32 32 - Amazon Lily

Di sebuah Pulau terdapat Shiro yang sedang menunggu kedatangan seseorang. Sambil menunggu, dia juga membakar ikan untuk di makan karena saat ini dia merasa sedikit lapar.

Sudah beberapa hari Shiro tidak makan karena tubuhnya tahan lapar.

Tidak lama setelah itu, sebuah Kapal Perang berlabuh di Pulau. Tiga orang keluar dari Kapal dan bergegas cepat menuju sisi lain Pulau.

"Dragon-san, siapa yang anda akan temui..?"

"Dia adalah Shiro, Koala.."

"Hmm, begitu ya.."

Akhirnya sampai, mereka bertiga mencari orang di sana tetapi tidak menemukan siapa-siapa. Hanya ada Api Unggun yang masih menyala dan ikan bakar.

Monkey D. Dragon merasakan benda berbahaya datang ke arahnya, dia menangkap benda itu menggunakan tengannya dengan wajah dingin.

"Siapa..?"

"Ini aku..!"

Dari pohon turun seorang pemuda berambut putih, dia tersenyum ceria ke arah Dragon.

Kedua anak buah Dragon yang kita kenal sebagai Sabo, Kakak dari Monkey D. Luffy dan adik dari Portgas D. Ace, dan Kepala Staf Pasukan Revolusioner. Koala, teman baik Sabo dan di rumorkan dia adalah Kekasih Sabo.

Sebenarnya rumor itu di sebar oleh pemuda berambut putih tadi, Shiro, dia merasa kalau mereka berdua sangat cocok jika menjadi kekasih. Sewaktu kecil, Sabo dan Koala pernah berciuman secara tidak sengaja, dan itu di lihat oleh Shiro.

Oke, di sini Sabo dan Koala tidak tahu dengan identitas asli Shiro, mereka hanya tahu Shiro sebagai Pengawas yang menjengkelkan dan menyebalkan, tapi keterampilannya membuat mereka terdiam.

"Yo..! Sabo dan Kekasih Sabo..!"

Shiro menyapa mereka berdua dengan senyuman, Sabo membalas dan berpikir sudah cukup lama sejak mereka bertemu, sedangkan Koala sedang menutupi wajahnya yang tersipu malu mendengar panggilannya.

"Yo, Paman..! Sudah lama sekali..!"

"Oi, oi..! Sudah kubilang, jangan panggil aku Paman..!! Aku masih muda.."

"Hahaha, baiklah.."

Melihat Shiro dan Sabo yang begitu akrab, membuat Dragon senang dan Koala kesal. Shiro seperti tidak merasa bersalah setelah menyebar rumor palsu tentangnya, yang membuat Koala sangat kesal.

Koala memang mengakui kalau dirinya pernah berciuman dengan Sabo, tapi itu terjadi secara tidak sengaja. Sejak rumor itu menyebar, dia harus menahan malunya saat rekan-rekannya terus menggodanya.

"Hey, hey..! Koala, ada dengan wajah kesalmu itu..? Kau seharusnya senang bukan..? Memiliki Kekasih yang sangat tampan ini..?"

Dengan seringai jahilnya, Shiro terus menggoda Koala, yang saat ini merasa sangat malu. Koala sudah tidak tahan dan berteriak, wajahnya sekarang sangat merah dan mengeluarkan asap.

Shiro merasa senang melihat dua anak kecil yang di temuinya dulu sudah besar, mereka berdua sudah terlihat seperti seorang kekasih menurutnya.

"Dragon-san, apa kita kesini hanya untuk menemui om-om tidak jelas ini..?!"

"Hey..! Itu tidak sopan..! Aku ini masih muda..!"

"Hmmp..! Penampilanmu itu selalu menipu orang..! Kau harus mengakui bahwa dirimu itu sudah tua, Paman..."

Sekarang Shiro benar-benar kesal dengan gadis di depannya, dan Koala juga merasa kesal dengan om-om di depannya, dia memperlihatkan kekesalannya dengan cara menendang adik kecil Shiro ( Ya kalian tahu lah ya..).

Anehnya ekspresi Shiro biasa-biasa saja, yang membuat Koala meragukan jenis kelamin Shiro.

"Apa jangan-jangan kau adalah seorang Wanita..?!!"

