Puteri Madeleine membuka pintu kamarnya dan menyuruh Drakon masuk, setelah itu menutup kamar kembali dan menguncinya. Madeleine dengan sangat lihai mendorong tubuh Drakon duduk di sebuah kursi yang cukup untuk mereka berdua. Madeleine dengan berani membelai rambut Drakon dan menciumnya dengan sensual..
Mata Drakon sudah menggelap dengan sentuhan kecil yang Madeleine berikan, Drakon dengan perasaan menggebu langsung mencium bibir Madeleine secara kasar dan brutal. Madeleine yang memang sangat ahli dalam berciuman, Menerima semua yang dilakukan Drakon dengan rasa yang menggebu-gebu. Mereka berdua berciuman seperti pasangan yang telah lama tidak saling bertemu.
Madeleine memang sudah lama tidak merasakan kehangatan seorang pria, Karena terlalu lama di kurung oleh ayahnya. Sedangkan Drakon juga sudah lama tidak merasakan Bokong besar seorang gadis. karena sibuk dengan mengurus pekerjaan..
dua rasa yang saling terbelenggu itu akhirnya bertemu dan menciptakan sensasi terbakar dari kedua tubuh mereka. Madeleine yang sudah sangat basah, mulai menggesek-gesekkan tubuh bagian bawahnya ke perut Drakon. Drakon dengan cepat merobek Gaun cantik milik Madeleine. menyisakan robekan gaun yang terbelah hingga memperlihatkan paha mulus milik Madeleine. Tangan Drakon mulai menggesek ke pintu masuk surga dunia itu, Hangat dan basah dapat tangan Drakon rasakan saat pertama kali menyentuh.
"Kau cepat basah sayang! apa kau juga menginginkannya? seperti aku menginginkan tubuh indahmu itu?." Tanya Drakon dengan suara yang serak.
"Tentu saja.. buatku melayang Sayang!!." Ujar Madeleine yang sudah mengangkat sebelah kakinya dan memperlihatkan Benda berwarna merah muda yang bersih dari bulu. Drakon Menundukkan kepalanya dan mulai menjilat ke dalam sana dengan lidah yang lihai dan bermain sempurna.. Madeleine meremang hebat karena panas dari lidah Drakon membuat seluruh darah Madeleine naik ke kepala sangat cepat..
Jilatan demi jilatan itu membuat Madeleine mendesah pasrah, Bertahun-tahun merindukan hal ini. bertahun-tahun menunggu saat dimana ada seseorang yang mampu menuntaskan hasrat terpendam dari dalam diri Madeleine..
Saat ini, saat pertama kali bertemu dengan Raja Drakon. Madeleine tau bahwa pria ini mampu menciptakan sensasi bercinta yang luar biasa.. Sensasi yang Madeleine mimpi-kan beberapa tahun ini.
Madeleine membuka kain yang menutup dua gundukan sekal di dalam sana. Saat kain itu terbuka, mata Drakon semakin menggelap dan dengan cepat mengigit keduanya secara bergantian. Madeleine suka kekasaran saat sedang bercinta, semua ini mampu meningkatkan euforia yang sudah lama terkikis dalam diri Madeleine..
hisapan demi hisapan itu membuat Madeleine berteriak dan bernafas tidak teratur. Drakon menutup mulut Madeleine dengan bibirnya, dan mencubit kedua puting dari gundukan indah itu.
"Jangan berisik sayang!... kau tidak mau kan, jika ayahmu datang dan mengusir kita!." Ujar Drakon yang sudah memperingatkan Madeleine..
Memang kerajaan ini sangat besar, namun jika pelayan yang mendengar dan menyebar gosip tak baik. Tentu saja nama baik Drakon akan tercemar ke seluruh pelosok negeri.
Membuka baju kebesaran Drakon dengan cepat, disaat seperti ini. entah kenapa Madeleine benci dengan baju kerajaan yang berlapis-lapis.. Susah untuk di buka dan Hasratnya sudah berada di ujung kesakitan!.
"Pelan pelan sayang, kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan!." Drakon mengangkat tubuh Madeleine dan langsung melemparkan ke atas ranjang. Drakon membuka sendiri bajunya dan tidak menyisakan satu helai benang pun..
Mata Madeleine langsung terbuka lebar saat melihat sebuah benda yang berdiri tegak dan sangat gagah! Madeleine dengan berani menyentuh benda tersebut yang sangat terasa hangat dan beberapa urat menonjol..
Drakon mendekat juniornya ke arah mulut Madeleine dan meminta untuk dipuaskan, tentu saja Madeleine menerima ajakan itu dengan senang hati. Menunjukkan kelihaian sebagai wanita yang bisa memuaskan sang suaminya kelak. Madeleine mulai memasukan Keperkasaan Drakon ke dalam mulut kecil Madeleine..
"Asshhhh...." Drakon dapat merasakan rasa hangat dan basah saat masuk ke dalam mulut Madeleine.
Menjilat dan menghisap secara perlahan dan teratur, Madeleine bahkan sudah memberikan tatapan sensual saat tatapan mata mereka, tidak sengaja saling bertemu...
"Buat aku terbang sayang." Ujar Drakon yang sudah mencium kening Madeleine dengan lembut.. Madeleine mengangguk dan mulai menggerakkan lidah dan mulutnya dengan kasar dan tempo yang cepat.
