Ditempat berbeda,Ihsan sedang mengemudi sebuah mobil BMW X I berwarna putih edisi terbaru,bersama dengan Hendra sahabat baiknya,yang duduk di kursi penumpang sebelah kiri.Mobil itu meluncur menuju ke arah Lembang,salah satu tempat nongkrong anak muda yang viral dan instagramable di daerah Bandung.Ihsan mengajak Hendra makan malam,sambil menikmati keindahan alam disana.Ihsan memarkir mobilnya di depan sebuah "resto N cafe" dengan hati hati,lalu dia berjalan menghampiri meja yang biasa dia gunakan bersama Hendra.
Ihsan telah memesan tempat itu,sebelum kedatangannya.Beberapa pelayan datang dan tersenyum ramah kepada dua pemuda tampan dan gagah itu,dan mempersilahkan
untuk duduk ditempat yang disediakan.
Ketika hari mulai beranjak malam,suasana pemandangan di Lembang berubah,semakin lama semakin mempesona.Kelap kelip dari gugusan bintang dilangit dan lampu rumah rumah penduduk dari kejauhan semakin terlihat dengan cantiknya.Udara di sekitar Lembang sangat sejuk dan alami,karena ditumbuhi berbagai pepohonan rindang dan dikelilingi oleh pegunungan pegunungan disepanjang jalan.Sehingga Ihsan merasa
nyaman tinggal di kota yang mendapat
julukan sebagai kota Kembang ini.Meskipun dia tinggal sendiri dan jauh dari keluarga, Ihsan dapat belajar mandiri dan mulai terbiasa mengurus dirinya sendiri.
Ihsan menempati apartement miliknya yang sudah dipersiapkan oleh papa dan mama sebagai tempat tinggalnya selama dirinya menempuh kuliah pendididikan kedokteran.Sekaligus sebagai tempat untuk menginap bagi keluarga,jika mereka akan berlibur ke Bandung,atau jikalau mama dan papa sangat merindukan sibungsu.
Ihsan dan Hendra adalah mahasiswa semester tujuh dari Fakultas Kedokteran,
keduanya bertemu untuk pertama kalinya ketika sedang mengurus registrasi ulang dan administrasi akademik. Merekapun bersahabat baik hingga saat ini. Hendra pemuda asal daerah Sumedang,adalah teman yang sangat setia kepada Ihsan.Dia tinggal bersama dengan bapaknya yang bekerja di Bandung.
Sebenarnya Ihsan tak mau menjadi dokter mengikuti jejak kedua kakak kembarnya yang bernama kak Silvy dan kak Silmy.
Ihsan ingin kuliah di fakultas Tekhnik,agar bisa memiliki perusahaan otomotif sendiri dan tidak bergantung kepada kedua orang tuanya.Tetapi Ihsan tidak punya pilihan lain,Ihsan tidak ingin mengecewakan papa dan mamanya,yang sudah membangun rumah sakit itu dengan susah payah dan penuh perjuangan.Papanya berharap agar suatu saat nanti Ihsan dapat diandalkan menggantikannya dan mengurus rumah sakit dengan baik.Karena Ihsan adalah anak lelaki satu satunya yang menjadi tumpuan harapan dan dambaan keluarga.
Ihsan menatap sepasang muda mudi yang sedang duduk bermesraan dan menikmati keindahan malam sambil berpelukan,serasa
dunia hanya milik mereka berdua.Pikiran Ihsan melayang layang terbang tinggi jauh ke awan.Entah apa yang ada dalam benak nya saat itu,hingga dia termenung sendiri.
Ihsan mengalihkan pandangannya ke arah
Hendra yang sedang sibuk mengotak ngatik ponselnya,sambil menyesap secangkir kopi
hitam.Ihsan melakukan hal yang sama,dia meraih cangkirnya dan meminum teh hijau kesukaannya.
"Bro.....! Dapat salam nih,dari Yasmin..."
Celetuk Hendra.
Yasmin Azalea,mahasiswi cantik dan manja
asal Jakarta,dari fakultas Ekonomi.Sudah lama gadis itu menaruh hati kepada Ihsan Airlangga,sejak mereka mengikuti "Masa Orientasi Mahasiswa baru." dua tahun lalu. Yasmin selalu mencari kesempatan untuk mendapatkan perhatian Ihsan.Sayangnya,
hati Ihsan sudah terkunci dengan rapat hanya untuk Aira seorang.
"Hemmm..."Ihsan berdehem ringan."Koq cuma "hemmm....?"protes Hendra.
"Nothing..." Jawab Ihsan dengan cueknya sambil mengangkat bahu.
