webnovel

Pesta Meriah | Chapter 4

"Kau ini tidak pernah berubah dari dulu selalu saja bersikap angkuh dan merendahkan orang lain"

Suara orang misterius itu diarahkan kepada Ikarius yang berada di depanya saat ini, Wajahnya ditutupi oleh kain hitam yang menutupi seluruh kepala hingga kebagian perutnya

"Mereka lah yang meremehkan ku lebih dulu apakah salah jika aku bersikap seperti itu kepada mereka ?"

Teriak Ikarius kehadapan pria misterius itu

Jdakkkk !!!!

Pukulan keras tepat mendarat di wajah Ikarius

"Jaga nada bicara mu, kau yang seksrang bahkan tidak pantas untuk berbicara dengan ku"

Ikarius terpapar lemas di lantai dan tidak bisa berbuat apapun mendengar hal tersebut

"Jangan pernah kembali sebelum dirimu benar benar layak dengan menyandang gelar nama Silva di dirimu, Kau hanyalah sebuah kegagalan di keluarga Silva sungguh menyedihkan"

Kobaran api menyelimuti Pria misterius itu dan seketika Pria itu menghilang dari Hadapan Ikarius

Ikarius tampak tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Pria itu ia pun mulai mengingat wajah anak yang ia lihat di Upacara Penobatan tadi seaakan ia menyimpan dendam terhadap nya

"Anak itu .... Aku pasti akan memberinya pelajaran !"

Aura kuat mulai keluar dari tubuh Ikarius dengan tatapan Marah ia berulang kali mengucap Kalimat dengan penuh amarah

"Anak itu..."

"Aku pasti... Aku pasti akan Membunuh"

"Anak itu... !!!"

Di sisi lain

"Kupingku terasa panas sekali seaakan ada yang menyebut nama ku berulang kali"

Eizan menyentuh telinganya yang terasa panas

"Ayolah itu hanya mitos orang orang terdahulu, kau masih saja mempercayai itu"

Ucap Zayn

"Karna hanya itulah cara menghargai orang orang terdahulu hehe"

"Dasar orang aneh"

Zayn mengejek Eizan

"Apa kau bilang barusan ?"

Eizan mulai terpancing Emosi

Di sela sela pertengkaran mereka Sophia memberhentikan pertikaian dua Anak itu

"Hei tak bisa kah kalian membantuku membawakan apel apel ini dan berhenti bertengkar sebentar ?"

Ucap Sophia sambil membawa Ember berisikan Apel yang sangat banyak

"Hei kau sangat cocok dengan membawa Ember berisikan Apel Sophia Ahahaha"

Eizan Meledek Sophia yang sedang membawa Ember berisikan Apel

"Apa kau bilang barusan ? !!!"

Ibu Eizan pun menghampiri mereka yang sedang bertikai

"Hei sudahlah hentikan pertikaian ini, kalian berdua cepat bantu Sophia membawakan ember berisikan Apel yang dangat banyak di belakang Rumah"

Lizbeth datang untuk menyuruh kedua anak lelaki itu mengambilkan sisa Ember Berisikan Apel di belakang Rumah mereka

"Baik Ibu"

Eizan Segera berlari menuju Belakang

"Baik ..."

Zayn mengikuti Eizan dari belakang

"Sophia kau harus lebih sabar lagi menghadapi tingkah laku mereka berdua yang selalu bertengkar, mereka memang seperti kucing dan anjing tidak pernah akur sedikitpun"

Lizbeth mengelus pundak Sophia

"Hufffrt aku mungkin memang sudah terlahir mendapatkan sifat sabar ini mungkin takdirlah yang memberikan sifat ini karna aku pasti akan di pertemukan dengan mereka"

Ucap Sophia

"Ahahahahah, Kau lucu sekali Sophia"

Lizbeth tertawa lembut melihat Putri kecil itu mengeluh

Truakkk !!

Duakkk !!

Suara Berisik terdengar dari Belakamg Rumah

"Suara Apa itu?"

