116 sebuah lagu

Rafel termenung melihat pemandangan ketinggian dari apartemennya seperti biasa. Kalau Cia tersipu-sipu malu saat Rafel menciumnya berbeda dengan Rafel yang bertanya-tanya pada dirinya kenapa dia melakukan itu. Rasanya saat itu dia merasa sangat menyalahkan dirinya sendiri atas kecerobohannya. Dia sangat merasa bersalah sudah membuat Cia menunggunya di kegelapan, sendirian, kedinginanan.

"Dia memang bodoh..." gumam Rafel mengatai Cia.

"Ha? Siapa?" Sahut Axel tiba-tiba.

Rafel menoleh cepat ke belakang karna terkejut, disitu ada Axel yang baru saja duduk seperti biasa di sofa kesayangannya.

"Aku membeli sofa itu bukan untukmu mengapa kau selalu duduk disitu."

"Tega sekali kau berbicara seperti itu, aku jadi sedih." Ucap Axel pura-pura sedih.

"Dihh..." ucap Rafel memasang wajah jijiknya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter