webnovel

Royale Kingdom :Jalan Menuju Penguasa Dunia Lain

-Original Story Royale Kingdom : Road To Emperor In Another World Noir Weisten, seorang pemuda berumur 26 tahun yang menjabat sebagai Manager di suatu perusahaan terkenal bernama PT. Hanwirk Lumine. Perusahaan yang sangat maju dan sukses di tingkat Nasional maupun Internasional. Suatu hari, karena rasa bosannya. Noir mencoba sebuah Game berjenis VRMMORPG yang bernama Royale Kingdom. Namun, yang menunggunya adalah sebuah kejadian tidak terduga hingga membuat nyawanya terenggut dan berpindah dimensi ke dalam Dunia Virtual tersebut. Artemia, adalah nama dunia tersebut. Dunia dimana sihir itu ada dan nyata, dengan kehidupannya yang baru dan jauh berbeda dari yang sebelumnya. Jalan apakah yang akan dipilih Noir?

Noir_Weisten · Fantasy
Not enough ratings
85 Chs

Chapter 5: Black Wolf Forest part 3

Turn Based Strategi, adalah nama dari apa yang rencana Noir buat. Strategi itu berfokus untuk menyerang secara bergilir, bertahap, secara individu, maupun kelompok terhadap lawan yang ingin dijatuhkan.

"Marvis! Mulailah merapal sihir apimu. Untuk barisan kesatu, tolong tahan selama 15 detik lagi. Setelah itu kembalilah ke sisi kami!"

Noir memberi perintah, sesuai apa yang ia katakan. Marvis mengikutinya dengan mulai merapal sihirnya. Tongkat sihirnya nampak bersinar terang disana.

Sementara itu, Noir melihat barisan kesatu, apakah mereka dapat bertahan selama 15 detik atau tidak? Jika dilihat dari wajah mereka. Mereka sudah tidak memiliki banyak kekuatan lagi, mungkin saat sampai detik ke 8 mereka akan langsung ambruk ditanah karena dorongan dari Black Wolf.

Tapi sebelum itu, Noir memberitahu Ray untuk memberi kata-kata semangat kepada mereka. Ray pun mematuhinya, dan mulai mengatakan dengan suara yang sangat keras dan menggema.

Semangat kembali ke wajah para pria berotot itu, mungkin karena tekad untuk melindungi keluarga, mereka jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Seharusnya ini akan cukup untuk 15 detik berikutnya.

"Noir!"

Suara seseorang terdengar dari arah belakang. Noir menoleh, dan mendapati ada sebuah pedang bagus yang melayang ke arahnya. Noir secara refleks langsung menangkapnya dengan tatapan heran.

"Kapten, apa maksudnya ini?"

Roseline berjalan mendekatinya.

"Tentu saja itu pedangmu, sesuai dengan janjiku sebelumnya bahwa aku akan mengganti pedangmu yang rusak dengan yang baru. Ah,  pedang itu juga dibuat dari bahan Mirthil yang bagus. Tidak akan mudah rusak, dan kau dapat menggunakannya dalam selang waktu yang lama."

Setelah mendapat penjelasan dari Roseline. Noir menatap pedang barunya itu, dilihat dari fisiknya. Sangat jelas sekali bahwa pedang ini terlihat seperti pedang mahal, atau pedang dari orang kaya. Roseline pasti sudah banyak menghabiskan uang untuk pedang ini. Ia harus berterimakasih dengan baik untuk saat ini.

Yah, meski pada dasarnya tidak ada yang harus merasa bersalah disini. Tidak dipungkiri lagi bahwa Noir sendirilah yang merusak pedangnya, bukan karena Roseline maupun orang lain. Noir hanya merasa ingin melindungi Roseline, karena gadis ini masih sangat berguna baginya sebagai media informasi di dunia ini.

Disaat Noir memeriksa pedang tersebut. Sebuah jendela panel kembali muncul di hadapannya.

