webnovel

33 - Perang Akan Segera Dimulai

Ketika, Luffy sedang mengobrol dengan Hancock mengenai Ace, tiba-tiba saja Hancock pingsan tanpa alasan yang membuat Luffy khawatir dan langsung memanggil seseorang untuk mengecek keadaan Hancock.

Nyonba, dia datang karena mendengar teriakan Luffy. Tadinya, dia ingin marah-marah kepada Luffy karena teriakannya sangat keras hingga mengganggu orang-orang, tapi setelah melihat Hancock yang pingsan di kasurnya, dia langsung kesana dan melihat keadaannya.

Setelah beberapa menit, Hancock bangun dengan nafas tidak teratur, dia melihat sekelilingnya dan tatapannya berhenti di wajah Luffy. Wajahnya memerah dan tubuhnya bergerak aneh.

Nyonba terkejut melihat hal ini, dia tahu penyakit apa yang di alami oleh Hancock. Tetapi, dia semakin terkejut setelah mengetahuinya.

"Hancock..! Kau baik-baik saja..!"

Tanpa sadar, Luffy memegang kedua bahu Hancock sambil mendekatkan wajahnya ke arahnya. Sekarang, posisi mereka berdua terlihat seperti sepasang kekasing yang akan berciuman.

Dan itu, semakin membuat Hancock bertingkah aneh. Dia meminta Luffy menjauh darinya dengan alasan demi menyelamatkanmya dari penyakit aneh ini.

Jelas, Luffy bingung, dia berpikir. Apakah Penyakit ini penyebabnya adalah aku..? Lalu, Hancock menjelaskan bahwa jika dia berdekatan dengan Luffy, wajahnya akan memerah, jantungnya berdetak lebih cepat, dan dia merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya.

Luffy yang tidak mengerti tentang soal percintaan hanya bisa menebak bahwa penyakit misterius Hancock di sebabkan olehnya. Jadi, dia segera menjauh dari Hancock.

Nyonba hanya melihat kedua orang di depannya dengan tatapan aneh. Sang gadis sedang jatuh cinta, namun dia tidak sadar. Di lain sisi, sang pria sama sekali tidak mengetahui tentang percintaan. Hubungan aneh apa ini..!?

Kemudian, Nyonba menjelaskan tentang penyakit Hancock. Awalnya, Hancock hanya mengangguk serius dan berpikir bahwa penyakitnya sangat mematikan, lalu dia memasang ekspresi terkejut saat mendengar kata-kata terakhir Nyonba.

"Intinya. Hancock, kau sekarang sedang jatuh cinta kepada Luffy.."

Itu tidak mungkin, wanita secantik dirinnya jatuh cinta dengan pria seperti Luffy. Tetapi, jika di lihat lebih jelas lagi, ternyata Luffy sangat tampan. Ya, sangat tampan.. dalam pandangan Hancock.

Hancock tersipu saat menatap wajah Luffy, lalu dia segera menyembunyikan wajahnya menggunakan kedua tangannya. Dia tidak berani menatap Luffy, karena ada perasaan aneh di dalam dirinya.

"Ah, begitu rupanya..! Hancock, kau harus berhati-hati, dan makanlah yang banyak..! Penyakit ini sepertinya sangat serius..!"

Nyonba terdiam mendengarkan perkataan Luffy, dia sekarang berpikir bahwa Luffy sangat membutuhkan pelajaran tentang percintaan atau tidak, dia tidak dapat memiliki seorang istri.

Sepertinya tidak juga, kan ada Hancock yang saat ini sedang jatub cinta padanya.

...

Di Marineford, terdapat Garp dan Sengoku yang sedang membicarakan hal tentang Perang Besar nanti. Sepertinya mereka berdua pusing memikirkan rencana menghentikan Shiro.

Bagaimanapun rencana mereka, pasti Shiro akan datang dan mengamuk di sini. Karena tidak ada satupun orang yang dapat menghentikannya.

Perang ini tidak bisa di tunda, karena di larang oleh Lima Gorosei. Mereka berlima ingin cepat-cepat menghapuskan Darah Iblis di dunia ini. Mereka berlima sadar bahwa tindakan mereka akan mengundang Eksistensi yang lebih menakutkan dari Iblis.

Namun, jika tidak cepat-cepat Ace di eksekusi, akan ada masalah yang lebih berat dan merepotkan kedepannya.

Garp dan Sengoku hanya bisa pasrah mendengar laporan itu, terlebih lagi Sengoku. Sebagai Armada Laksamana Angkatan Laut, dia sangat bertanggung jawab atas masalah ini, yang membuatnya sangat kerepotan.

Walaupun tugasnya tidak seberat Sengoku, Garp tetap ikut bertanggung jawab dan merasakan hal yang sama seperti Sengoku.

Kedua orang itu menghela nafas secara bersamaan.

...

Setelah menyembuhkan Hancock dari penyakit anehnya, Luffy langsung meminta Hancock untuk membantunya ke Marineford, karena dia ingin menyelamatkan Kakaknya, Ace.

Dengan senang hati Hancock menuruti permintaan Luffy, dia senang jika membantu Luffy. Luffy sangat senang dan tanpa sadar memeluk Hancock dengan erat, karena saking senangnya.

Tentu saja tindakan itu membuat Hancock tersipu, dia membalas pelukan Luffy dengan ragu-ragu.

Kemudian, mereka bersiap-siap berangkat menuju Marineford. Ketika persiapan sudah siap, mereka berangkat.

Tujuan mereka adalah Marineford, tapi ada salah satu anak buah Hancock yang mengatakan bahwa Ace masih berada di Impel Down, dia belum di bawa ke Marineford karena semua Angkatan Laut sedang bersiap-siap berperang melawan Shirohige.

Jadi, sekarang tujuan mereka berganti ke Impel Down. Rumor mengatakan bahwa Impel Down adalah Penjara yang tidak bisa di jebol oleh orang karena Penjagaan yang ketat. Namun, dulu ada satu orang yang bisa kabur dari sana.

Orang itu adalah Bajak Laut dari Generasi yang sama dengan Roger dan Shirohige, dia bernama Shiki. Dengan kekuatan Buah Iblisnya, dia dapat membuat Impel Down hancur berantakan.

Sejak saat itu, belum ada lagi orang yang bisa menjebol Impel Down. Dari yang di dengar, Penjagaan Impel Down semakin ketat setiap harinya.

Luffy berencana untuk menerobos masuk melewati pintu depan, tentu saja hal itu di hentikan oleh Hancock. Hancock sangat mengkhawatirkan kondisi Luffy nanti, dia takut jika Luffy terluka parah atau lebih buruknya mati.

Tetapi, Luffy hanya tersenyum dan menjawab.

"Semua akan baik-baik saja, Hancock. Aku tahu kau mengkhawatirkanku, aku juga sama. Aku sangat khawatir dengan kondisi Ace saat ini, maka dari itu, bisakah kau kedalam sana dan mengirim pesanku untuknya..?"

Hancock mengangguk mengerti, namun perasaan khawatirnya tetap ada.

Memang rencana Luffy terbilang sangat ceroboh dan bisa di anggap bunuh diri. Dia sendiri sadar akan hal itu, tapi Ace adalah orang yang penting baginya, dia tidak akan membiarkannya terbunuh sekarang.

Luffy menatap selembar kertas yang terbakar di tangannya, dia mencengkramnya erat-erat.

"Tunggu aku, Ace.."

...

Di Dunia Baru, puluhan Kapal Bajak Laut yang sedang berlayar menuju Grand Line, tujuan mereka adalah Marineford. Di sebuah Kapal berbentuk Paus, terdapat puluhan orang yang sangat kuat dan satu orang Legenda.