"Tidakk..!! Mana mungkin..!! Lagi pula, kenapa kau bisa berpikir seperti itu..?"

"Itu... Kenapa kau tidak merasa kesakitan..? Bukankah itu aneh..?"

"Hohoho, aku melapisi Burung Berhargaku dengan Busoshoku Haki..."

"Menjijikan..!"

"Apa..!? Itu demi keselamatanku..!"

"Tetap saja menjijikan...!"

Sabo tersenyum tidak berdaya melihat Shiro dan Koala yang sedang bertengkar. Dragon hanya tersenyum melihatnya dan tidak menghentikan itu, karena dia tahu bahwa sekarang ini Gurunya sedang bersenang-senang untuk melepaskan beban pikirannya.

Setelah lama berdebat, Shiro mengakui kalau dirinya kalah berdebat dengan Koala.

'Cih.. Makhluk yang bernama Wanita memang sangat menyebalkan... Kenapa mereka selalu saja benar walaupun mereka itu salah..?'

Koala tersenyum sombong sambil menatap Shiro dengan tatapan meremehkan.

"Baiklah, waktu bermain-main sudah selesai... Jadi mari kita serius.."

Setelah Dragon menyelesaikan kata-katanya, suasana tiba-tiba berubah menjadi serius. Sabo dan Koala mengerti dengan perkataan itu, jika Dragon mengatakan hal serius maka akan suasana berubah menjadi serius, tapi mereka tidak tahu apa yang akan di bicarakan karena Dragon tidak memberitahu mereka.

"Baik... Sekarang.. Apa yang ingin anda bicarakan, Sensei..?"

"Sensei..??"

Sabo dan Koala sangat bingung dengan Dragon yang memanggil Shiro dengan sebutan Guru, mereka berpikir kalau Dragon sedang bercanda atau hal lain, tapi mereka berpikir kembali dan mengingat kembali tentang kepribadian Dragon.

'Tidak.. Itu jelas tidak mungkin..! Dragon-san tidak pernah sekali pun bercanda..!! Lalu ada apa dengan penggilan itu..?'

Shiro tersenyum dan melemparkan Dragon sebuah buku.

"Buku itu berisi Rencana selanjutnya Pasukan Revolusioner untuk bergerak..."

"Baik, Sensei... Tapi, apakah nanti akan baik-baik saja..?"

"Tenang... Semua akan baik-baik saja... Dan untuk Perang yang sebentar lagi akan datang... Aku akan menyerahkan sisanya padamu, Dragon.."

"Baik, Sensei..!!"

"Umm... Maaf, Dragon-san... Tapi siapa sebenarnya Paman Shiro ini..?"

Sabo yang bingung bertanya kepada Dragon, Dragon tersenyum dan mulai memperkenalkan identitas asli Shiro.

"Sebenarnya identitas aslinya sangat mengerikan... Apa kalian ingin tahu..?"

"Tentu saja..!!"

"Hmmm... Baik. Dia, dia adalah Kagamiya Shiro.. Seperti yang kalian tahu, dia adalah Wakil Kapten Raja Bajak Laut, Gold D. Roger... Dan sekaligus Guruku... Dia juga yang memintaku untuk mendirikan Pasukan Revolusioner dan memerintah Pasukan Revolusioner secara diam-diam..."

Diam, suasana hening seketika setelah Dragon menyelesaikan penjelasannya. Sabo sangat terkejut dan mencoba untuk menenangkan pikirannya, selama ini ada seorang Legenda di dekatnya tetapi dia tidak sadar dan tidak tahu.

Sedangkan Koala sangat terkejut dan terdiam membeku sambil menatap ngeri Shiro. Tadi dia baru saja meledek seorang Legenda, mengingat kembali membuatnya sangat ketakutan dan tubuhnya bergetar.

Sabo yang melihat hal itu langsung menggenggam tangan Koala dan mencoba menenangkannya. Koala secara refleks memeluk tubuh Sabo dan menyembunyikan wajahnya.

Klik! Klik! Klik! Klik!

Suara kamera membuat Sabo menoleh ke samping dan melihat Shiro yang sedang memfotonya. Shiro memberi Sabo acungan jempol sambil tersenyum.

