Oh iya satu lagi, aku masih belum percaya sepenuhnya sama kamu."

Yudha :"Terserah..."

Ditengah-tengah ketegangan mereka keluarlah ibunya Doni dari dalam ruangan tempat anaknya dirawat

Ibu Doni :"Eehh, kenapa masih pada disini... ayo cepet masuk."

Madun :"Masuk bu??"

Ibu Doni :"Iyaa ayo,, kalian mau nginap disini kan?"

Dendi :"Iya."

Ibu Doni :"Yaudah kedalam dulu aja yuk, kalian tengokin Doni, kasian dia sendirian."

Madun :"Iyaa bu."

Mereka semua masuk kedalam untuk melihat keadaan Doni, Cindy merasa sangat khawatir tentang keadaan Doni saat ini

Cindy :"Bangunlah pahlawan..!!"

Dendi : *Nada pelan "Don!! kau jangan berpura-pura sakit deh, buruan bangun, biar kita bisa mengembangkan geng yang sudah kita ciptakan untuk kedamaian masyarakat banyak."

Semuanya sangat berharap agar Doni bisa segera sadar

Bersambung….

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Next chapter