Dia adalah Edward Newgate, atau orang-orang biasa memanggilnya Shirohige karena kumisnya berwarna putih. Dia juga di juluki sebagai Manusia Terkuat karena kekuatannya yang sangat mengerikan, dan juga dengan kekuatan Buah Iblisnya.

Shirohige, dia adalah seorang Legenda yang kekuatannya sudah tidak di ragukan lagi oleh orang-orang. Kekuatannya bahkan menyamai Sang Raja Bajak Laut, Gold D. Roger.

Itu dulu, sekarang dia hanyalah seorang Kakek Tua penyakitan. Kekuatannya melemah tidak seperti dulu, tapi walaupun begitu, dia tetap sangat kuat.

Di sampingnya, terdapat seorang pria berambut nanas.

"Oyaji, persiapan sudah selesai..! Sekarang, kita hanya perlu menunggu.."

"Gurarararara, itu bagus, Marco. Sebentar lagi, sebentar lagi kita akan menghajar orang-orang brengsek itu.."

Marco, Komandan Divisi 1. Dia pemakan Buah Iblis bertipe Zoan Langka, dia dapat mengubah tubuhnya menjadi Burung Phoenix yang di kelikingi oleh Api Biru. Karena itulah, dia di juluki Marco si Phoenix.

Saat kedua orang itu sedang berbicara, mereka tiba-tiba merasakan kehadiran yang sangat kuat sedang bergerak cepat menuju ke sini. Shirohige tidak tahu siapa itu, tapi dia yakin bahwa orang itu sangat kuat dan berbahaya.

"Oyaji..!! Ada sesuatu yang bergerak sangat cepat ke arah sini..! Ap-..!!"

Booommmmmm!!!

Sesuatu itu mendarat di Kapal dan menciptakan asap bertebaran di mana-mana. Sesuatu itu sudah berada di Kapal, dia memasang senyum iblisnya yang membuat semua orang merinding saat melihatnya.

Marco dan Komandan Divisi lain begerak melindungi Shirohige.

"Akhirnya, aku bertemu denganmu, Shirohige..!!"

Suara itu penuh dengan tekanan yang mengerikan, bahkan orang sekuat Shirohige merasa sangat terancam. Shirohige mengepalkan tangannya dan memukul udara di depannya dengan kekuatan Buah Iblisnya.

Pukulan Shirohige menciptakan gelombang stunami besar dan membuat laut bergetar hebat. Kapal yang di tumpanginya sedikit mengalami kerusakan akibat pukulan itu. Orang itu tidak berpindah dari tempatnya berdiri saat ini, dia menerima serangan Shirohige dengan senang hati.

Shirohige dan yang lain berpikir bahwa orang itu bodoh dan sudah mati karena menerima serangan yang sangat kuat itu tanpa menahannya. Tetapi dugaan mereka salah besar, orang itu berhasil selamat tanpa sedikitpun luka di tubuhnya.

"Kau menjadi semakin lemah, Shirohige.."

Lagi-lagi suara dari orang tersebut penuh tekanan yang mengerikan. Marco bahkan tidak bisa bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri, perasaan takut ini mengingatkannya pada seseorang. Dia hanya bisa melihat seringai menakutkan orang itu, tapi dia tidak bisa melihat wajahnya.

Ketika orang itu menarik pedang dari sarung di punggungnya, hembusan angin kencang terjadi bagaikan alam mengamuk.

Kurang dari satu milidetik, orang itu sudah berada di depan tubuh Shirohige yang besar. Dia menggenggam Pedangnya yang sudah di lapisi Busoshoku Haki tingkat tinggi yang siap membunuh Pria besar di depannya.

Marco dan yang lain tidak bisa bereaksi saat ini, karena saking terkejutnya mereka melihat kecepatan orang itu yang bahkan melebihi kecepatan itu sendiri. Apakah itu dua detik..? Satu detik..? Marco tidak tahu, tapi saat ini dia sangat terkejut.

