30 30 - Sabaody

Pagi hari yang cerah, semua Kru Topi Jerami sedang bersiap-siap untuk berangkat ke Pulau selanjutnya, dan sekarang Brook sudah resmi menjadi Kru Bajak Laut Topi Jerami.

Thousand Sunny kembali berlayar di lautan luas. Nami, Ussop dan Chopper lega karena mereka tidak akan bertemu dengan Zombie-zombie menyeramkan lagi. Di lain sisi, Luffy malah ingin bertemu dengan Zombie-Zombie lagi, karena menurutnya sangat menarik bisa melihat mayat bergerak.

"Apa..! Haoshoku Haki bisa di jadikan sebagai pelindung tubuh..?!"

"Benar, tapi hanya orang-orang yang terpilih saja... Sepertiku.."

Shiro sedang melatih Luffy untuk mengembangkan Haoshoku Hakinya menjadi sebuah Pelindung tubuh tidak terlihat, atau bisa juga di jadikan sebagai serangan yang membuat Jiwa lawan terluka.

Shiro biasanya menggunakan Haoshoku Haki untuk melindungi tubuhnya, jadi dampak serangan lawannya tidak akan terlalu terpengaruh terhadapnya, tapi dia tetap merasakan sakitnya walapun tidak seberapa.

Latihan Luffy di mulai. Latihan pertama ada pengendalian Haoshoku Haki. Itu adalah latihan dasar dan terpenting, karena jika Luffy tidak bisa mengendalikan Hakinya, pastinya dia tidak bisa menggunakan Teknik ini.

Setiap kali Luffy mengeluarkan Aura Hakinya, Kru yang lewat atau di dekatnya akan merasa sangat pusing dan ingin pingsan, karena Luffy memiliki Haoshoku Haki yang sangat kuat di bandingkan milik kebanyakan orang.

Bisa saja seseorang memiliki Haoshoku Haki sekuat Shanks, tapi dia harus berlatih bertahun-tahun sebelum memiliki Haki sekuat itu. Shanks hanya berlatih perlu selama beberapa tahun untuk memperkuat Hakinya, itu sudah termasuk hebat dan tidak normal.

Jangan membandingkan Haki Shanks dengan Shiro, Shiro dari kecil sudah memiliki Jiwa dan kemauan yang sangat kuat, dan otomatis Haoshoku Hakinya juga sangat kuat.

Shiro mundur dua langkah dari Luffy, lalu dia mengepalkan tangannya dan memukul ke arah perut Luffy. Jarak antara Shiro dan Luffy sedikit jauh, anehnya saat Shiro memukul udara tepat di depan perut Luffy, Luffy merasa sangat kesakitan dan batuk darah.

Shiro menyuruh Luffy untuk beristirahat selama beberapa menit sebelum melanjutkan latihannya.

Tiba-tiba awan mendung dan terjadi hujan lebat, melihat hal yang tidak terduga itu, Nami langsung memerintahkan semua Kru untuk berlayar sesuai perintahnya.

Dengan kemampuan Navigator Nami, tentu saja Thousand Sunny dapat terhindar dari badai besar tadi. Beberapa saat setelah itu, mereka semua melihat sebuah tembok merah besar atau Red Line.

Nami bingung dan melihat Petanya, lalu dia menjadi terkejut dengan arah Jarum Log Pose-nya yang mengarah ke bawah. Shiro memberitahu Nami kalau di bawa terdapat Pulau Manusia Ikan. Mendengar kata Manusia Ikan, yang hanya di pikirkan Brook dan Sanji adalah...

'Putri Duyung..."

Sanji dan Brook mendekati Shiro, lalu mereka bertanya tentang Pulau tadi. Shiro tidak mempedulikan mereka berdua, lalu dia kembali memberitahu Nami tentang Pulau Manusia Ikan.

Nami percaya dan tidak percaya setelah mendegar hal itu, dia pikir kalau Manusia Ikan hanya Mitos atau Dongeng belaka yang selalu di ceritakan kepada anak-anak.