[ Pedang tidak bernama. Apakah pemain ingin memberi nama pada pedang ini?]

Noir bingung, tidak. Tetapi heran kenapa dirinya harus memberi nama pada sebuah pedang. Roseline masih melihat Noir dengan ekspresi rumit diwajahnya, mungkin dia bingung kenapa Noir memasang wajah seperti orang yang tidak puas pada pedang tersebut.

"Noir, apakah kau tidak menyukainya?"

Noir langsung tersadar setelah melamun untuk memikirkan nama pedang.

"Tidak, ini pedang yang bagus. Terimakasih banyak, Kapten."

Mendengar itu Roseline menghela nafas lega. Karena masih fokus dalam pertempuran, Noir hanya memberi nama secara acak pedang tersebut. Karena yang memberinya adalah Roseline. Noir memberinya nama [Roseline Sword].

[Nama telah ditetapkan. Roseline Sword]

Menghiraukan panel yang muncul untuk kedua kalinya. Noir melemparkan pandangannya kembali ke arah barisan ke satu, ini sudah 15 detik. Dan waktunya untuk menjalankan rencana tahap kedua.

"Noir, aku sudah selesai!"

Noir mengangguk menanggapi Marvis yang sudah merapalkan mantra sihir apinya.

"Barisan kesatu! Kembalilah ke tempat kami."

Tidak membutuhkan waktu yang lama, para pria berotot itu segera melepaskan cengkraman tangan mereka pada Black Wolf dan kemudian berlari kembali ke tempat dimana Noir sekarang berada. Di belakang mereka, beberapa Black Wolf sedang berusaha mengejar.

"Marvis! Ini adalah waktunya!"

"Baiklah! Dengan api suci yang diberikan oleh dewa matahari. Aku meminjam kekuatanmu untuk memhukum mereka yang salah, [Double Fire Ball!!]"

Tongkat sihir Marvis semakin bersinar dengan terang. Kemudian dia menembakkan bola api dalam jumlah yang banyak, ke arah tanah tepat dibelakang para pria berotot itu berlari. Tanah terbakar, dan para Black Wolf yang tadi mengejar tidak mampu melewatinya.

"Barisan ketiga!! Lepaskan!!" kali ini yang memberi perintah adalah Ray.

Barisan ketiga yang di isi oleh penduduk desa yang memakai busur. Ditambah dengan Edward, mulai melepaskan anak panah mereka dari busurnya. Hujan panah tercipta, dan menembus daging dari para Black Wolf yang terjebak diantara api tersebut.

Jumlah mereka berkurang dengan drastis. Dan masih ada 35 Back Wolf lagi yang tersisa. Setelah itu, Marvis segera memadamkan api yang menghalangi jalan itu dengan menggunakan sihir airnya.

Dan 35 Black Wolf yang tersisa, segera menerjang ke arah Noir dan yang lain.

"Barisan kedua! Ini adalah giliran kita yang menyerang. Maju!!"

"O-Ooooohhh!!"

Roseline memerintah. Meski dia berkata bahwa seharusnya Noir yang memberi perintah. Noir menolaknya, bagaimanapun juga Roseline masihlah seorang atasannya. Akan sangat menjatuhkan martabatnya jika Noir yang mengambil alih semuanya. Lagipula, Noir memberi uluran tangan pada penduduk desa ini karena tidak ingin mati.

Terlebih lagi, akan merepotkan jika Noir mengambil alih senua tugas komando. Jadi dia menyerahkan barisan kedua kepada Roseline. Ngomong-ngomong Noir dan juga Novi juga termasuk ke orang-orang yang berada di barisan kedua. Karena mereka adalah petarung jarak dekat.

Roseline memimpin para penduduk, menerjang ke arah Black Wolf yang tersisa hingga tidak lama kemudian, bentrokan pun terjadi. Roseline membunuh 5 Black Wolf dengan mudah, dia sangat terampil dalam memainkan pedangnya.

