Shin Han mengangkat kepalanya dengan perlahan-lahan. Tatapan matanya yang membekukan di sertai dengan tatapan mematikan melihat ke arah Lin Yue. Tetapi Shin Han diam dan tidak menjawab pertanyaan Lin Yue. Karena ia sungguh terkejut melihat wanita di depannya.
Saat melihat dari dekat, ia sungguh mengenali wajah ini. Wanita yang menghabiskan satu malam dengannya di Eropa dan meninggalkan dirinya dengan sadis.
"Benar-benar hebat! Selama ini aku mencarimu hampir ke ujung dunia. Ternyata dunia sangat sempit," batin Shin Han yang mencibir.
Sedangkan Lin Yue berpikir, mungkin saja pria itu takut untuk pulang karena mencelakai orang dan pasti akan di jebloskan ke penjara malam ini. akibat menolong dirinya yang hampir di perkosa barusan.
"Jika kau tidak berani pulang, kau bisa ikut denganku untuk sementara. Sampai kasus ini selesai," tawar Lin Yue tetiba.
Shin Han tersenyum licik. Di balik rambut panjang hitam berkilap yang menutupi wajahnya. Tepatnya, panjang tambut tersebut. Mempunyai panjang sepinggang dan tergurai berantahkan akibat perkelahian barusan.
Tetiba Lin Yue menyadari, ia salah bicara dan pasti di kira sebagai wanita tidak benar. ia hanya mengaruk pipinya yang sedikit gatal dan berpikir untuk mengubah apa yang ia ucapkan barusan kepada pria gelandangan di depannya yang di perkirakan masih berumur 23 tahun atau 25 tahun.
"Aku bisa membantumu menjelaskannya besok pagi dan malam ini kau bisa tidur di tempatku. Aku bisa membentangkan selembar tikar di lantai untuk tempat tidurmu," ucap Lin Yue dengan hati deg-degan dan waspada terhadap pria gelandangan yang masih muda di depannya.
Sialnya, apa yang di ucapkan dan apa yang di pikirkan, keluar di saat yang berbeda.
"Kau ini bodoh atau apa?" maki Lin Yue dalam hatinya.
Shin Han masih diam, dari arah lain terdengar suara yang seperti teman para pemabuk. Dengan ketakutan, Lin Yue segera menarik tangan pria gelandangan itu untuk melarikan diri secepatnya. Dengan jumlah sebanyak itu, ia yakin pria gelandagan ini pasti mati mengenaskan karena ulahnya barusan yang membuat ketiga pemabuk babak belur.
Tanpa sadar, Lin Yue menarik pria gelandang itu bersembunyi ke dalam kediamannya. Pintu apertemen langsung di kunci dari dalam dan ia melihat pria gelandangan itu berdiri dengan terbengong di depannya dengan poni rambut menutupi sampai pinggang.
Saat menoleh ke belakang, Jantung Lin Yue hampir copot ketakutan. Karena mengira pria gelandangan itu ada hantu jepang yang bernama Sadako. Selain karena rambutnya yang mendukung, karena pakaian pria gelandangan juga sangat mendukung. Ia memakai pakaian serba putih era zaman dinasti kekaisaran kuno.
Puk puk puk
Lin Yue menepuk dadanya berapa kali dengan kuat. Beruntungnya ia tidak berteriak. Jika tidak, maka semua tetangga yang di sebelahnya akan mengetahui apa yang terjadi di kediamannya. Bisa-bisa kena usir karena menampung seorang pria tidak jelas indentitasnya.
"Maaf aku tidak bermaksud," Lin Yue berusaha mengatur nafasnya, tapi ia sudah sungguh lelah. Hingga menyandarkan tubuhnya di pintu untuk berusaha melanjutkan kata-katanya.
Shin Han masih menatapi Lin Yue dengan tatapan rumit. Di balik bola matanya yang berbeda warna.
"Malam ini di sini dulu! Sampai situasi membaik! Baru kau pergi," lanjut Lin Yue yang sudah berhasil mengontrol tubuhnya untuk tidak selelah tadi.