Shiro tidak memaksa Nami untuk mempercayai perkataannya, karena dia sangat menghargai pendapat orang lain.

"Jika kita melewati Red Line.. Kita akan berada di lautan yang paling berbahaya.. Yaitu Dunia Baru.."

Lalu Shiro memberitahu betapa berbahayanya Dunia Baru, karena di sana terdapat Yonkou yang berkuasa. Mendengar hal itu, Nami menjadi ragu-ragu untuk ke sana, tapi jika tidak ke sana Petualangan mereka akan berhenti sampai di sini saja.

Karena Nami sangat mengetahui Shiro yang lebih berpengalaman darinya, Nami memutuskan untuk percaya kepadanya saja.

Kemudian Shiro meminta Nami untuk memerintahkan semua Kru membelokan arah Kapal yang menuju Pulau terdekat, yang bisa di sebut juga Pulau Sabaody. Nami bertanya kenapa mereka ke sana dan tidak langsung saja menuju Pulau Manusia Ikan, Shiro menjawabnya kalau mereka harus melapisi Kapal mereka dulu untuk sampai ke sana, jika tidak mereka akan mati. Nami setuju dan langsung memerintahkan semua Kru.

Beberapa saat setelah itu, tiba-tiba dari bawah dalam air muncul Monster laut yang sangat besar. Luffy dan yang lain langsung berjaga-jaga jika Monster itu menyerang, tapi Monster itu malah memuntahkan dua orang makhluk dan pergi begitu saja.

Dua orang itu adalah Duyung dan Bintang Laut. Semua Kru melihat hal itu sangat terkejut, karena untuk pertama kalinya mereka dapat melihat Duyung asli atau Manusia Ikan. Dengan cepat, Sanji langsung mendekati Duyung itu dan bertanya tentang namanya.

Awalnya, Duyung itu ragu-ragu untuk memberitahu namanya, tapi dia melihat kalau Kru Topi Jerami yang sama sekali tidak berbuat hal jahat kepadanya membuat keraguannya hilang.

Lalu Duyung memperkenalkan namanya Camie dan teman Bintang Lautnya Papagg.

"Ahh~... Camie-chuaannn..! Nama yang indah..!!"

Sanji berputar-putar dengan Aura cinta di sekelilingnya. Kemudian Camie berterima kasih kepada Kru Topi Jerami karena telah menyelamatkannya. Kru tadi ingin menjelaskan kalau mereka tidak menyelamatkannya, sepertinya sekarang sudah terlambat.

Camie mengatakan kalau dia akan mentraktir Kru Topi Jerami makan di Toko temannya yang bernama Hachi. Luffy, Nami, Zoro, Sanji dan Ussop merasa pernah mendengar nama itu, tapi mereka tidak bisa mengingat jelas tentang pemilik nama itu.

Tiba-tiba Den Den Mushi milik Shiro berbunyi, dia langsung mengangkat panggilan itu, dan ternyata yang menelponnya adalah Foxy.

"Umm.. Ada apa, Foxy..?"

"Ah, Shiro... Ada Berita untuk kalian semua..!"

Mendengar hal itu, semua Kru Topi Jerami mendekati Shiro dan ikut berbicara dengan Foxy. Tanpa permisi dan meminta, Luffy langsung mengambil Den Den Mushi yang ada di tangan Shiro.

"Shishishishi.. Foxy..! Apa kabar..?!"

"Luffy, Aku baik-baik saja..! Bagaimana denganmu..?"

"Aku baik... Oh ya, Foxy, ada apa kau menelpon kami..?"

"Di mana saat ini kalian berada..?"

"Umm.. Aku kurang tahu kami di mana, tapi kami akan menuju Pulau terdekat.."

"Pulau terdekat..? Apa nama Pulau itu..?"

Luffy tidak tahu dengan nama Pulaunya, lalu dia bertanya kepada Shiro dan Shiro menjawabnya kalau Pulau tujuan mereka saat ini adalah Sabaody.