Sabo menyadari posisinya dengan Koala saat ini, dia tersipu malu tetapi tetap menjaga posisinya dengan Koala.

"Ekhem..! Ekhem..! Bisakah kita lanjutkan Pembicaraannya..?"

"Ah, ya baik-baik..!"

Pembicaraan terus berlajut sampai selesai. Dragon dan yang lain langsung kembali ke Kapal. Shiro melangkahkan kakinya di lautan dan mulai berlari.

Booommm!!

Kecepatan berlarinya sangat cepat hingga dia bisa berlari di atas air. Gelombang air mengamuk bagaikan di kendalikan olehnya.

...

Baaammm!!

Luffy terjatuh di sebuah Pulau Misterius dengan tubuh penuh luka. Tidak beberapa lama, dia terbangun dan melihat sekelilingnya.

Kebingungan memenuhi otak kecilnya yang bodoh. Dia berdiri dan tiba-tiba perutnya berbunyi. Sang Kapten kembali lapar dan perlu makanan yang sangat banyak untuk membuat dirinya puas.

Namun, sayangnya saat ini dia berada di tengah hutan dan tidak mungkin untuk menemukan makanan lezat. Tetapi, dia mempunyai pengalaman seperti ini yang sama saat dulu dirinya di ajarkan oleh Kakeknya.

Walaupun Luffy tidak mengingat bagaimana caranya mendapatkan makanan enak dan sehat saat Kakeknya mengajarkannya, dia tetap mencari makanan dan akan langsung memakan apa yang bisa di telannya.

Dia seperti kambing saja yang memakan rumput, tapi dia langsung memuntahkannya dan bekata..

"Tidak enakk..!!! Apa-apaan ini..!!"

Luffy protes dan mulai mencari makanan kembali. Dia menemukan jamur aneh yang tumbuh di pohon di depannya. Tanpa pikir panjang, dia langsung memakannya dengan lahap.

Setelah memakan semua jamur yang ada di pohon, dia naik ke atas pohon tersebut dan ingin mencari tahu dimana dia berada. Tapi semua yang dia lihat hanyalah pepohonan kecuali rumah misterius jauh di depannya.

Itu sangat jauh tapi tidak mematahkan semangatnya. Karena dia menginginkan makanan lezat dan akan meminta kepada orang yang berada di rumah itu.

Luffy berlari dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba ada seekor babi hutan besar dari samping yang akan menabraknya. Dia segera melompat dan menjauh untuk menjaga jarak.

Babi hutan di depannya menatapnya marah seolah-olah berkata "Aku akan membunuhmu". Luffy tidak takut dengan tatapan itu, dia malah senang dan menatap babi hutan itu seolah-olah babi hutan itu adalah makanan lezat.

Perasaan babi hutan tidak enak saat Luffy menatapnya, insting hewannya berkata berlari dan dia langsung berlari menjauhi Luffy.

Luffy tidak membiarkannya, dia mengejarnya sambil memanjangkan lengannya hingga sangat panjang.

"Gomu-Gomu no... Pistol..!!"

Tangan panjangnya melesat sangat cepat dan menghantam tubuh babi hutan yang sedang kabur. Babi hutan terpental sangat jauh dan menabrak pepohonan.

Ketika Luffy mendekati tubuh babi hutan itu, babi hutan itu sudah mati. Dia merasa senang karena buruannya telah mati dan dia tinggal membakarnya lalu menyantapnya.

Dia memutuskan untuk mencari beberapa kayu untuk memasak babi hutan tadi. Setelah semua alat dan bahan terkumpul, dia langsung memasak daging babi hutan itu hingga matang. Lalu dia memakannya dengan sangat lahap.

Langit sudah mulai gelap, Luffy memutuskan untuk segera ke rumah aneh yang dia lihat tadi.

Ketika sudah sampai di sana, yang dia temukan hanya alat-alat untuk berburu dan beberapa tas kosong. Tiba-tiba ada sebuah anak panah yang di tembakan ke arahnya.

Luffy menggunakan Kenbunshoku Hakinya untuk menghindar dan melihat siapa pelakunya. Puluhan wanita datang dan mengelilinginya dengan panah yang di arahkan ke arahnya.

