1 Pertama

Lagi… entah berapa kali aku mengatakan kata lagi…., membereskan barang-barang ini beberapa kali. Ku harap papa menepati janji nya.. untuk terakhir kali nya kami pindah ke Negara ini. ini sudah ke lima kali nya aku pindah empat tinggal dan sekolah.

"Irene.. kau sudah siap? Kita harus berangkat kesekolah baru mu kan?" Seorang laki-laki paruh baya bertubuh besar berteriak dari arah bawah

" Sebentar pa…, aku akan pergi dengan paman saja. Papa tidak perlu ikut" Irene berlari ke bawah sambil merapikan dasi yang ia gunakan

" Lagi? Kau dan paman mu saja?" Papa Irene berkecak pinggang di depan tangga yang langsung menghadap tubuh Irene

" Aku tidak ingin papa ikut…, itu hanya akan mengacaukan semua nya.."

" Tapi aku papa mu…"

" Ayo paman.. kita harus segera pergi" Irene menarik tangan paman " dan lagi paman lebih cakep"

" ya… ya… anak satu ini"

" Aku pergi dulu kak…, keponakan ku yang satu ini memang paling pintar menilai orang. Kami pergi dulu"

Tepat di depan sekolah.., sekolah terelite di Negara ini, sekolah di mana berisikan para anak pejabat dan orang kaya.. yang bahkan harga sebuah nail art nya seharga uang makan mu selama sebulan penuh sampai buncit. Sayang nya kuku tersebut tidak bisa di jual.. kalau saja bisa.. aku akan memotong semua kuku mereka dan menjadikan uang.

" Irene.. kenapa kau tidak pernah membiarkan ayah mu untuk mengunjungi sekolah mu…"

" Paman seperti tidak tahu…, apa yang akan terjadi jika papa datang ke sekolah…"

" Ya.. aku bisa memahami nya, seperti nya kehidupan mu akan lebih berat di sekolah ini" Paman memandang para siswa yang sedang memandang mereka berdua dengan tatapan meremehkan, melihat pakaian serta aksesoris yang mereka kenakan…membuat paman mengeleng-geleng kan kepala

" Pegang erat tangan ku Iren.., aku akan menuntun mu" Paman menganggukan kepala nya kuat.. memastikan jika dia memang akan melindungi keponakan satu-satu nya.

" Paman.. kau tidak terlalu berlebihan kan?" Irene menatap wajah paman nya dengan serius

Semua orang melihat kearah mereka.., sebagian menganggukan kepala untuk menyetujui.. jika lelaki yang ada di samping Iren merupakan laki-laki yang sangat tampan.. , tapi tunggu siapa perempuan di samping nya? Terlalu biasa.. dan terlalu.. kumal. Ah dan semua orang langsung tersenyum sinis ketika mereka mengetahui.. jika wanita di samping lelaki tersebut adalah siswa yang masuk karena beasiswa. Setiap tahun nya, sekolah NX memang memberikan jatah kepada masyarakat biasa yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan kesempatan untuk menikmati sekolah mereka melalui beasiswa.

" Katakan pada ku… jika kau memang tidak dapat menanggani nya lagi"

" Berhentilah mengkhawatirkan ku paman.. usia kita bahkan hanya selisih 3 tahun.. , aku sudah dewasa paman JX.., kau bahkan masih seorang mahasiswa"

" Pokok nya. Kau harus menghubungi ku.., dengar itu.."

*********************************************************

Setelah mengurus surat-surat kepindahan ku.., dan semua administrasi.., hari ini aku resmi memasuki sekolah ini. tepat di depan ku.. pintu kelas yang akan ku lewati setiap hari nya hingga satu tahun kedepan.