Shin Han masih berdiri diam.
Melihat pria gelandangan asing diam, Lin Yue berjalan ke arah lemari. Ia mengeluarkan handuk dan sebuah sabun yang harga murah meriah. Kemudian menyerahkan kepada pria gelandangan di depannya.
"Kau bisa membersihkan dirimu di kamar mandi. Tapi aku tidak punya pakaian pria untukmu, jadi jangan sampai pakaianmu basah."
Shin Han melihat barang di tangannya, ia pun berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Lin Yue berjalan ke arah dapur kecilnya. Untuk memasak air panas untuk dirinya mandi, jika tidak. bisa di pastikan ia akan sakit badan dan tidak bisa masuk kerja. yang akan berakhir kena pecat. Selain itu, ia harus segera mengobati luka di dahinya.
Di dalam kamar mandi, Shin Han tersenyum penuh arti. Ia menatapi satu-satunya benda peninggalan ibunya yang ia pakai ke jari kelingkingnya. Mengosok semua lumpur yang menempel pada cincin tersebut dengan sangat hati-hati. agar tidak jatuh lagi seperti berapa minggu lalu.
Sedangkan Lin Yue sedang menatapi teko yang berisi air. yang sebentar lagi akan mendidih. Tanpa menyadari Shin Han berjalan keluar dengan rambut panjang meneteskan air hingga bajunya basah setengah.
Merasakan hawa dingin, Lin Yue menoleh ke arah belakang dan ia hampir mati jantungan melihat pria yang menolongnya. Berpenampilan seperti hantu air seperti di cerita para masyrakat jepang.
"Kenapa sih, pria itu suka berpenampilan horror?" batin Lin Yue, yang di kejutkan kedua kalinya oleh Shin Han.
Lin Yue menghela nafas dan menatapi pria itu yang masih dengan air menetes di rambut, hingga pakaiannya juga setengah basah. Kemudian, Lin Yue bergegas meraih handuk miliknya.
Tanpa izin dan permisi, ia langsung mengeringkan rambut pria itu dengan menjinjingkan kedua kakinya. Karena perbedaan tinggi badan mereka berdua.
Tinggi badan Lin Yue hanya 165cm dan Shin Han 185cm.
Mata Shin Han melihat Lin Yue yang sok perhatian padanya. Dari mengeringkan rambut, hingga menyisirnya dan mengikatnya menjadi satu.
"Masih tidak berubah, masih sok perhatian!" cibir Shin Han dalam hati. Karena berapa ingatan masa lalunya dengan Lin Yue terputar kembali di benaknya saat ini.
Saat menyisir rambut panjang Shin Han ke atas kepalanya. Wajahnya terlihat dengan jelas. Lin Yue melihat bahwa pria di depannya sungguh tampan dari yang ia kira. Seperti kaisar mudah di zaman era dinasti dengan rambut hitam panjang.
"Maaf, aku hanya takut kamu masuk angin. Jadi secara mendadak aku mengeringkan rambutmu!" Lin Yue berusaha menjelaskan apa yang ia lakukan secara tetiba seperti itu. karena saat ini, ia tidak ada maksud apapun terhadap pria yang menolongnya. Walau wajahnya sangat tampan seperti cerita film silat klasik. Tepatnya seperti boneka bjd.
Shin Han masih menatapnya dengan tatapan menyindir.
"Apa kau mencemaskanku?" tanya Shin Han dengan suara dinginnya yang bisa membekukan orang saat ini juga.
"Mungkin iya mungkin tidak," balas Lin Yue dengan senyuman tipis dan menyerahkan satu sweter kebesaran yang ia temukan di tempat sampah.
Karena masih bagus dan ada logonya. Ia langsung membawa pulang, setelah mencucinya sampai bersih. Baru di simpan di dalam lemari yang rencananya akan ia bongkar untuk mengambil benang wolnya.
***cara top up koin novel soulmate, silahkan hubungi admin di wa 085252055133 dengan ketik top up koin Soulmates
.