"Sabaody..! Kita sedang menuju Sabaody, Foxy.."

"Apaa..!! Kuperingatkan..! Jangan ke sana..!"

"Memang kenapa..?"

"Aku baru mendapatkan Informasi baru-baru ini.. Dan aku mendapatkan Informasi tentang Supernova..."

"Supernova..? Apa itu..?"

"Apa kau tidak tahu, Luffy..? Jika seseorang mempunyai Harga Buronan 100 Juta Berry atau lebih.. Mereka di juluki sebagai Supernova dan salah satunya adalah Monkey D. Luffy, Roronoa Zoro dan Sanji.. Mereka yang di juluki Supernova sangat kuat.. Jadi jangan pernah mengganggu mereka.."

"Hahaha..! Jadi aku adalah salah satu dari Supernova..! Kereenn..! Dan sepertinya Supernova lain sangat kuat.. Aku jadi ingin melawan mereka.."

"Bodoh..! Jangan lakukan hal itu..! Eh.. Ah, benar juga ya... Kau adalah salah satu dari Supernova yang pastinya memiliki kekuatan tidak kalah dengan Supernova lain... Apalagi kau adalah Pelaku dari kehancuran Enies Lobby.."

"Shishishi... Jadi ada apa dengan Supernova lain..?"

"Itu.. Supernova seperti Trafalgar Law, Basil Hawkins, Jewerly Bonney, X Drake, Urouge, Killer, Sratchmen Apoo, Capone Bege dan Eustass Kid sedang berada di Pulau Sabaody... Lalu jika kalian menuju Sabaody... Berarti..! Sebelas Supernova berkumpul di satu Pulau yang sama..!! Ini gila..!"

"Woah..! Hebatt..! Banyak orang-orang kuat di sana..!!"

"Luffy, berhati-hatilah dengan mereka semua.. Walaupun kau di katakan sebagai Supernova Terkuat di antara yang lain.. Tapi jangan bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu.."

"Baik.. Terima kasih atas Infonya, Foxy.."

"Sama-sama.."

Luffy menutup panggilan, lalu dia menatap semua Krunya yang memiliki ekspresi terkejut. Sekarang Nami, Ussop dan Chopper tidak ingin ke Pulau Sabaody, karena di sana terdapat banyak Bajak Laut kuat seperti mereka, jika Luffy bertindak bodoh lagi, mereka pasti akan terkena masalah.

Tapi untungnya di Kru Bajak Laut mereka terdapat satu orang yang bisa di andalkan. Semua Kru langsung menatap Shiro, Nami langsung memohon kepada Shiro untuk menjaga Luffy karena hanya dia seorang yang bisa mengendalikan sifat bodoh Luffy.

Lagi-lagi Shiro harus bersama dengan Luffy, dia menghela nafas pasrah dan tidak menolak itu, karena memang benar. Entah kenapa jika bersama dengan Shiro, kebodohan Luffy sedikit berkurang dan semua Kru Topi Jerami tahu hal itu.

Tidak lama setelah itu, Den Den Mushi milik Camie berbunyi karena temannya menelponmya. Lalu Camie mendengar kabar hal tidak terduga, yaitu temannya Hachi di tangkap oleh seseorang.

Nami yang mendengar hal itu ingin membantu Camie, begitu pun juga yang lain, kecuali Ussop dan Chopper yang masih takut dengan Supernova di Pulau Sabaody.

Tentu saja Nami tidak akan membantu seseorang secara cuma-cuma, dia akan membantu Camie asalkan Camie mau mengantarkan mereka menuju Pulau Manusia Ikan.

______________________________

"Hahahaha..! Enak sekali ya.. Bisa hidup Abadi sepertimu..!"

"Memang terdengar enak, tapi sebenarnya... Sangat tidak enak.."

"Kau ini aneh sekali.. Kenapa kau yang mempunyai hidup Abadi ingin mati..?"

"Kau tidak akan pernah tahu rasanya..."