" Semua nya… tenang.., jam pelajaran sudah mulai.., ibu akan memperkenalkan murid baru , ia pindahan dari London dan akan menjadi bagian dari kelas ini…" Seorang guru mempersilahkan Irene untuk masuk memperkenalkan diri nya

"Hallo.. selamat pagi.. , saya bernama Irene pawroski, Irene.., e tetap di baca e, bukan menjadi Iren, aku murid pindahan yang masuk dalam jalur beasiswa.., mohon bantuan nya"

" Ah.. kau bisa duduk di belakang sekali, belakang Grissham"

" Kau lihat sepatu nya…? Sungguh menjijikan.." Seorang siswi berbisik kepada teman sebangku nya.. tepat saat Irene melewati mereka.

Sepatu ku? Kenapa? Irene menatap sepatu nya yang ia anggap sangat lucu , bewarna biru muda dengan gambar bebek di samping nya, ia menggerakan jari-jari kaki nya dan menatap tonjolan yang menonjol di balik sepatu nya saat mengerakkan kaki dan tersenyum lebar

" ah.. dia wanita beasiswa itu.., sungguh aku tidak tahan melihat pakaian nya…, apa yang ia pakai? " Irene masih mendengar pembicaraan itu dan berhenti tepat di depan orang yang membicarakan nya, mengeluarkan kaca sebesar ukuran 7 inc dan mengangkat nya dengan cukup tinggi

" A.. apa yang kau lakukan?" Tanya wanita yang ada di depan nya

Irene memilih mengabaikan wanita tersebut dan memilih menatap kaca di depan nya, ia mengarahkan kaca itu kearah depan pakaian nya, kemudian mengarahkan kea rah belakang punggung nya sambil menekan kan bentuk S tubuh nya, dan menganggukan kepala.. , merasa puas dengan pakaian yang ia gunakan, kemudian melewati wanita itu dengan wajah tanpa bersalah.

Diam-diam lelaki itu menatap Irene dan mengamati semua yang di lakukan Irene dan tersenyum lebar , merasa jika ia sangat konyol dan lucu. Dan mata nya masih menatap Irene yang kembali berhenti untuk menciumi tubuh nya ketika seseorang mengatakan jika Irene sangat bau. Sampai tiba-tiba saja mata mereka berdua saling bertatapan. Laki itu mengerjapkan mata nya beberapa kali.. layak nya kelilipan. Dan Irene hanya mengabaikan nya dan berjalan kearah belakang lelaki itu dan menduduki bangku tersebut.

" Hei dengar.. di hari pertama nya saja.. ia sudah membawa laki-laki tampan yang terlihat kaya.., dia benar-benar wanita murahan yang di hidupi para lelaki… sungguh menjijikan"

" Dia hidup dengan cara begitu? Bermain dengan om-om?" Lanjut siswa lain yang melihat diri nya yang terlihat berantakan

" Irene… kau bisa mengambil seragam mu setelah pulang sekolah" Lanjut guru tersebut, membuat para siswa diam dan memperhatikan guru tersebut.

" Irene.. kan nama mu?" laki-laki di depan nya menyapa Iren

" Kau tidak mendengarkan nya? Tuli? Aku bahkan telah memperkenalkan diri ku.. Grissham.." Jawab Iren sinis

" Dengan sikap mu yang seperti itu.. kau akan mendapatkan masalah yang lebih besar.., kau tidak tahu.. sejarah anak yang masuk dari beasiswa?" Lanjut Griss

" Apa itu? Aku tidak pernah mendengar nya.."

" Sebaik nya kau tidak mengetahui nya.., selamat datang di dunia ini" Senyum Griss meledek.

Apa? Aku benar-benar tidak tahu kalau ada sejarah dengan anak beasiswa.., Irene membuka internet dan mencari tahu maksud dari perkataan Griss, kisah tragis anak yang tidak di ketahui yang memasuki sekolah NX, anak tersebut bahkan bunuh diri akibat bully dari pada siswa, sebagian terkena tekanan mental, dan sebagian nya lagi hanya bertahan beberapa bulan saja.., tidak pernah ada anak beasiswa yang dapat menyelesaikan pendidikan nya.

