webnovel

Membunuh ku ? | Chapter 5

Orang dewasa dan Anak-anak sudah berkumpul sangat ramai, mereka tersenyum dan tertawa anak kecil yang seperti biasanya suka berlari larian sambil tertawa dan orang orang yang sudah tua menikmati acara pada malam ini, semuanya terlihat sangat gembira menanti pesta besar yang diadakan setiap tahunya.

Eizan, Zayn dan Sophia akhirnya sampai di pusat kota, mereka melihat para Warga sangat ramai di pusat kota.

Warga yang melihat Apel mereka sudah sampai menyambut kedatangan mereka dengan membantu mengangkat Apel Apel yang ketiga anak itu bawa

Begitulah kebersamaan para Warga di desa Taeyang mereka saling merangkul satu sama lain tanpa memandang status maupun kelas

Eizan, Zayn dan Sophia berlarian ingin bermain Kembang Api, anak anak sudah mulai beramai ramai bermain kembang api disekitaran sambil berlari lari

Tetapi Ibu Eizan yang tiba tiba menghalangi mereka tiba tiba berkata

"Kalian ini tidak boleh bermain kembang api, Ibu tidak ingin kalian kenapa napa terlebih lagi Pesta akan segera dimulai jika terjadi sesuatu hal Kepada kalian Ibu yang akan sedih"

"Ahh Ibu.. hehe kita tidak bermain kembang api ko t-tapii"

Eizan mencoba membohongi ibunya

"Ahh kau sudah mau membohongi ibu ya dasar anak nakal"

Ibu Eizan mencubit pipi Eizan sambil tersenyum

"Sudahlah mari kita duduk dan mulai pesta ini bersama sama"

Ibu Eizan menggandeng mereka bertiga ke tempat yang telah disediakan

Kepala desapun langsung memulai acara tahunan mereka kali ini

"Yah baiklah sepertinya kita semua dudah berkumpul di sini pada malam hari ini, saya sangat senang dapat melihat kalian kembali pada tahun ini ini adalah acara tahunan yang sudah lama sekali kita adakan setiap tahunya, saya bersyukur kita demua diberi kesehatan dan umur yang panjang dan untuk memperingati hari dimana para penerus desa ini yang telah melakukan pengukuran saya meminta kalian semua mengangkat Bir yang telah disiapkan"

Kepala desa pun mengangkat Bir nya dan diikuti oleh para warga

"UNTUK MASA DEPAN TAEYANGG !!"

Teriak kepala desa

"UNTUK MASA DEPAN TAEYANGG !!"

Diikuti oleh teriakan para warga

Mereka pun akhirnya memiinum Bir yang telah mereka angkat, bagi warga Taeyang itu diartikan sebagai simbol Kebahagiaan bersama, dikecualikan untuk Anak Anak dikarenakan masih dibawah umur !!

Eizan, Zayn, Sophia danLizbeth duduk bersamaan secara melingkar, mereka sudah seperti keluarga kecil yang bahagia

"Hei bisa kah kau mengambilkan sebotol soda yang berada disana juga ?"

Eizan meminta tolong kepada Zayn agar mengambilkan soda yang berada di Meja panjang

"Selagi kau masih bisa berjalan kenapa kau tidak mengambilnya sendiri"

Ucap Zayn sambil meledek Eizan

"Kau yang berada di dekat situ apa aku tidak boleh meminta tolong kali ini saja wahai. saudaraku?"

Eizan sambil memasang wajah merayu Zayn agar ia dapat mengambilkan soda yang di inginkan nya

"Hahhh, yah baiklah..."

Zayn pin langsung mengambil soda

Zayn pun memberikan minumnya kepada Eizan

"Ahhh, Terimakasih wahai saudara ku yang sangat baik hati Ahahahhaha, kau memang yang terbaik"

Jelas sekali terpapar wajah gembira pada Eizan

"Aku hanya mengambilnya karna aku kasihan melihat mu, jangan salah paham"

Zayn merasa senang mendengar ucapan Eizan

Di sela sela pembicaraan mereka Sophia datang membawakan Kue yang ia Bawa dari meja sebelah

"Lihatlah apa yang aku bawakan untuk kalian"

Sophia menaruh Kue yang ia bawa

Eizan dan Zayn sangat terkejut melihat kje yang Sophia bawa sangatlah banyak

"Wowww, aku tidak percaya ini tapi.. apa kau bisa memakan Kue sebanyak ini Sophia?"

Zayn menanyakan Sophia

"Tentu saja aku tidak menghabiskan ini sendirian, tapi jika kalian tidak mau aku bisa menghabiskan nya sendiri"

Sophia mengambil kue yang ia bawa dan memakanya

"Ini aku bawakan air putih untuk kalian, mau bagaimanapun tidak baik untuk memakan kue dan soda sebanyak itu"

Lizbeth datang kepada mereka dengan membawakan Air putih

"Wahh terimakasih ibu, kau memang lah yang terbaik"

Sophia mengambil segelas air yang Lizbeth bawakan dan meminumnya

Eizan, Zayn dan Lizbeth tertawa melihat tingkah laku Sophia

"Heii apa aku saja yang baru sadar kalau telinga mu terlihat berbeda dari milik kita ?"