Terlihat, ujung anak panah di setiap wanita tersebut berubah warna menjadi hitam. Luffy tahu akan hal tersebut dan memilih untuk diam, karena ingin berbicara baik-baik dengan mereka.

Semenjak Shiro bergabung ke Krunya, Luffy selalu di nasihati dan di beri beberapa pelajaran penting oleh Shiro. Untuk situasi saat ini, Shiro pernah memberikannya nasihat untuk berbicara baik-baik dengan orang tersebut.

Luffy mengangkat kedua tangannya ke atas yang mengartikan tanda menyerah. Dia tidak ingin melawan orang yang tidak bersalah.

Para wanita tahu dengan tanda itu, mereka langsung menurunkan kewaspadaan mereka terhadap Luffy dan menanyakan beberapa pertanyaan.

"Siapa kamu..?"

"Aku..? Aku, Monkey D. Luffy..! Orang yang akan menjadi Raja Bajak Laut..!!"

Luffy memperkenalkan dirinya secara biasa dengan kata-kata impiannya. Karena hal tersebut, para wanita kembali mengarahkan panahnya ke Luffy dan menjadi sangat waspada.

Aneh, itu lah kata yang terpikirkan saat Luffy memperkenalkan dirinya.

"Ayo, ikut dengan kami.."

Luffy hanya mengangguk bingung dan berjalan mengikuti mereka. Dia tidak tahu apa-apa, tapi dia mengaharapkan bahwa mereka akan memberikannya sebuah daging lezat.

Di lain sisi, para wanita salah wanyangka dan salah mengira bahwa Luffy adalah seorang wanita sama seperti mereka. Jika mereka tahu dengan jenis kelamin Luffy yang sebenarnya, Luffy pasti sudah di buru oleh mereka semua.

Luffy di bawa ke suatu tempat yang penuh dengan wanita, tapi sayang Luffy sama sekali tidak tertarik dengan hal tersebut sebab dirinya hanya tertarik dengan daging.

Semua wanita menatap Luffy bingung, karena mereka baru pertama kali melihat wajahnya. Lalu mereka bertanya-tanya. Apakah Luffy adalah wanita baru di sini..? Jawabannya salah, yang benar adalah Luffy adalah satu-satunta Pria yang menginjakan kaki di tempat ini.

Kenapa..? Karena, tempat ini adalah Rumah bagi salah satu Shicibukai terkenal bersama anak buahnya. Boa Hancock adalah namanya, di kenal sebagai Wanita Tercantik di dunia, tapi dia memiliki sebuah rahasia besar.

Boa Hancock melarang siapapun pria untuk menginjakkan kaki di Pulaunya tercinta, Amazon Lily. Jadi itu lah kenapa Luffy adalah satu-satunya Pria yang menginjakkan kakinya di sini.

Luffy terus di bawa menuju Rumah Boa Hancock. Saat berada di sana, Luffy melihat berbagai macam wanita. Ada yang tinggi bahkan sangat tinggi, dan ada juga yang aneh.

Ketika Luffy akan di bawa ke suatu ruangan, dia langsung di pasangkan borgol dab di bawa masuk. Saat pintu terbuka, dia dapat melihat seorang wanita sangat cantik yang sedang duduk sambil meminum air.

Walaupun wanita tersebut terlihat cantik, Luffy dapat merasakan sesuatu yang aneh pada wanita tersebut. Sesuatu yang seperti Ular. Memang Kenbunshoku Hakinya belum seberapa jika di bandingkan dengan orang-orang kuat lain, tapi dia dapat merasakan sesuatu semacam Aura dari seseorang menggunakan Kenbunshoku Hakinya.

Saat pertama kali melihat wanita di depannya, yang hanya di pikirannya adalah.. Ular. Sangat cantik namun mematikan.

"Siapa dia..?"

Hancock berbicara dengan suara sombong dan tegas. Wanita yang berada di samping Luffy menjelaskan bahwa dia menemukan Luffy di hutan jadi dia membawanya ke sini.

"Begitu.. Terserah. Kalian apakan saja dia.. Aku tidak peduli.."

"Terima kasih, Hebihime-sama.."

Ketika Luffy ingin di keluarkan dari ruangan itu, tiba-tiba datang seorang nenek tua. Para wanita langsung menyambutnya, tapi perkataan mereka langsung di potong olehnya.