Sekarang mereka semua bertanya-tanya. Apakah orang itu Manusia..?

Selanjutnya, Marco langsung mengubah dirinya menjadi Burung Phoenix yang melesat sangat cepat ke arah orang tersebut. Namun, sebelum menyentuh tubuhnya, orang tersebut sudah mengayunkan pedangnya terlebih dahulu ke arahnya.

Ayunan Pedang halus nan indah di hasilkan saat orang itu mengayunkan Pedangnya. Dia mengayunkan pedangnya dari bawah ke atas menciptakan efek tebasan yang menyerang Marco.

Dunia bagaikan terdiam sesaat sebelum terdengar suara ledakan sangat keras hingga terdengar oleh orang-orang dari kejauhan. Mata semua orang melebar ketika melihat laut terbelah menjadi dua, bahkan awan-awan juga ikut terbelah.

Mereka berpikir bahwa ini adalah mimpi, tapi ini sangat nyata.

Marco merasa tubuhnya terbelah dua, dia sangat kesakitan sekarang, dia ingin menangis sekencang-kencangnya. Tapi ini terlalu menyakitkan hingga mulutnya sangat sulit untuk di gerakkan.

"Ayunan Pertama : Pembelah Yang Indah... Ahh, sangat indah, bukan..?"

Marco hanya berdiri beberapa saat sebelum terjatuh lemas. Darah keluar dari tubuh maupun mulutnya, dia sangat sekarat sekarang tapi dia masih mengkhawatirkan Oyaji.

Di lain sisi, orang itu tersenyum main-main sambil menyarungkan kembali Pedangnya. Kemarahan Shirohige memuncak melihat anaknya yang terluka, di langsung memukul orang di depannya secara membabi buta.

Baaaammmm!!! Baaaammmmm!!! Baaaaammmm!!!

Namun, setiap pukulan Shirohige dapat di tahan oleh orang itu dengan cara menangkapnya lalu mengarahkan dampak serangan Shirohige ke arah lain.

Laut terus bergetar hingga tak terkendali seperti mengamuk.

Ketika pukulan terakhir di tangkap, Shirohige sangat terkejut melihat tangannya yang di tangkap terbakar oleh Api, lebih tepatnya orang di depannya lah yang menggunakan kekuatan Apinya untuk membakar tangannya.

"Apa kau sudah dapat menebaknya..? Ayo, kita bermain-main sebentar.."

Shirohige sekarang mulai kesal karena orang ini sudah mempermainkannya puluhan kali. Dia menarik tinjunya untuk mengambil Senjata, lalu menyalurkan kekuatan Buah Iblisnya ke senjatanya dan memukul orang tersebut.

"Jangan mempermainkanku lagi..!!!! Shiro..!!!"

Shiro, dia tersenyum puas sambil mengambil pedangnya dan melapisinya dengan Haki, lalu mengelilingi pedangnya dengan Api.

Ketika kedua senjata bertemu, gelombang kejut dan angin tercipta. Alam bagaikan mengamuk yang merusak segalanya yang berada di dekatnya. Angin kencang menerbangkan semua di sekitarnya, lalu pukuhan tsunami terbentuk.

Lalu, kedua orang tersebut mengeluarkan Aura Haoshoku Hakinya masing-masing untuk menekan satu sama lain. Terjadi bentrokan Haki mengerikan, menciptakan percikan-percikan listrik hitam.

Awan menjadi hitam serta mengeluarkan kilat biru yang menakutkan. Kedua orang itu tidak mau kalah dan terus menambah tekanan Haki mereka.

Dari kejauhan, orang-orang melihat awan yang menghitam di satu tempat serta kilat biru yang menakutkan. Mereka menduga bahwa itu adalah Fenomena alam bisa karena sering terjadi di Dunia Baru.

Tetapi...

Booooommmmmmmmmmm!!!

Hembusan angin kuat datang dan menerbangkan segalanya di Pulau itu. Mau itu Rumah, Kapal dan bangunan besar terhempas dan hancur oleh gelombang angin.