Drakon sudah menutup matanya dan menikmati setiap detik gerakan yang terjadi di bawah sana. Aliran darah naik dengan sempurna ke otaknya.. Tubuhnya sudah mulai terasa panas dan sesak secara bersamaan..
Benih benih cinta yang ada di dalam keperkasaannya, sudah mulai merangkak naik melalui aliran kecil di dalam sana..
benih itu mulai berlarian dan siap untuk keluar dari tempat persembunyiannya, Satu dua tiga.. memompa cepat oleh mulut Madeleine...
Semburat hangat dan kental menerobos cepat di dalam mulut Madeleine yang lihai itu, Madeleine menelan semuanya dengan gerakan sensual..
Drakon yang melihat itu langsung tersenyum dan mulai membalikan tubuh Madeleine hingga menungging dan terlihat jelas bokong seksi yang sempurna itu.
Drakon yang gemas, memukul bokong Madeleine cukup kencang. menciptakan suara nyaring dan bekas memerah yang indah.. sekali lagi Drakon menamparnya dengan lebih kencang, Suara kesakitan Madeleine di sambut baik oleh Drakon..
Dengan kasar Drakon merobek semua gaun yang ada di tubuh Madeleine dan membuangnya ke sembarang arah..
Madeleine hanya diam dan menutup wajahnya di atas bantal.. Dengan sekali gerakan, Keperkasaan Milik Drakon sudah melesak masuk ke dalam dinding rahim yang sudah tidak terlalu sempit itu..
Drakon sedikit mengangkat alisnya, cukup kecewa karena milik Madeleine tidak rapat seperti bayangan yang ada di pikiran Drakon..
Namun, Rasanya tetap hangat dan sangat basah..
Drakon memulai permainan dengan kasar, membiarkan Madeleine berteriak di dalam bantal yang menutupi wajahnya dan merasakan kesakitan yang mendalam, karena setiap hentakan yang Drakon lakukan, menghujam masuk di dalam inti tubuh milik Madeleine...
Madeleine menangis beberapa kali, karena ternyata hasrat Drakon dalam urusan sex sangat luar biasa liar dan tidak terkendali..
Drakon bahkan tidak memberi jeda dan istirahat untuk tubuh Madeleine, Drakon membalikan tubuh Madeleine dengan cepat. sekarang Drakon dapat melihat wajah serta payudara milik Madeleine yang cukup besar dan sekal itu. Drakon tidak melepaskan junior miliknya di dalam liang milik Madeleine..
Drakon sudah menghisap kencang kedua puting Madeleine dan menggigitnya dengan kasar, membuat sedikit luka disana.. Madeleine lagi lagi meringis nyeri.. Drakon tersenyum sinis karena melihat kesakitan di dalam wajah Madeleine...
Mengangkat kedua kaki Madeleine ke atas bahu Drakon, lalu dengan cepat menghujam lagi liang Madeleine dengan sangat cepat dan tempo yang tidak beraturan, mengobrak-abrik inti terdalam Madeleine..
Kasar... panas... menyakitkan... namun luar biasa nikmat!!! itu yang Madeleine rasakan saat ini..
menit berlalu dengan cepat, Drakon sudah hampir mencapai puncak kekuasaannya.. Madeleine bahkan sudah beberapa kali mengejang nikmat di bawah sana...
Drakon menarik tubuh Madeleine yang tadinya berbaring, mendorong Madeleine ke sisi jendela dan merapatkan tubuh Madeleine ke arah jendela itu. Drakon memasukan lagi juniornya dan menghantam tubuh Madeleine dari belakang. menahan tubuh Madeleine dengan kuat dan menghantamnya dengan begitu keras. hingga membuat Madeleine Mengigit tangannya sendiri, agar teriakan tidak terdengar kemana-mana..
berkali-kali hingga Drakon puas, berkali kali meremas kedua payudara Madeleine dan menampar bokong Madeleine dengan kencang.. Saat hampir keluar, Drakon mengeluarkan juniornya dan langsung menarik tubuh Madeleine dan membuat Madeleine berjongkok, keluarlah semua cairan itu di wajah Madeleine yang cantik.. kental dan hangat, Madeleine bahkan sudah mengusap semua wajahnya dengan cairan milik Drakon...
Nafas Drakon tersengal hebat, meninggalkan Madeleine yang langsung terduduk di atas lantai tanpa sehelai benangpun. Drakon kembali memakai baju kerajaannya dan merapihkan hingga seperti semula..
Sedangkan Madeleine hanya bisa tersenyum kecil, Percintaan mereka begitu panas dan indah.. walaupun sekarang tubuh Madeleine terasa mati rasa dan nyeri di seluruh tubuh..
Drakon berjalan ke arah Madeleine dan mengangkat tubuh Madeleine dengan lembut. Membawa Madeleine ke arah ranjang dan menidurkannya di sana.. Drakon mencium kedua payudara Madeleine secara bergantian, lalu ke arah bibir bawah milik Madeleine yang masih saja berkedut nikmat. Setelah itu Drakon meninggalkan Madeleine, yang masih lemas tak berdaya sendirian di dalam kamarnya...