"Bunuh dia..!! Di..Dia... DIA ADALAH SEORANG LAKI-LAKI..!!!"

Semua wanita yang mendengarnya sangat terkejut termasuk Boa Hancock. Mereka langsung mengarahkan berbagai macam senjata ke arah Luffy dan akan membunuhnya di tempat, tetapi nenek tadi berbicara kembali.

"Dia adalah Monkey D. Luffy..!! Seorang Supernova dan salah satu Generasi Terburuk..!! Memiliki Harga Buronan... 400.000.000 Juta Berry..!!!"

Mereka semua tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah nenek mengatakan itu. Harga Kepala yang sangat tinggi untuk seorang Bajak Laut, apakah itu mungkin..?! Tentu saja. Karena dia adalah Monkey D. Luffy.

Sesaat mereka semua terdiam sebelum Hancock menggunakan Kekuatan Buah Iblisnya untuk menyerang Luffy. Dia mengangkat kedua tangannya dan membentuk jarinya seperti gambar Hati ( Love ).

"Mero-Mero Mellow"

Setelah mengucapkan nama tekniknya, keluar sebuah gambaran hati ( Love ) dari tangan Hancock yang menembus tubuh Luffy. Luffy membuat posisi menahan dan menutup matanya, tapi dia tidak merasakan apa-apa setelah terkena teknik tadi.

Tentu saja itu membuat Hancock dan yang lain bingung sebab tekniknya tidak berefek kepada Luffy. Luffy dengan wajah penuh kebingungan bertanya.

"Apa itu..?"

Hancock sangat kesal dan kembali menggunakan kekuatannya kepada Luffy. Namun apa, Luffy sama sekali tidak kesakitan ataupun merasa ada sesuatu yang aneh pada tubuhnya.

Merasa terhina, Hancock langsung menyuruh semua wanita untuk membunuh Luffy di tempat. Semua wanita mangangguk hormat kepadanya lalu mulai menyerang Luffy.

Panah, Pedang, Tongkat dan lain-lain, semua itu dapat Luffy hindari menggunakan Kenbunshoku Hakinya. Dia memiringkan kepalanya dan mengangkat kedua tangannya untuk menghindari anak panah yang datang ke arahnya.

Semua wanita termasuk Hancock merasa ada yang janggal di sini. Kenapa Luffy dapat menghindari semua serangan mereka..? Apa itu cuma kebetulan..? Lalu mereka menyadari sesuatu.

'Kenbunshoku no Haki..!!'

Hanya itulah jawaban satu-satunya yang tepat. Kemudian Hancock mulai menlangkahkan kakinya dan memberikan Luffy tatapan mematikan. Seketika Aura di sekitarnya berubah tak terkendali dan menekan Luffy.

Luffy hanya tertekan sesaat sebelum membalas Hancock. Auranya yang jauh lebih mematikan keluar dan menyelimuti ruangan di sana. Percikan-percikan listrik terlihat dan terdengar oleh setiap orang.

Ini adalah Bentrokan Haki, lebih tepatnya Haoshoku Haki.

Setiap wanita sangat terkejut melihat hal itu, mereka tak menyangka bahwa Luffy yang terlihat lemah dapat memiliki Haki Seorang Raja, dan lebih mematikan dari Hancock.

Hancock tak kuat menahan kekuatan Haki Luffy, wajahnya penuh dengan keringat dingin dan kegelisahaan. Perlahan-lahan Auranya menghilang dan dia jatuh dengan nafas yang tidak teratur.

Luffy yang melihat hal itu langsung menghilangkan Aura Hakinya dan berjalan ke Hancock, tapi semua wanita yang ada di sana mengancamnya dengan senjata yang akan membunuhnya.

"J..Jangan dekati Hebihime-sama..!!"

Walaupun sangat takut, salah satu wanita itu tetap memberanikan dirinya untuk berbicara kepada Luffy. Setelah mendengar perkataannya, Luffy berhenti melangkah dan mengangkat kedua tangannya.

"Tidak, tidak.. Aku hanya ingin membantunya.."

"Jangan berbohong..! Kau sebenarnya ingin membunuhnya kan..?!"

"Tidak. Bukan begitu.. Aku tadi hanya refleks karena dia tiba-tiba menekanku dengan Hakinya.."