Tanya Sophia

"Sepertinya kita harus mengecek nya"

Lizbeth dan Sophia bergegas menuju Belakang Rumah

Sesampainya disana mereka berdua melihat Eizan dan Zayn sedang bertikai, Lizbeth melihat wajah dari kedua anak itu sudah penuh dengan memar karena beradu pukul satu sama lain

"Kau ini masih belum menyerah juga ya aku duluan yang mengambil ember kecil ini sialan"

Ucap Zayn dengan penuh kekesalan sambil menarik Kerah Eizan

"Kau brengsek padahal aku yang lebih dulu menyentuh ember itu tapi kenapa seaakan kau yang mengklaim itu menjadi milik mu sialan"

Eizan pun juga tersulut emosi nya ia juga menarik Kerah milik Zayn

"RASAKANN INI !!!"

Ucap mereka berdua sambil melancarkan pukulan ke wajah mereka masing-masing

Duakkkk !!!

Mereka pun terkapar di lantai setelah menerima pukulan dua Arah

"Sepertinya kali ini kita berakhir imbang lagi Eizan"

Zayn menarik Nafas nya berkali kali yang sudah kelelahan sambil terbaring di lantai

"Kalau begini skor kita menjadi 100-100, lagi lagi berakhir imbang"

Eizan juga menarik nafasnya berulang kali dan terbaring di lantai

Lizbeth dan Sophia bergegas menuju kearah mereka, Lizbeth segera melakukan sihir penyembuhan kepada mereka berdua

Luka luka yang mereka dapat pun perlahan mulai menghilang karena sihir penyembuhan milik Lizbeth

"Kalian ini selalu saja bertengkar karena masalah sepele, Tidak bisa kah kalian berbaikan selama sehari saja?"

Ucap Lizbeth dengan penuh ke khawatiran

"Tidak bu... Lagi-lagi ini menyangkut harga diri seorang laki-laki"

Ucap Zayn

"Suatu saat aku akan mengalahkan mu Zayn lihat saja nanti"

Ucap Eizan dengan penuh keyakinan

"Coba saja kalau kau bisa dasar bodoh"

Zayn kembali meledek Eizan

Lizbeth pun hanya bisa menggeleng kan kepalanya melihat tingkah laku kedua anaknya itu

Ia pun juga memperkuat aliran mana nya ke sihir penyembuhan nya untuk mempercepat penyembuhan yang ia lakukan sekarang

hanya butuh waktu 10 detik luka luka yang terdapat di wajah Eizan dan Zayn seketika menghilang, Mereka pun juga sudaj mampu berdiri setelah di sembuhkan Oleh Lizbeth

Tak lama setelah mereka berdiri....

Duakkkkk !!!!

Pukulan keras tepat mendarat di kepala mereka

Sophia melancarkan emosinya dengan memukul mereka berdua dengan keras itu agar mereka berdua sadar dan bersikap lebih dewasa lagi

"Tak bisa kah kalian bersikap lebih dewasa lagi ? mau sampai kapan kalian akan terus kekanak kanakan seperti ini sungguh menyebalkan"

Sophia dengan Emosinya

"Utututuur sepertinya putri kecil mulai menceramahi kira seperti orang dewasa yah"

Ledek Eizan

"Kau benar sepertinya ada yang baru saja puber di hari ini"

Zayn juga balik meledek Sophia

Mereka berdua pun tertawa terbahak bahak sedangkan Sophia sangat marah karena kedua sahabatnya itu terus meledeknya

Lizbeth hanya tersenyum melihat tingkah laku ketiga anak itu

selang beberapa menit .....

Mereka pun akhirnya tiba di Balai desa Disana terlihat Ramai sekali warga yang berdatangan

Meja meja di kumpulkan di tengah balai desa agar mereka bisa merasakan kebersamaan yang lebih dekat lagi

Di meja itu sudah penuh sekali dengan makanan makanan yang sangat enak terlebih lagi Minuman yang memabukan seperti Bir juga terdapat disana

Kembang api juga sudah di siapkan dengan Berderetan, Benda itu akan dinyalakan di akhir pesta nanti .....