Teruntuk Novi, dia membunuh lebih banyak. Yaitu sekitar 7 Black Wolf dengan tombaknya yang panjang nan tajam. Dengan tubuh atletisnya, dia sepertinya sudah berlatih cukup lama sehingga sudah menjadi seorang profesional pengguna Tombak.

Para penduduk desa tidak mampu melakukan seperti yang mereka berdua lakukan. Jadi mereka harus bekerja sama untuk membunuh Black Wolf tersebut. Karena jumlah penduduk desa lebih banyak, seharusnya itu tidak menjadi masalah besar bagi mereka.

'Kurasa ini adalah waktu yang tepat untuk mengujinya.'

Di sekeliling Noir sekarang sudah ada sekitar 8 Black Wolf yang mengepungnya. Noir memasang sikap siaga dengan pedang pemberian dari Roseline. Bicara soal pedang, Noir ebelumnya sudah membuang pedang Goblin yang akan dipakainya. Dan tentu saja, Noir lebih memilih menggunakan pedang yang berkualitas daripada pedang karatan.

Noir menghela nafas, lalu mulai memusatkan konsentrasinya.

"Wind step!"

Setelah mengatakan itu, tiba-tiba saja kaki Noir menjadi terasa ringan daripada sebelumya. Begitupun dengan tubuhnya, ia merasa bahwa berat tubuhnya telah turun hingga setengahnya. Mungkin ini adalah efek dari skill yang bernama [Wind Step] ini.

GRR!

Satu Black Wolf melompat, mencoba menerkam Noir dari atas. Biasanya, jika orang normal akan sangat kesulitan menghindari serangan dadakan itu meski memiliki refleks yang bagus. Namun, Noir sendiri juga tidak tahu. Entah kenapa tubuhnya menjadi lebih cepat dari awalnya.

Noir mengarahkan ujung pedangnya pada Black Wolf yang melompat tersebut. Dan berhasil menembus perutnya, hingga darah berceceran di tanah dengan deras.

Tubuh Black Wolf itu terjauh di tanah. Masih ada 7 Black Wolf lagi yang tersisa, dan Noir sudah bersiap dengan apa yang akan terjadi setelah ini.

***

ZRAT! ZRAT! ZRAT!

Noir melompat, menghindar, menebas, dan menggunakan skill [Fireball] miliknya untuk mengalahkan Black Wolf tersebut. Dengan usaha dan keringat karena tidak begitu dapat beradaptasi dengan skill [Wind Step] namun pada akhirnya Noir dapat membunuh 8 Black Wolf sekaligus.

"Sekarang..."

Black Wolf lainnya menerjang ke arah Noir. Namun Noir yang sudah sedikit terbiasa dengan pola serangan Black Wolf mampu mengatasinya dengan cepat. Lagipula mereka adalah makhluk yang tidak menggunakan akal, dan hanya bergerak berdasarkan dengan insting mereka.

Dengan begitu, pola serangan mereka yang monoton mampu Noir hafal dengan mudah menggunakan teknik pengamatan sambil bertarung.

Hingga hampir setengah jam telah berlalu, semua Black Wolf sudah dikalahkan. Baiknya lagi, penduduk desa hanya mendapatkan luka, dan itu tidak sampai ada membunuhnya. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, yang berarti bahwa strategi ini sepenuhnya berhasil.

Mereka semua memasang ekspresi puas, senang, gembira, dan terharu. Black Wolf yang sebelumnya terus menerus membawa bencana pada desa ini telah musnah.

Dilain sisi, kondisi Noir juga cukup buruk. Yang dimaksud dengan buruk adalah pakaiannya yang compang-camping untuk kedua kalinya. Nafasnya juga terengah-engah, namun ia sangat puas dengan hasil ini.

[Mendapatkan 11.000 Exp]

[Kamu naik level]

[Kamu naik level]

[Kamu naik level]

...

[Mendapatkan 11 Monster core]

[Skill Fireball naik ke level 2]

[Mendapatkan 30 Poin Exp]