webnovel

Jurang

Irene berlarian menatap jendela nya di pagi hari dan tersenyum lebar.. hal yang ia cari tidak di temukan.. ia merasa pagi itu terasa lebih segar dari hari biasa. Dia tidak datang kemari…, tidak ada yang mengikuti ku lagi hari ini.. aku bisa berjalan dengan santai.., dan tiba-tiba saja wajah cerah nya menjadi ternodai ketika ia melihat mobil lain berhenti di depan rumah nya.. aku lupa masih ada satu serangga lagi.., Irene berjalan ke depan gerbang.

" Kenapa kau lagi…?" Sapaan teramah yang pernah dia ucapkan untuk Edlert.., selama ini dia hanya diam dan menatap mereka berdua.., dan berjalan seolah tidak ada siapapun di samping nya

"Dia tidak ada…, tentu saja aku harus semakin gencar…" Jawab Edlert

" Seperti nya itu bukan salah satu alasan mu.., kau mau menghemat bensin mobil mewah dengan menaiki bus? "

" Maafkan aku… , bahkan bus itu dapat ku beli.. untuk apa aku perhitungan dengan biaya mobil ku.."

" Owh.." Irene mengangguk sambil membesarkan mata nya

" Kau yakin tidak khawatir sama sekali? Kau malah terlihat bahagia?"

" Tentu saja…, tidak ada orang yang menempel lagi dengan ku…tentu saja aku bahagia"

Edlert berhenti sebentar.., ia menatap Irene.., ada apa dengan hubungan mereka berdua? Dia tidak terlihat cemas sama sekali, sedangkan Griss dia malah menempel pada cinta lama nya? Apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan mereka berdua?

" Apa yang kau lakukan di sana? Ayo.. bus sudah sampai"

" Irene…, hubungan mu dengan Griss… jangan-jangan…"

Irene menahan nafas sejenak ketika Edlert mulai mengatakan sesuatu.., ia seperti nya tahu arah pembicaraan ini.., untuk apa aku menahan nafas.., " Ya?"

" Telah putus sejak awal?" Edlert menyipitkan mata

" Apa itu yang kau harap kan? Dia hanya perlu waktu untuk menetapkan hati nya" huh.. aku pikir dia akan mengatakan jika pertunangan kami hanya sandiwara.., aku memikirkan terlalu dalam.

Bus bergerak dengan sangat cepat hari ini dan seperti biasa bus terasa penuh sesak dijam sibuk , tiba-tiba saja seseorang di belakang Irene terdorong ke belakang dengan sangat kuat, hingga menyikut Irene dengan sangat kuat…, Irene terdorong ke depan…hingga menabrak dada Edlert.

" Akh.." Irene meringgis ketika sikut itu tepat mengenai tulang punggung nya.. dan rasa itu sangat menyakitkan.

" Ya.. kau.. bisakah kau lebih berhati-hati? Kau tidak bisa berdiri dengan benar?" Edlert menunjuk lelaki yang mendorong Irene dan memasang muka preman

" Maaf.. aku tidak sengaja.. sungguh aku tidak sengaja" Mereka menjadi pusat perhatian karena suara Edlert terdengar sangat besar dan berat

" Sudah lah.. ini bukan hal yang terjadi sekali atau dua kali di dalam bus seperti ini"

" Kau menyukai nya.., kau mencari kesempatan?" Edlert menatap wajah Irene yang berada di bawah nya.. tepat berada di dada nya.

" Kau pikir aku menyukai nya…kalau bukan terpaksa"

Perlahan tangan Edlert bergerak ke pinggul Irene.., menyentuh nya perlahan dan merangkul pinggul Irene.. dengan erat.. membuat tubuh mereka berdua tidak bercelah. " Aku menikmati nya.., kau tidak perlu munafik.., tidak mungkin kau akan menempel jika orang di depan mu bukan diri ku? Kau tidak akan menempel ke semua pria karena alasan bus ini penuh kan?"

" Mari kita luruskan rasa kepercayaan diri mu yang tinggi itu…" Irene menunjuk kedada Edlert.. dan menemukan jika rambut Irene tersangkut di jaket milik Edlert.., hingga ia berusaha mendekat kan diri untuk melepaskan sangkutan yang menyakitkan kulit kepala nya " lepaskan tangan mu.. atau aku tidak bisa menjamin kalau kau akan berteriak di bawah sana" Kaki Irene tepat di bawah selangkangan Edlert, Irene tersenyum semanis mungkin.

Edlert menunduk karena sedikit merasa malu.., tepat di bawah sana.., ia dapat menghirup wangi rambut Irene.. tubuh tinggi Irene hampir membuat mereka berdua terlihat sama tinggi jika berada dari kejauhan. Tangan Edlert perlahan turun.. hingga terlepas dari tubuh Irene.., Irene mendongkak keatas.. menatap Edlert.. tatapan mereka bertemu….

Perasaan itu datang lagi…, semua menjadi bergerak lambat di mata dan pikiran Edlert.. ia hanya dapat melihat Irene…, terlihat begitu menawan.., mata nya yang besar… membuat hati ini bergerak tidak karuan.., aku tidak tahu apa yang ku rasakan…. Perasaan yang bergemuruh..