Eizan menanyakan sambil melihat kearah telinga Sophia

"Benar ... aku juga baru sadar akan hal itu, apa jangan jangan kau itu bukan manusia seperti kita ?"

Zayn juga merasakan hal yang sama

"Itu artinya aku itu lebih spesial dibanding kalian berdua ... yah kalian tidak boleh iri seperti itu"

Sophia menjawabnya sambil memakan kue yang ada di depanya

"Sudahlah tidak ada baiknya kalian menanyakan hal seperti itu"

Lizbeth memberhentikan pembicaraan mereka

Waktu pun tak terasa ... Pesta pun berlanjut hingga tengah malam warga yang sangat gembira merangkul bersama dan tersenyum lebar diwajahnya

Tak lama lagi kembang api juga akan segera di nyalakan ...

Para warga tak sabar menanti dan melihat langit langit di penuhi dengan warna yang sangat indah

Zayn tak sabar menanti kembang api akan segera diyalakan Begitu juga dengan Sophia yang tak sabar menanti dan ingin segera melihat nya

Sementara itu.....

"Hei Zayn apa kau bisa menemani ku buang air kecil sebentar aku sudah tidak tahan lagi"

Eizan meminta tolong kepada Zayn agar ia bisa menemaninya buany air kecil

"Hmm tak bisa kah kau tahan sebentar kembang api sebentar lagi akan dinyalakan"

Zayn meminta agar Eizan sedikit menahan nya

"Hufffr kenapa anak ini bersikap seolah ia berumur 8 tahun kekanak kanakan sekali"

Dalam hatinya Eizan

Eizan melihat kearah Sophia

"Huaaaa, tidak mungkin aku meminta Sophia menemani ku buang air kecil tidak tidak tidak tidak"

Eizan sambil memikirkan Sophia yang menunggunya Buang Air Kecil

"Mau bagaimana lagi aku sendiri saja kalau begitu"

Eizan berdiri lalu pergi meninggalkan ibu dan kedua sahabatnya itu

Ia pun segera pergi menuju kamar mandi yang tidak jauh dari tempat pesta

Sesampainya di toilet ia melihat ramai sekali orang yang mengantri untuk buang air

"Sialan kenapa ramai sekali disni, tidak mungkin aku membuang air ini di sini sekarang juga"

Eizan memikirkan dimana ia akan buang air kecil

"Lebih baik aku pergi ke daerah hutan saja"

Eizan berpikir untuk pergi ke daerah hutan

"Ah tidak tidak bagaimana kalau ada mahluk yang menggangu ku nantinya"

Ia memikirkan hal hal yang membuat nya takut

"Tidak aku harus memberanikan diri mau bagaimana pun aku sudah berumur 13 tahun"

Dengan penuh kepercayaan diri ia pun pergi menuju ke area hutan

Di tempat pesta.....

Zayn dan Sophia baru menyadari kalau Eizan tidak berada bersama mereka

"Tunggu kemana perginya Eizan ?"

Tanya mereka berdua

Disisi lain Eizan telah sampai ke area hutan dimana ia akan buang air kecil

Ia pun mengeluarkan air yang ia tahan selama 30 menit

"Ahhh rasanya enak sekali ketika kau berhasil mengeluarkan apa yang kau tahan selama ini"

Kenikmatan Eizan berlanjut

Suara langkah kaki terdengar ...

Eizan yang mendengar itu langsung memakai celananya kembali

Ia merasa kalau ada yang mengikutinya selama ia berjalan menuju are hutan

"Haloo apa ada orang disana ?"

Tanya Eizan dengan suara yang keras

Eizan melihat kearah semak semak dan tak lama dari itu....

Zwuffffff !!!

Bola api terlihat oleh Eizan yang sedang mengarah kepadanya saat ini

Ia pun langsung menghindari Bola api itu dengan cepat

"Akh!!"

Eizan terjatuh kesakitan

Tepat setelah terjatuh nya Eizan seseorang muncul dari arah serangan Bola api yang mengarah kepadanya

Eizan yang melihat kearah orang itu merasa tidak asing dan ia merasa kalau ia pernah melihat orang itu sebelumnya

Ia pun mulai mengingat kembali dalam pikiranya siapa orang yang ia lihat tersebut

Tak lama dari itu Eizan langsung mengingat nya seketika, Orang yang sebelumnya membuat ia merinding dan merasa ketakutan hanya karena merasakan Aura yang ia keluarkan

Kini Ia melihatnya kembali di dalam kegelapan yang meliputi nya

"Kau...."

"Haha hebat sekali kau, sebelumnya tidak ada orang yang berhasil menghindari serangan itu"

Ikarius mulai mengeluarkan element api kembali di tanganya

"Selamat tinggal bocah ini adalah hari terakhir dalam hidup mu karena ... Kau tidak akan bisa melihat hari esok"

Ikarius mencekik leher Eizan dan mengangkatnya

"A-Apa yang kau maksud"

Eizan berusaha melepaskan tangan yang mencekik di lehernya

"Ini semua karena kau telah meremehkan ku dengan tatapan mu itu, Kau akan mati di tangan ku!!"

Aura membunuh jelas sekali mengeliligi sekujur Tubuh Ikarius