"Selama ratusan tahun kau terus berjuang hanya untuk Kematian..? Dasar aneh.."

"Hormatilah aku, Dasar Sialan.. Dan jangan panggil aku Aneh... Kau terus menyebutku dengan kata itu..."

"Tentu saja..! Jika aku mempunyai hidup Abadi.. Pasti aku bisa bersenang-senang selamanya..!"

"Bersenang-senang, ya.. Aku tidak punya waktu untuk itu.."

"Heh.. Kau itu orang yang selalu sibuk, jadi tidak mungkin ada waktu untuk bersenang-senang.."

"Kau benar... Oh ya, sudah waktunya.."

"Baiklah.. Apakah kali ini Lima Orang Tua itu bisa di ajak bicara..?"

"Entahlah.. Kau kan sudah tahu kalau kita adalah Ancaman besar bagi Pemerintah Dunia..."

"Ya, ya, tentu saja aku tahu... Tapi aku hanya ingin bicara baik-baik dengan mereka.."

"Mungkin kita bisa berbicara baik-baik dengan mereka sekarang... Lagi pula, kita mempunyai Kartu andalan... Benar kan,

Shiro...?"

"Kau benar, Master.."

_________________________________

Thousand Sunny berlayar menuju Pulau Sabaody, tapi di tengah perjalanan ada sekelompok orang yang menyerang mereka. Orang-orang itu mengendarai ikan yang bisa terbang, Kru Topi Jerami sedikit kesulitan saat melawan mereka, tapi tetap saja mereka yang menang.

Hanya dalam beberapa menit saja, kelompok tadi telah di kalahkan oleh Kru Topi Jerami. Setelah itu, Thousand Sunny kembali bergerak menuju Sabaody.

Sampainya di sana, semua Kru Topi Jerami melihat Markas besar orang-orang yang mengendarai ikan terbang. Kemudian mereka mencari teman Camie, tapi ada hal yang mengejutkan terjadi.

Ternyata teman Camie yang bernama Hachi adalah salah saru dari Bajak Laut Arlong. Melihat hal itu, Nami berubah pikiran dan tidak ingin membantu Camie untuk membebaskan Hachi, karena dulu Hachi pernah membuat Kampung Halamannya beserta Penduduknya menderita.

Camie menjadi sedih dan memohon kepada Nami untuk memaafkannya, tapi Nami mengabaikannya. Semua Kru tahu tentang masa lalu Nami dan setuju jika membiarkan Hachi tertangkap, tapi melihat Camie yang sedih membuat Kru Topi Jerami ragu-ragu untuk membiarkannya begitu saja.

Kecuali satu orang yang tidak peduli dengan apapun di sekitarnya, yaitu Shiro. Dia tidak peduli dengan Camie maupun Hachi, karena dia hanya ingin mengikuti alur cerita Animenya saja dan tidak ingin terlalu merubah ceritanya. Bisa di bilang, Shiro ingin main aman saja dan tidak akan bertindak ceroboh.

Butterfly efek sangat di hindari Shiro, dia tidak ingin ada sesuatu yang di luar rencananya, walaupun dahulu dia sangat merusak.

( Author : Masa Lalu Shiro itu masih banyak yang belum terungkap... Nanti di jelaskan satu persatu...)

Melihat semua Kru Topi Jerami yang diam, Camie bertambah sedih dan memutuskan untuk menyelamatkan Hacho sendiri. Papagg melarangnya, tapi terlambat karena Camie sudah terjun ke air dan berenang menuju Markas lawan.

Tiba-tiba beberapa orang muncul dari dalam laut dan langsung menangkap Camie. Semua Kru Topi Jerami terkejut dan ingin menyelamatkannya, terlebih lagi Sanji yang sudah tidak tahan melihat seorang Wanita di tangkap.

Sebenarnya Nami ingin menyelamatkannya, tapi dia ingin melihat apakah Hachi saat ini sudah berubah atau belum. Di dalam penjara, Hachi terus memberontak keluar karena ingin menyelamatkan Camie. Hachi tahu dengan dosa dan kesalahannya yang dia lakukan dulu kepada Nami, jadi dia tidak akan meminta Nami untuk menyelamatkan Camie.

