Kaki-kaki kecilnya berlari tanpa alas kaki, di atas jalan beraspal yang panas tersengat matahari. Sesekali, ia berhenti, tertatih, menarik nafas seolah-olah tak mampu lagi bernafas. Air mata membanjiri wajahnya, membuat pandangannya kabur. Namun, ia pantang menyerah dan terus berlari mengejar mobil yang mengantar ibunya pergi. Terlihat dari kejauhan, ibunya menangis namun berpaling tanpa menoleh padanya. Novel ini mengisahkan perjuangan dan penantian tak berujung seorang gadis kecil yang merindukan belaian ibunya.