"Pasti karena tuan putri kembang desa itu"
Hendra menjuluki Aira dengan "putri kembang desa "sebuah julukan yang unik.
"Bro...saran aku,sebaiknya kamu tembak langsung saja Aira dari sekarang...nanti kamu akan menyesal lho! Kalau sudah ada lelaki lain yang mendahului kamu".
"Apa maksud kamu?" Sergah Ihsan kesal.
"Ingat bro..!Selama ini kamu sudah belajar belajar anatomi tubuh manusia,biologi sel dan molekuler,genetika,biokimia dan juga farmakologi.Semua teori sudah dipelajari,
Nah...! tunggu apalagi?Sekarang tinggal prakteknya,OK?berikan Aira suntik cintamu bro! Asal jangan disuntik mati saja,Haha"
Hendra terus saja nyerocos,tidak mau pedulikan Ihsan yang menatapnya jengkel.
Ihsan masih terdiam membisu.
"Secara dia tinggal di Jakarta,bro.....!Banyak pria tampan dan keren.....Apalagi Tuan putri kembang desa itu kan "cantik dan smart"Hendra terus memanas manasi Ihsan dengan semangat juang empat lima.
Degg....Ihsan merasakan debaran hatinya
berpacu lebih cepat dan tidak beraturan,
seperti ada yang menghantam dadanya dengan keras.Seketika wajah tampannya berubah menjadi merah padam seperti buah pepaya.
"Arrrrgggghhhhhhh..."
Ihsan meraung sambil mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan.
"Mungkinkah....??"Ihsan berkata lirih dan
nyaris tak terdengar.
Lalu Ihsan membuka smartphonenya dan bermaksud melakukan panggilan kepada Aira,untuk meredakan debaran debaran jantungnya yang terus saja bergejolak dan perasaan yang kian khawatir menjadi satu.
Jam menunjukkan sudah pukul sembilan lebih tiga puluh menit."Semoga Aira belum tidur..."Ihsan bergumam.
"Drrrrtttttt....ddrrrrttttt..."
Tidak ada jawaban dari sana.Sunyi...!!!Ihsan mengulangi panggilan teleponnya lagi dan lagi...tetap sama,tak ada jawaban.
Ihsan berjalan mondar mandir dengan wajah kusut,sesekali kakinya menendang kerikil kecil yang ada dihadapannya.
Melihat sikap Ihsan yang aneh itu,Hendra
menjadi serba salah.Tetapi dia bersyukur
dalam hati,usahanya membawa kemajuan.
Setidaknya Ihsan mulai terprovokasi oleh ucapan ucapannya barusan.
Hendra tahu persis bagaimana perasaan Ihsan terhadap Aira.Hanya dengan Hendra saja,Ihsan mau berterus terang.Hendra bisa merasakan,sahabatnya itu memendam cinta yang sangat mendalam kepada anak kepala desa yang menjadi sahabatnya dari sejak dahulu.Hendra sangat mendukung hubungan Ihsan dan Aira,karena Hendra tahu Aira gadis yang baik,sopan,ramah dan bersahaja. Hendra sudah beberapa kali bertemu dengan Aira,ketika berkunjung ke rumah Ihsan.Dan Ihsan selalu mengajak Hendra untuk bertemu Aira dirumah bapak kepala Desa.
Tetapi Ihsan tidak mau memulai,dia terlalu banyak pertimbangan.Ihsan takut kalau Aira menolak dirinya,Ihsan tidak mampu menerima penolakan dan tak ingin hatinya terluka.Karena selama ini dirinya dan Aira sudah berkomitmen untuk tetap menjalin hubungan persahabatan.Dan Ihsan juga
menyangka kalau Aira akan dijodohkan dengan lelaki pilihan Ayahnya.
Alasan Ihsan memang masuk akal,karena banyak yang menginginkan Aira.tapi dalam cinta,apapun bisa berubah dan menjadi nyata."Kalau memang jodoh,tak akan lari kemana."Begitulah kata sang Pujangga.
Karena lama tidak mendapat jawaban dari Aira,akhirnya Ihsan dan Hendra pulang. Dengan langkah gontai dan wajah lunglai,
Ihsan memasuki mobil mewahnya.Setelah mereka sudah duduk didalam mobil,Hendra menepuk bahu Ihsan perlahan .
"Semangat bro.....jalan masih panjang!Masih ada hari esok...dan masih banyak harapan"
Hendra terus menyemangati sahabatnya,
Ihsan tersenyum penuh arti lalu Ihsan pun mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Hendra.
Ihsan menyalakan mesin mobilnya,dan perlahan mulai bergerak menyusuri jalan,
menembus gelapnya malam dingin.
☆☆☆☆☆