Walaupun Luffy berkata begitu, tapi semua wanita termasuk Hancock tetap menatapnya tajam dan sangat mewaspadainya.

"Oh ya.. Ngomong-ngomong, apa kalian punya daging..? Jika punya, aku minta..! Aku sangat lapar.."

Wajah polos dan tidak bersalah Luffy membuat nenek tadi mengerti. Dia tahu bahwa Luffy bukanlah orang yang jahat, dan itu terlihat dari wajahnya. Berbeda dengan orang jahat, Luffy terbilang sangat polos.

"Baik.. Aku akan memberikannya kepadamu.."

Tiba-tiba nenek itu berbicara kepada Luffy yang mengejutkan semua wanita.

"Nyonba-sama..! Kenapa anda mem-.."

"Aku tahu dia orang baik.."

Kata-kata salah satu wanita di potong oleh Nyonba. Setelah mendengar perkataan dari Nyonba, semua wanita mau tak mau harus percaya dengan perkataannya.

Di lain sisi, Luffy merasa sangat senang dan berterima kasih kepada Nyonba. Setelah itu, Luffy di bawa ke ruang makan dengan penjagaan tingkat tinggi.

Meja besar dan makanan banyak, lalu di kelilingi oleh para wanita. Jika Sanji melihat ini, dia pasti sangat iri dengan Luffy hingga ingin membunuhnya.

Luffy makan bersama Hancock, Nyonba dan dua adik kakak Hancock. Luffy makan dengan sangat lahap dan tidak memakai cara makan yang sopan, yang membuat semua wanita merasa aneh dengannya.

Saat makan, Luffy makan dan juga sempat menunjukan kekonyolannya kepada semua orang yang membuat semua orang tertawa melihat tingkah konyolnya.

Setelah makan, Luffy di bawa oleh Nyonba ke suatu tempat untuk berbicara. Sedangkan Hancock akan mandi dan di jaga oleh semua wanita di Pulau ini. Penjagaannya sangat ketat dan membuat Luffy bingung.

Luffy bertanya kepada salah satu wanita, dan dia mengatakan bahwa jika Hancock mandi, tidak boleh ada satu pun orang yang melihatnya karena sangat terlarang dan akan membuat orang yang melihatnya menjadi batu.

Luffy mengerti tapi juga tidak mengerti. Apakah perkataannya benar..? Dia ingin memastikannya sendiri nanti.

Nyonba meminta Luffy untuk duduk di depannya untuk membuat berbicara lebih nyaman.

"Apa kau benar adik dari Portgas D. Ace..?"

"Ya, benar..! Ace adalah Kakakku..!"

"Apa kau sudah tahu bahwa Ace di tangkap dan akan di Eksekusi..?"

Luffy sangat terkejut mendengar hal itu dan bingung, karena tidak mungkin bahwa Kakaknya yang lebih kuat darinya di tangkap.

"Tidak.. Mana mungkin Ace di tangkap..!"

"Sudah kuduga kau tidak tahu.. Ini.."

Nyonba menunjukan berita di koran yang mengatakan bahwa Portgas D. Ace telah di tangkap dan akan di Eksekusi.

"Tidak..! Itu bohong..!! Dia tidak mungkin di tangkap dengan mudah..!! Dia sangat kuat..!"

Luffy tidak mau menerima kenyataan bahwa Kakaknya akan di eksekusi mati. Dia marah, kesal dan sedih, lalu meminta Nyonba untuk mengantarkannya ke Marineford.

Nyonba berpikir bahwa hal itu sangat gila. Datang ke sana secara terang-terangan untuk menyelamatkan Kakanya, sama saja dengan bunuh diri. Tapi, Luffy tidak peduli dengan hal itu dan tetap meminta Nyonba untuk mengantarkannya.

Nyonba tidak bertanggung jawab atas Pelayaran di Pulau ini, yang bertanggung jawab adalah Hancock. Jadi Luffy harus meminta hal itu kepada Hancock seorang.

Luffy mengerti dan langsung pergi dari sana untuk menemui Hancock. Nyonba baru ingat bahwa saat ini Hancock sedang mandi, dia ingin menghentikan Luffy tapi sudah terlambat karena Luffy sudah menghilang.