Marco yang sekarat hanya bisa melihat sambil terus bertahan dari tekanan Haki yang mengerikan. Dia tidak tahu harus berbuat apa, karena tubuhnya sudah sangat lemas seperti orang mati.

"Kekekeke, kalau begitu... Terima ini..!! Hiken..!!"

Kemudian, tinju Shiro di kelilingi oleh Api yang langsung menyebar ke segala arah, tapi target utamanya adalah Shirohige. Shirohige memukul Api di depannya yang menghasilkan retakan dan getaran di mana-mana.

Api terbelah dua dan memperlihatkan sosok Shiro yang berdiri gagah di depan tubuh besar Shirohige.

Kemudian, perlahan-lahan wajah Shiro terlihat dan membuat Marco dan Komandan Divisi lain membeku ketakutan di tempat mereka berdiri. Mereka hanya menelan ludah sambil menatap orang itu dengan tatapan penuh ketakutan.

Orang itu adalah mimpi buruk mereka. Dulu, sudah puluhan kali mereka di jahili oleh orang tersebut, sampai-sampai mereka hampir mati olehnya. Saat mendengar berita yang mengatakan orang itu telah mati, mereka senang karena tidak harus bertemu dia lagi.

Tapi, Oyaji atau Shirohige percaya bahwa orang itu masih hidup sekarang. Ternyata benar, sekarang orang itu masih hidup dan berdiri di depan Shirohige dengan wajah puas.

Dia tertawa sambil mengejek Shirohige yang sudah semakin tua setiap harinya.

"Gurarararara, sudah berapa kali kau mempermainkanku, Shiro..!!?"

"Hahahahahaha, aku tidak tahu.."

Sambil tertawa, mereka juga melepaskan Haoshoku Haki kembali untuk menekan satu sama lain. Terjadi bentrokan Haki yang sangat kuat, bahkan awan-awan di atas mereka menjadi hitam lagi.

Shirohige tidak menyadari tubuhnya yang sudah mencapai batas maksimalnya, dia memuntahkan darah segar lalu pandangannya menjadi buram. Dia hanya tersenyum pahit sebelum terjatuh.

Tubuhnya menjadi lemas, Aura Hakinya langsung menghilang dalam sekejap. Dan anak-anaknya langsung mengelilinginya dengan wajah khawatir.

Melihat hal ini, Shiro menghilangkan Aura Hakinya juga dan berjalan mendekat ke Shirohige.

"Jangan dekati dia, Iblis Putih.."

"Marco..?"

"Hah.. Hah.. Hah.. Aku tidak akan memaafkanmu jika dia mati.."

"Hooo... Itu tidak akan. Sebelum itu, beristirahatlah dulu.."

Shiro menyentuh kepala Marco dan membuatnya pingsan. Dia kagum dengan Marco, walaupun dirinya sekarat tapi dia tetap mempertahankan kesadarannya demi melindungi Shirohige.

Shirohige melihat Shiro di depannya, Shiro memberikan sebuah Pil dan dia langsung menelannya begitu saja. Dia tidak tahu apa kegunaan Pil itu, bisa saja itu racun, tapi sepertinya Shiro tidak akan melakukan hal itu kepadanya karena dia percaya kepadanya.

Perlahan-lahan Shirohige merasakan tubuhnya kembali semangat, dia berusaha berdiri dan tersenyum menatap Shiro.

"Gurararararara, kau sangat menyebalkan, Shiro..!!"

"Kekeke, benarkah, Newgate..?"

"Jadi untuk apa kau kesini..? Setelah melukai dan menghancurkan semua di sini, kau tidak akan pergi begitu saja kan..?"

"Tentu saja, tidak.."

"Lalu..?"

"Heh, kau tidak dapat menebaknya..? Aku kesini untuk membicarakan Ace.."

"Hmm, begitu. Kukira kau tidak tertarik.."