Hachi terus memberontak keluar sambil menangis, tapi sayangnya penjaranya terbuat dari Batu Laut yang tidak mungkin untuk di hancurkan dengan dirinya.

Kru Topi Jerami hanya melihat mereka berdua saja, Nami melihat kalau sepertinya Hachi sudah berubah, lalu dia langsung meminta semua Kru untuk menyelamatkan mereka berdua.

Mendengar hal itu, Luffy, Zoro dan Sanji langsung beraksi.

"Gomu-Gomu No... Gatling Gun..!!"

Luffy memukul orang-orang yang menangkap Camie sebanyak ratusan kali. Camie pun terbebas dan berenang mendekati Thousand Sunny. Luffy yang bodoh secara tidak sengaja terjatuh ke laut, tapi untung saja Shiro dengan cepat menariknya ke Kapal.

Di lain sisi, Sanji menggunakan Teknik Geppo untuk menyerang orang-orang yang mengendarai ikan terbang. Dengan kecepatan tinggi, Sanji menendang semua lawannya satu persatu.

Di bawah, Zoro yang melihat itu merasa kesal dan iri, lalu dia melawan lawannya hanya menggunakan satu Katana saja, yaitu Shusui. Zoro menebas ke arah lawannya menghasilkan gelombang angin yang mengalahkan mereka semua.

Setelah Luffy, Zoro dan Sanji berhasil mengalahkan semua lawan, Kru Topi Jerami memutuskan untuk melawan Pemimpinnya juga.

Sebelum Kru Topi Jerami mencari, Pemimpin orang-orang tadi muncul dengan sendirinya.

Pemimpin itu memakai Topeng jadi Kru Topi Jerami tidak tahu wajah aslinya, dan sepertinya dia memiliki dendam pribadi kepada Bajak Laut Topi Jerami. Duval adalah namanya, lalu saat Duval membuka Topengnya membuat semua Kru Topi Jerami terkejut.

Karena Duval memiliki wajah yang sama persis seperti Foto Poster Buronan Sanji. Ya, di sini Foto Poster Buronan Sanji sama seperti di Animenya.

Kemudian Duval menceritakan penderiataannya semenjak Sanji menjadi Buronan. Dia selalu di kejar-kejar oleh Angatakan Laut, karena mereka mengira kalau dia adalah Sanji dari Bajak Laut Topi Jerami. Sebenarnya Angkatan Laut salah mengira kalau Duval adalah Sanji, Duval saat itu sudah memberitahu mereka, tapi Angkatan Laut tetap terus mengejarnya.

Karena hal itu lah Duval selalu memakai Topeng untuk menyembunyikan wajahnya. Sejak saat itu dia melakukan perbuatan seperti membunuh, merampok dan lain-lain hanya untuk membunuh Sanji.

Dendam Duval kepada Sanji sangat besar, maka dari itu dia selalu berjuang hanya untuk membunuh Sanji.

Setelah menceritakan kisah hidupnya, Duval menggunakan Hewan Peliharaannya yang besar untuk menyerang Kru Topi Jerami, tapi dengan mudahnya Luffy membuat Hewan itu pingsan menggunakan Haoshoku Hakinya.

Di sini Luffy memiliki Haoshoku Haki yang sangat kuat, dan sebagiannya sudah bisa di kendalikannya. Terlebih lagi Shiro yang menjadi Gurunya dan selalu memintanya untuk sering menggunakan Haoshoku Hakinya untuk membuatnya terbiasa.

Duval melihat hal itu sangat terkejut dan sekaligus bingung dengan Hewannya. Ketika Luffy ingin melawan Duval, tiba-tiba Sanji menghentikannya dan berkata kalau ini adalah urusannya yang harus di selesaikan olehnya sendiri.