" Hei.. anak beasiswa.., sana ambilkan tas ku dan sepatu ku.." Seorang perempuan menunjuk tas yang tergantung di atas kursi dan berdiri tepat di depan tempat duduk Irene " Hati-hati menyentuh nya…, bahkan dengan menjual ginjal mu tidak dapat mengembalikan tas itu.." lanjut wanita tersebut sambil di iringi tawa orang-orang di kelas.

" Kenapa aku harus mengambilkan tas mu.., kau punya kaki dan tangan yang lengkap.., dan nama ku bukan anak beasiswa.., kau tidak mendengar perkenalan ku tadi pagi?" Irene berdiri dari tempat duduk nya dan mendekatkan kepala nya ke telinga wanita tersebut " INGAT NAMA KU IRENE" teriak Irene di telinga wanita itu

" Akh….." Wanita itu berteriak karena jeritan Irene yang tepat di telinga nya, ia langsung menutup kedua telinga nya. Sedangkan Irene memilih berjalan meninggalkan nya.

" Kau mau kemana?" tiga wanita lain menghadang Irene

"Bukan urusan mu…" Irene berdiri sambil melipat tangan di depan mereka bertiga, yang memang tubuh Irene lebih tinggi dari mereka, Irene melihat kesekeliling kelas, dan mendapati semua orang menatap diri nya dan memilih hanya menonton , tertawa dan ada beberapa orang mengeluarkan kamera ponsel nya. Sakit!!! Orang-orang ini benar-benar sakit.., mereka hanya memilih bersenang-senang dari pada membantu ?

Griss menyilangkan kaki nya di atas meja sambil menyenderkan tubuh nya di sandaran bangku dan menatap para wanita itu. Seperti nya akan ada tontonan menarik… senyum diri nya.., ia sedang menunggu reaksi Iren

" Bukan urusan kami? Tentu saja ada.., kau hanya orang yang mendapatkan beasiswa.. jadi.. kau mengikuti kami"

" Sakit…." Irene berjalan melewati mereka bertiga.., dan dengan sengaja salah satu dari mereka bertiga memangka kaki Iren dan membuat Irene terjatuh dengan sangat kuat…, suara dentuman terdengar.., dan lutut nya memerah.

" Shh…" ringgis Irene karena rasa sakit, ia duduk di lantai sambil menggosok-gosok lutut nya dan meniup nya beberapa kali. Irene berdiri dan meletakkan tangan nya sebelah kanan di atas pinggang dan sebelah nya lagi menadah kepada tiga orang wanita itu

" Ganti rugi…, kaki ku terluka.. , lihat.. kaki ku berdarah dan memerah" Jawab Irene

" Kau minta ganti rugi pada kami? "

" Tentu saja dengan kalian…, kenapa? Kalian tidak sanggup membayar nya? Kaki ku ini sangat mahal.., kau tahu usia kaki ini adalah 15 tahun.., selama 15 tahun kaki ini sudah membuat ku berhasil berjalan , bersekolah, melakukan aktivitas , dan memenangkan lomba lari beberapa kali , kau tahu untuk memiliki kaki sepanjang ini.. aku harus menghabiskan waktu 15 tahun. Kau tahu dengan kaki ku ini.. aku bisa mendapatkan beasiswa yang hanya ada dalam 1 tahun sekali dari beribu-ribu orang yang mendaftar, jadi kalau di hitung-hitung.. biaya nya sebesar…" Irene mengeluarkan kalkulator dari tas pinggang nya… dan mata Irene melihat kesekeliling sambil memantau " Seharga tas ini.." Irene berjalan.. mengambil tas yang harga nya melebihi sebuah ginjal..

" Hah? " Empat wanita itu hanya diam.. karena masih mengolah kata-kata Iren.. dan ia juga tidak mengerti jalan pikir wanita ini.

Griss tertawa kecil melihat Irene " Menarik.., seperti nya sekolah ini akan lebih menarik"

avataravatar
Next chapter