webnovel

Nasib beruntung

"Apa yang kau tertawakan Griss?" Seorang laki-laki duduk di depan Griss sambil melambaikan tangan nya di depan Griss.

" Bagaimana kalau kita taruhan… Tora ,berapa lama anak beasiswa itu bertahan di sini?" Griss memajukan kepala nya dan menantang Tora yang di depan nya sambil mengeluarkan senyum khas smirk nya

" Ah… paling juga seperti yang lain nya.. aku bertaruh 3 bulan"

" Aku bertaruh dia akan bertahan lama…, Deal… , yang kalah akan mengikuti kemauan yang menang"

" Deal" Tora mengulurkan tangan nya untuk mencapai keputusan mutlak.

Sudah aku katakan di dalam sekolah ini.. aku malah akan untung banyak. Bukan hanya jajan ku saja yang terpenuhi.. jika terus begini aku bisa kaya tanpa bersusah payah.., Irene berjalan ringan sambil berloncat kecil dengan gembira dengan tangan mengandeng sebuah tas merk

" itu… dia sudah datang.." anggota perempuan dari kelas lain mulai mengintai diri nya, sambil tersenyum kesenangan mereka mempersiapkan perangkap untuk Irene.

" cepat.. dia datang. Sodorkan kaki mu.. dan kamu cepat ambil air " Mereka berencana untuk memangka kaki Irene dan menyiram nya dengan air kotor dengan kamera ponsel yang standby

" Mulai" si ketua memberi aba-aba kepada teman nya yang lain, seorang perempuan mengeluarkan kaki nya dari balik dinding, dan seorang lagi siap dengan ember di atas, Irene masih berjalan dengan santai sambil tersenyum lebar, ia semakin dekat dan semakin dekat dengan tempat itu.. dan..

" Akkkkhhhhhhhhhhhhhh….." Teriak seorang perempuan yang menjelonjorkan kaki nya keluar dari balik dinding.

" Ah… sorry…" Irene langsung berhenti ketika menyadari jika ia menginjak sesuatu yang terasa keras dan besar, dan menyadari jika ia menginjak kaki seseorang, mata nya bergerak mengikuti garis kulit putih nan mulus tersebut, untuk menemukan siapa pemilik kaki tersebut, dan mendapati seorang wanita yang meringgis kesakitan sambil memukul-mukul lantai menahan sakit nya… di injak oleh seseorang yang bertubuh besar.

" To… to… long…. Sa… sakit" wanita itu menatap mata Irene dengan nanar sambil memohon kepada nya

" Wah… apa yang kau lakukan di sana? Apa kau sedang selonjoran? Aku tidak tahu kalau orang seperti kalian akan rela berbaring di lantai"

" Anu…." Wanita itu menunjuk kaki nya yang masih terinjak oleh Irene sambil tangan sebelah lagi memukul-mukul lantai, sementara dua teman nya yang lain hanya menatap bingung dan mata mereka semua tertuju kepada kaki korban.

" Ah…" Irene langsung mengangkat kaki nya… dengan cepat, ia merasa ikut meringgis ketika menyadari kaki nya masih di atas sana

" Ya.. apa yang kau lakukan?" Ketua dari perempuan itu menyadarkan sekaligus memberi syarat untuk menyiramkan air kotor tersebut kepada Irene.

Irene menyadari aba-aba tersebut dan menyadari jika air tersebut akan di lemparkan kepada nya…, tepat saat ember tersebut di guyurkan kearah tubuh nya.. dengan cepat Irene menarik tubuh ketua geng yang berada di samping nya , menarik nya kearah tubuh nya, dan langsung berjongkok di bawah tubuh ketua, sambil menutupi kepala nya dengan tas mewah yang ia pegang.

CRUSSSSHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH….

Suara siraman tersebut sangat kuat, di tambah aroma dari air tersebut yang memenuhi udara di sekitar mereka… menyengat dan busuk, beruntung karena gerakan cepat Irene, ketua geng berakhir dengan tubuh basah kuyup , dan Irene sangat terselamatkan dengan tubuh ketua.. , air yang bergemericik terhalangi oleh tas mewah milik nya.

" Wah… hampir saja" Irene berdiri dengan wajah polos, masih dengan tas berada di atas kepala nya.., dan ia menurunkan tas tersebut dari kepala nya ketika telah berdiri sempurna, ia menatap dengan mulut terbuka sedikit.., dari atas sampai bawah tubuh si ketua, sambil mengucap syukur berkali-kali dalam hati nya.

" KYAAAAAAAAAAAAAAA…. Apa yang kau lakukan?" Teriak ketua sambil menghentak kan kaki nya kuat, ia menatap teman nya yang bertugas menuangkan cairan tersebut.

" maaf… aku benar.. benar tidak tahu.. itu.." Jawab perempuan tersebut tergagap

" Sungguh… kau harus segera berganti pakaian… ini sangat bau.." Lanjut Irene sambil menutup hidung nya

" Terimakasih telah menolong ku" Lanjut Irene sambil menatap tas bermerk nya yang terkena cipratan.

"Sungguh… sangat sayang.. barang mahal ini jadi kotor" Irene tidak memperdulikan mereka dan terus melangkah dengan santai

wow... jadi siapa yang bully siapa ini? hahahaha..

ayo.. kembali kejar tayang.. , fresh dari otak. hahahahaha..

selamat membaca

kunyit_jahecreators' thoughts