Karena Duval tidak mempunyai Teknik apapun yang ampuh terhadap Sanji, dia kalahkan dengan mudah. Sebelum kalah, Sanji menendang ratusan kali wajah Duval dengan sangat kuat hingga membuat wajahnya berubah.

Duval tertendang dan terlempar menabrak bangunan di belakangnya hingga hancur. Duval perlahan-lahan berdiri dan bergegas maju ke arah Sanji, tapi dia melihat genangan air yang memantulkan bayangan wajahnya membuatnya sangat terkejut.

Kru Topi Jerami juga ikut terkejut, karena wajah Duval berubah menjadi lebih tampan. Melihat hal itu, Duval sangat bahagia dan menangis terharu, karena wajahnya terlah berubah yang artinya dia tidak akan di incar oleh Angkatan Laut.

Kemudian Duval sangat berterima kasih kepada Sanji karena telah membuat wajahnya menjadi tampan.

Permasalah selesai, Shiro berkata untuk naik ke Kapal dan melanjutkan perjalanan mereka menuju Sabaody. Semua Kru mengangguk dan langsung naik ke Kapal.

Thousand Sunny meninggalkan Markas Duval dan pergi menuju Pulau Sabaody. Di Kapal, semua orang sedang berpesta untuk merayakan selamatnya teman Camie, yaitu Hachi. Hachi juga sempat meminta maaf kepada Nami, karena telah melakukan sesuatu yang sangat buruk kepadanya.

_________________________________

"Jadi kita sekarang sedang menuju Pulau Manusia Ikan..?!!"

"Benar, Oden.."

"Wahahaha..!! Aku sangat tidak sabar..! Apa kau pernah ke sini, Shiro..?"

"Sudah.. Malah sudah berkali-kali kami ke sini.."

Shiro dan Oden sedang mengobrol, tiba-tiba seorang Pria datang membawa sebotol Sake sambil tertawa keras.

"Hahahaha..! Sepertinya kau sudah tidak sabar ya, Oden..?"

"Benar, Roger.."

Ketika mereka bertiga mengobrol, dari belakang Kapal datang beberapa Monster Laut yang sangat besar. Monter Laut itu berenang melewati Kapal, lalu Monster Laut itu mengatakan sesuatu, tapi hanya tiga orang saja yang mendengar dan mengerti, yaitu Shiro, Roger dan Oden.

'Pada saat itu tiba.. "Sang Raja" akan menyelamatkan seluruh Dunia dari "Orang Itu"... Dia akan memimpin semua orang menuju Dunia yang lebih baik lagi.. "Sang Raja" mempunyai dua pilihan... Menghancurkan atau Memperbaiki... Sebagai Makhluk Dunia ini... Kami berharap... "Sang Raja" untuk segera... MEMBUNUH "ORANG ITU"..."

Shiro, Roger dan Oden kebingungan karena mereka dapat mendengar dan mengerti apa yang Monster Laut itu katakan, tapi yang membuat mereka lebih bingung lagi adalah...

Monster Laut itu seperti menunggu seseorang yang akan mengubah Dunia atau menyelamatkan Dunia dari seseorang yang jahat. Mereka bertiga tidak terlalu mengerti dengan arti kata-kata itu, tapi yang pasti di masa depan akan ada seseorang yang Monster Laut tunggu-tunggu selama bertahun-tahun.

________________________________

"Akhirnya..! Kita sampai..!"

Thousand Sunny tiba di Pulau Sabaody dan berlabuh di sana, dan semua Kru langsung turun dari Kapal. Mereka terkagum-kagum dengan Pulau Sabaody yang unik dan menarik, Luffy yang sangat bersemangat ingin segera bermain-main di sini.

Tapi Hachi memberi peringatan kepada semua Kru untuk tidak bertindak ceroboh dan selalu hati-hati, karena di Pulau ini ada Tenryuubito. Hachi menjelaskan kalau Tenryuubito adalah Keturunan Dewa dan orang-orang yang sangat dilindungi oleh Pemerintah Dunia.