" Kau tidak turun? " Tanpa ia sadari.. , Irene telah berjalan ke depan pintu bus

" Oh…" Edlert terbangun dari lamunan nya..

**********************************************************************

Tepat di taman.., mereka bertiga duduk di sana. Irene, Kriss dan juga Victoria.., taman yang sejuk di rimbuni oleh pohon mahal nan besar.. membuat sinar matahari tidak dapat menyentuh orang yang berada di bawah nya. Mereka duduk di tempat jauh dan sepi…, untuk belajar bersama mempersiapkan diri untuk mengikuti olimpiade.

Dari jauh sana.. tepat di depan mereka.., mata mereka serempak tertujuh pada satu tempat yang menarik perhatian, kerumunan orang-orang.. mengelilingi anak baru bernama Lily.., mereka duduk disana sambil tertawa bahagia.

" Irene.. apa kita perlu pindah tempat duduk?" Kris menanyakan kepada Irene

" Kenapa kita harus pindah? Tempat ini nyaman.." Irene masih belum menangkap maksud Kriss, Kriss memberi kode pada Victoria.. ia mengedipkan mata nya berkali-kali.

" Apa kau tidak apa-apa Irene?" Victoria menepuk pelan punggung Irene, membuat nya meringgis karena tabrakan tadi pagi masih begitu sakit ketika di sentuh

" Sakit…banget " Irene masih meringis sambil menatap Victoria

" Kami mengerti perasaan mu kok Irene.. tidak mungkin kau tidak merasakan sakit..,yang bisa kau lakukan hanya lah bersabar" Lanjut Victoria

dia mengerti rasa sakit ku? Seperti nya aku belum mengatakan kepada siapapun? Irene hanya menatap bingung Victoria.., ada kesalahpahaman maksud di antara mereka bertiga

" Kau sudah berbicara baik-baik dengan nya? Bagaimana kalau kau mengajak nya untuk berbicara terlebih dahulu, mungkin dia tidak bermaksud melakukan nya" Lanjut Kriss

" Ku pikir juga begitu.. dia memang tidak bermaksud" Irene mengangguk dan mengenang kembali kejadian tadi.. mengurutkan semua kejadian.. untuk mencari unsur kesengajaan.., tapi menemukan nya..

" Jadi.. kau akan berbaikan dengan nya?" Victori menanyakan dengan rasa penasaran

" Aku bahkan tidak mengenal nya .. bagaimana bisa berbaikan?"

" Hah?" Kriss dan Victoria kaget dengan jawaban Irene.. dan tidak mengerti maksud perkataan nya

Irene masih menatap Lily yang di kelilingi banyak orang.., mereka bercanda bersama.. dan tawa lily begitu lembut.. dan keibuan.., menatap nya membuat Irene merasa kesal.., kami sama-sama di kelilingi oleh begitu banyak orang.., dia terlihat bagaikan bunga dan lebah di sekitar nya.. dan aku terlihat bagaikan kotoran dan lalat yang berterbangan di sekitar ku.., kenapa bisa begitu besar perbedaan nya? kenapa ini membuat ku terasa semakin kesal.., ia terlalu focus pada Lily hingga tidak menyadari jika ia telah salahpaham dengan perkataan Kriss dan Victoria.

" Ah… aku ada piket kelas hari ini" Irene tersadar dan berjalan pergi meninggalkan mereka berdua yang menatap aneh dengan tingkah laku Irene hari ini.

Irene berjalan kearah kelas.., ia menyadari ada hal yang aneh dari tatapan orang-orang yang melewati nya.., terdengar bisikan-bisikan di sekitar tangga , ia berhenti melangkah.. ketika namanya terdengar di pembicaraan tersebut.. , diam-diam ia menguping pembicaraan tersebut yang berasal dari tangga atas. Entah sejak kapan ia menjadi penguping…, apa yang ingin ku dengar..? sejak kapan kau mulai memperdulikan pembicaraan orang tentang diri mu? Irene memilih untuk melangkah kan kaki nya..

" Kau sudah dengar.. Irene dan Griss kata nya sudah mengakhiri pertunangan mereka.. bahkan dia tidak menggunakan cincin pertunangan mereka"

" Ah.. karena Lily telah kembali? Dan Griss tersadarkan?"

" Tentu saja.. di lihat dari mana pun Lily jauh lebih baik dari wanita tersebut.., ia sangat ramah dan baik.. tidak ada yang berubah dari nya.., di bandingkan Irene yang sombong.. dia bahkan tidak menjawab ketika aku memanggil nya"

" Semua orang pasti sedang membicarakan gossip ini.. bahkan Griss sekarang selalu berada di samping Lily…, aku tidak pernah melihat dia berbicara lagi dengan Irene…"

" Aku malah senang melihat hubungan mereka berakhir…"

Irene menggosok kuping nya… ketika suara mereka semakin lama semakin besar dan terdengar dengan nya, suara sumbang lagi… kenapa mereka tak henti-henti nya membicarakan orang lain.. bagaimanapun keadaan mu.. mereka akan terus membicarakan mu. sampai tiba langkah kaki Irene di depan kerumunan tersebut…

" Sepertinya seru… boleh bergabung?" tanya Irene sambil menyelip di kerumunan

" Tentu saja boleh…" jawab seseorang tersebut sambil menatap kebelakang… , ketika mendapati jika yang berbicara adalah Irene.. dia langsung menutup mulut nya dengan rapat.