"Roger.. Dia memintaku untuk menjaga Anaknya. Yahh, aku sedikit kesal mendengarmya saat dia mengatakan itu.. Dia yang punya Anak, kenapa aku yang harus repot-repot menjaganya.."

"Gurarararara, benar juga.. Tapi, apakah kau ingin menyelamatkan Ace..?"

"Tentu saja.. Aku merawatnya bersama sewaktu kecil bersama Garp. Aku sudah menganggap Ace sebagai Anakku sendiri.."

"Begitu ya.."

"Jika Roger hidup, aku akan memukul kepalanya dengan keras.. Tidak, aku akan menguburnya hidup-hidup.. Seenaknya saja dia menitipkan Anaknya padaku.."

"Gurarararara, aku sangat tahu kekesalanmu, Shiro... Jadi apakah kita akan Beraliansi..?"

"Aliansi..? Tidak, kita akan bekerja sama.. Kerja sama sebagai teman lama.. Lumayan keren, bukan..?"

"Ya..! Gurararararara..!!

"Hahahahahahaha..!!"

...

Di Dunia Baru, lebih tepatnya di sebuah Pulau, terdapat Bajak Laut yang sangat berbahaya. Mereka saat ini sedang beristirahat sambil bersenang-senang menghilangkan beban pikiran mereka.

Bajak Laut tersebut di pimpin oleh orang yang terkenal dengan Rambut Merahnya, dia juga di kenal sebagai pemilik Haoshoku Haki yang Terkuat dari orang-orang. Rumor mengatakan, kekuatan Haoshoku Hakinya dapat membuat lawannya tunduk patuh kepadanya.

Intinya, dia sangat di takuti oleh orang-orang di dunia baru. Terlebih lagi, dia adalah seorang Yonkou dan Mantan Kru Raja Bajak Laut Roger, dia di juluki sebagai... Akagami no Shanks.

Memiliki Kru-Kru yang sama kuatnya, dan dia sangat di hormati oleh Krunya. Dia terlihat seperti orang yang sangat menikmati masa mudanya, tapi jika marah, dia akan membunuh lawannya tanpa sedikitpun belas kasihan.

Saat ini, mereka sedang berada di sebuah Bar, mereka minum, makan dan yang terpenting adalah bersenang-senang.

"Hahahahahaha, Bos, kau terlihat sangat senang dari biasanya..!!?"

"Hahahahaha, itu benar..!"

"Hahahaha, tidak, hanya saja... Aku lega mendengar Shiro-san masih hidup. Walau aku sudah menduga hal itu.. Tapi.. Hahahahahaha..!!! Aku sangat senang..!! Uhuk..! Uhuk..! Uhuk..!"

"Hahahahaha, Bos, hati-hati, bisa saja kau mati tersedak..!!"

"""Hahahahahaha"""

...

Akhirnya, Kapal Hancock sampai di Impel Down. Hanya Hancock saja yang turun untuk menyampaikan pesan dari Luffy kepada Ace. Penjagaan di sini sangat ketat dan teliti, tidak mungkin bagi Luffy untuk mengendap-endap masuk ke dalam.

Jika, Luffy ikut masuk ke dalam, bisa-bisa Hancock akan di incar oleh Pemerintah Dunia dan di anggap sebagai Pengkhianat Angkatan Laut karena dia adalah seorang Shichibukai. Sebenarnya, Hancock tidak keberatan dengan hal itu, asalkan dia bisa bersama Luffy, itu sudah cukup untuknya.

Meskipun Hancock adalah seorang Shichibukai, para Penjaga tetap mengawasinya dengan ketat, mereka tidak ingin ada sesuatu yang tidak di inginkan terjadi di sini.

Sampainya di Level 6 Impel Down, Hancock langsung menemui Ace dan membuat keributan di sana karena parasnya yang sangat cantik di tambah tubuhnya yang sangat menggoda. Saat para Penjaga sedang menenangkan keributan itu, Hancock diam-diam berbicara dengan Ace di depannya.