Luffy melihat banyak sekali wanita yang menjaga tempat pemandian Hancock. Dia ingin menerobos ke sana tapi itu akan melukai orang-orang yang tidak bersalah.

Dia memutuskan untuk menerobos lewat atap. Dia berjongkok dan memfokuskan kekuatannya ke kakinya, dia memanfaatkan kekuatan karetnya untuk melompat tinggi ke langit.

Booommm!!

Luffy meluncur ke langit dengan sangat cepat dan melihat ke bawah untuk menandai pendaratannya. Dia turun dengan kecepatan tinggi dan menembus atap pemandian dan langsung menabrak air di bawahnya.

Hancock yang sedang mandi terkejut dan menoleh kebelakangnya, dia melihat Luffy yang sedang menatapnya, lebih tepatnya Tato di punggungnya.

"A..Apa kau melihatnya..?"

Hancock bertanya dengan wajah penuh ketakutan dan kegelisahan. Dia tidak pernah berpikir bahwa ada seseorang yang melihat Tato di punggungnya.

"Hmm..? Kurasa aku pernah melihatnya sama seperti di punggungmu.."

"Jadi kau melihatnya... Kau harus di bunuh..!"

Tanpa aba-aba, Hancock berlari dan mengayunkan kakinya ke arah kepala Luffy. Tendangan cepat itu dapat Luffy hindari dengan mudah.

"Hey, hey..! Tunggu..! Memang aku salah apa..?!"

"K..Kau telah melihat Tato itu.."

"Ohh... Hanya Tato saja bukan..? Memang ada apa dengan Tato itu..?"

"Eh..! Apa kau tidak mengetahuinya..?"

"Hmm..? Mengetahui apa..?"

Melihat mata Luffy, Hancock tahu bahwa Luffy memang tidak tahu apa-apa dengan Tato di punggungnya dan tidak berbohong sama sekali.

Pintu pemandian terbuka dan memperlihatkan dua adik kakak Hancock, mereka terkejut melihat Luffy di sana berhadapan dengan Hancock.

"Kakak, ada apa...!?"

"Tidak.. Biarkan saja dia... Kau ikuti aku.."

Hancock meminta Luffy untuk mengikutinya. Luffy bingung tapi dia mengikuti Hancock.

Hancock membawa Luffy ke kamarnya dan dia meminta Luffy untuk menunggunya sebentar. Luffy menunggu, sementara Hancock ke ruangan lain untuk memakai bajunya.

Tidak lama kemudian, Hancock sudah rapih dan cantik, lalu dia berjalan ke arah kasur. Hancock membuka bajunya dan memperlihatkan Tato berbentuk Telapak Tangan Naga.

"Ini adalah Tato Budak... Dulu aku adalah seorang Budak dari Tenryuubito.."

Hancock menceritakan kisah masa lalu kelamnya kepada Luffy. Bagaimana dia di siksa oleh Tenryuubito, bertahan hidup dan kabur dari sana bersama adik dan kakaknya.

Ada seorang Pria yang menyelamatkan semua budak di sana dengan cara membuka Penjara mereka. Saat itu, Hancock dan yang lain sangat beruntung dapat kabur dari kejaran Angkatan Laut.

Hancock berlatih menjadi kuat untuk membalaskan dendamnya. Dia menjadi Shicibukai untuk melindungi anak buahnya serta dirinya dari Pemerintah Dunia.

Setelah mendengar kisah Hancock, Aura mematikan tak terkendali keluar dari tubuh Luffy. Luffy memiliki wajah dan mata kemarahan, dia memukul dinding di sampingnya yang membuat dinding itu retak.

Retakan menyebar ke seluruh ruangan. Hancock sangat terkejut melihat hal itu, lalu dia menatap mata Luffy di penuhi kebencian mendalam.

"Aku tidak akan pernah memaafkan mereka.."

Suara Luffy sangat berat dan penuh dengan tekanan, ini yang menandakan bahwa Luffy sangat marah.

"Hancock.. Aku berjanji akan membalaskan dendammu..!"

Entah kenapa, jantung Hancock berdebar-debar dan wajahnya memerah. Dalam pandangannya, dia melihat Luffy yang seperti Pangeran Berkuda yang akan menyelamatkan Putri.

[Bersambung]

avataravatar
Next chapter