Irene memecah kerumunan tersebut dengan suara nya.. Irene memasang wajah seramah mungkin sambil tersenyum. Mereka terdiam sambil menelan ludah begitu menyadari itu adalah Irene.., sebagian dari mereka menjauh

" Kenapa? Tidak di lanjutkan?" perkataan Irene membuat mereka tertunduk…, kau menggosipkan orang terkaya di Negara tersebut.. tepat di depan nya.. hal buruk apa yang akan terjadi pada mereka? pikir mereka semua… membuat mereka berkeringat dingin di cuaca yang tidak terlalu panas.

Melihat mereka yang hanya diam dan tertunduk membuat Irene tersenyum kecil dan berjalan melewati mereka semua.. mengabaikan nya dan melanjutkan langkah kaki nya. Perasaan kesal itu muncul terlambat.. kenapa semua orang membandingkan diri nya dengan wanita itu? Rasa keegoan nya muncul..tentu aku lebih baik dari nya.

Piket hari..ini.. bukan kah Griss seharus nya piket hari ini? bahkan lelaki itu lupa akan tugas nya Karena sibuk bersama wanita itu.., aku akan membereskan tugas ku.. dan menyisakan untuk nya…, Irene membereskan setengah bagian kelas dan memilih meninggalkan sisa nya untuk Griss..

Irene mengambil tas nya di bangku nya.. bahkan dia belum datang ketika aku telah membersihkan semua nya.., entah kenapa aku terus-terusan merasa kesal hari ini… tepat pada saat itu terdengar suara langkah kaki dan juga tawa dua orang memasuki ruangan tersebut, Irene menoleh dan mendapati Griss dan Lily masuk ke ruangan tersebut.. berjalan mendekati nya.

" Owh.. kau sudah selesai?" Tanya Griss pada Irene yang sedang merangkulkan ransel nya

" Hallo…., nama ku Lily… salam kenal.." Lily menyodorkan tangan nya..

Irene tidak menatap mereka berdua sama sekali.., ia hanya menganggap keberadaan mereka hanya sebuah angin lalu.., ia membalikkan badan nya dan berjalan melewati Lily yang menyodorkan tangan nya

" Yaaaa!!!! Apa kau tidak mendengar Lily menyapa mu? " Suara Griss menaik satu oktaf ketika melihat kelakuan Irene.., ingin sekali dia berucap apa kau tidak pernah di ajarkan sopan santun.., jika saja.. dia rakyat biasa dia akan langsung melepaskan ucapan tersebut.., namun dia Irene.. anak terkaya.. tidak mungkin ia melewatkan pelajaran khusus tersebut.

" Griss.., tidak apa-apa.., kau tidak perlu berteriak kepada nya…" Lily memegang lengan Griss dengan keuda tangan nya, berusaha menenangkan nya

" Tidak bisa… , aku harus menyadarkan nya Lily"

Benar-benar seperti malaikat…, berusah menenangkan.., Irene tersenyum sinis mendengar perkataan Lily,Tadi nya aku ingin sekali mengabaikan semua nya.., namun karena kau berteriak pada ku…, Irene menghentikan langkah nya, dan membalikkan badan.. berjalan dengan cepat kearah Griss… , menghentikan langkah kaki nya ketika berada di depan Griss, mereka saling menatap tajam satu sama lain.

Irene menjentikkan tangan nya di depan wajah Gris sebanyak 3 kali " Yang seharus nya sadar adalah diri mu.., kau tahu persis.. dia bukan satu-satu nya orang yang pernah aku abaikan" Irene kembali membalikkan badan nya dan berjalan kembali " Kau bahkan sudah memperkenalkan diri mu kesemua orang yang berada di dalam kelas.." Irene berhenti di depan Lily tanpa menatap nya sama sekali, Irene berdiri menyampingi Lily "Dan kau seharus nya mengenal ku… gossip beredar di setiap sudut…, aku ragu kalau kau tidak mendengar nya…" Irene menyinggungkan senyuman sinis nya sambil melirik Lily dan meninggalkan nya.

" Wah…" Edlert berjalan masuk ke dalam ruangan tersebut.., dan berjalan kearah Lily.. dia tersenyum lebar " Aku suka sekali melihat wajah mu…, kau membuat peluang menjadi lebih besar…, kau tahu.. kau melakukan tugas mu dengan sangat baik…, membuat jurang antara tunangan. Ah… aku akan ketinggal oleh Irene… bye Lily… sampai bertemu lagi" Edlert berlari mengejar Irene yang berjalan duluan

kalian tim mana? irene atau Lily?

team Edlert atau Griss? atau tim netral?

kunyit_jahecreators' thoughts