"Ace, betul..?"

"Ya. Siapa kau..?"

"Aku, namaku Boa Hancock, salah satu dari Shichibukai.."

"Apa apa seorang Shichibukai repot-repot ke sini..? Pastinya bukan untuk berbicara denganku saja kan..?"

"Ya, benar. Aku kesini untuk menyampaikan pesan Luffy-kun.."

"Luffy..?! Apa kau mengenalnya..!?"

"Ya, saat ini dia sedang menyiapkan rencana untuk menyelamatkanmu dari sini.."

"Menyelamatkan..!! Tidak, katakan padanya bahwa aku baik-baik saja..! Jangan kesini, di sini sangat berbahaya..!"

"Mungkin perkataanmu tidak akan di dengar olehnya.."

Ace hanya tersenyum tidak berdaya mendengar perkataan Hancock, dia sudah tahu sifat keras kepala Luffy. Tapi, tetap saja, sebagai Kakak, dia harus menjaga Adiknya.

Setelah pembicaraan selesai, Hancock langsung kembali ke Kapal. Para Penjaga bingung dengan Hancock, mereka bertanya-tanya apa alasan Hancock datang kesini.

Ketika berada di Kapal, Luffy menyambut Hancock dengan senyumannya yang ceria. Hancock tersipu melihat itu dan bertingkah malu-malu yang membuat Luffy kebingungan, karena tingkah Hancock yang berubah-ubah setiap saat dan acak.

"Jadi bagaimana..?"

"Dia memberimu peringatan, Lu-.."

"Bukan, maksudku, bagaimana keadaannya..?"

"Dia baik-baik saja.."

"Shishishishishi, syukurlah kalau begitu.."

...

Saat ini, teman-teman Luffy yang terlempar ke Pulau acak sudah membaca berita tentang Ace. Mereka sangat terkejut dan tidak percaya, Ace sudah di anggap teman oleh mereka walaupun mereka bertemu hanya sekali saja.

Terlebih lagi, Ace adalah Kakak Luffy, sudah seharusnya mereka akrab dengannya. Membaca Ace yang di tangkap dan akan di eksekusi membuat mereka sedih.

Hanya dua orang saja yang mengetahui apa yang Luffy lakukan saat ini. Mereka adalah Zoro dan Sanji. Walaupun mereka adalah Rival abadi, tetapi mereka tetap sebuah teman yang saling menolong satu sama lain.

Di Pulau, Sanji mengambil sebatang rokok di saku celananya, dia menyalakannya lalu menghisapnya dengan ekspresi wajah kelelahan.

"Kapten, kau pasti akan bertindak ceroboh lagi.. Huft, sepertinya aku dan Kepala Lumut harus membantumu.."

Di Pulau lain, Zoro sedang terkapar di tanah dengan tubuh penuh perban yang menutupi luka-lukanya. Dia baru saja membaca berita tentang Ace dari Koran yang di berikan oleh seorang Gadis.

"Lagi-lagi aku harus bertarung.. Cih.. Nanti aku akan protes kepada Luffy untuk membelikanku banyak Sake.."

Omong-omong, Zoro sekarang sudah menjadi Murid Mihawk. Entah bagaimana caranya, dia dapat meyakinkan Mihawk untuk mengangkatnya sebagai seorang Murid dengan alasan untuk membunuhnya.

Mihawk berpikir bahwa itu menarik, dia juga menantikan perkembangan Zoro kedepanya. Dia sangat mengharapkan Zoro yang suatu saat nanti akan mengambil Gelarnya.

Melihat dan membaca informasi tentang Bajak Laut Topi Jerami, dan ada seorang Yonkou Rambut Merah yang mendukungnya dark balik bayang. Mihawk yakin, suatu saat nanti Bajak Laut tersebut akan sangat di takuti dan terkenal ke seluruh penjuru dunia.

[Bersambung]

Next chapter