Mendengar hal itu, semua Kru Topi Jerami terkejut dan takut, karena jika mereka melukai atau lebih buruknya membunuh Tenryuubito, Laksamana Angkatan Laut pasti akan datang dan menangkap mereka di tempat.

Hachi juga memberitahu mereka kalau ada Tenryuubito, mereka harus menunduk tanpa melihatnya. Jika ada seseorang yang terbunuh di depan mereka, Hachi meminta mereka untuk pura-pura tidak melihat itu.

Semua Kru mengangguk mengerti dan mengingat baik-baik peringatan Hachi.

Hachi bersama Luffy dan yang lain akan menemui orang yang bisa membuat pelindung Kapal, dan sisanya akan menjaga Kapal jika terjadi sesuatu yang buruk.

Selama mencari, Luffy dan yang lain juga bersenang-senang di sini, tapi kegembiraan itu berakhir saat seseorang tiba-tiba berteriak meminta tolong. Luffy yang penasaran ingin mendekatinya, tapi Hachi melarangnya dan menjelaskan bahwa orang itu adalah Budak milik Tenryuubito.

Orang itu terus berteriak meminta tolong kepada seseorang sambil mencoba melepaskan kalung besi yang berada di lehernya. Kemudian Hachi menjelaskan lagi kalau seorang Budak kabur dari tuannya, kalung yang mengikat di lehernya akan meledak.

Dan benar saja, tidak berselang lama setelah itu, kalung itu meledak dan membunuh orang tadi. Kemudian datang beberapa orang yang mengenakan pakaian aneh, tiba-tiba saja semua orang tunduk ke arah mereka.

Orang itu adalah Tenryuubito. Mereka menatap mayat orang tadi lalu menginjak-nginjak dengan tatapan menjijikan. Luffy yang melihat hal itu sangat marah dan ingin memukul wajah mereka, tapi saat ini dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Shiro sebenarnya mendukung Luffy yang akan menghajar Tenryuubito, dan jika seorang Laksamana akan datang untuk menangkap Luffy, dia sudah siap untuk menunjukan identitas aslinya.

Tapi sepertinya Luffy tidak ingin kejadian yang dulu terulang lagi, dia tidak ingin menyakiti Krunya hanya karena masalah itu. Tapi jika Tenryuubito melukai teman-temannya, dia tidak akan pikir panjang untuk menghajar habis mereka.

Setelah kejadian itu, semua Kru Topi Jerami kembali bersenang-senang kembali. Banyak Hawana bermain di sini yang sebagiannya sudah mereka coba. Kru Topi Jerami sangat menikmati hal tersebut, kecuali Shiro yang selalu di paksa oleh Nami untuk ikut menaiki wahana bermain.

"Hey.. Apakah kalian lupa kita di sini untuk apa..?"

Semua Kru langsung menatap Shiro kebingungan. Shiro terkejut dengan mereka yang lupa dengan tujuan mereka ke sini.

"Oi, oi, oi. Yang benar saja..!  Kalian benar-benar lupa..?!"

"Hah..? Memang apa..?"

"Kita di sini untuk mencari orang yang bisa membuat pelindung Kapal..! Bukan untuk bermain-main..!"

"Ayolah, Shiro... Kita perlu santai-santai juga bukan..?"

"Terserah.. Aku akan ke tempat orang itu.."

"Apakah kau tahu tempatnya..?"

"Kau meremehkanku, Hachi..?"

"Meremehkan..? Aku tida-"

"Hachi, Shiro adalah orang yang sangat berpengalaman di bandingkan dengan kita.. Dia juga sangat pintar.. Makanya dia sangat pandai membuat Strategi.."

"Benarkah itu, Luffy..?"

"Yap..!"

"Woah, kau keren, Shiro.."

Karena Shiro terlibat dalam obrolan ini, Shiro hanya menunggu selesainya obrolan, dan pada akhirnya dia berjalan bersama-sama menuju tempat orang yang bisa membuat pelindung Kapal.

Semua orang kebingungan karena Hachi mengantarkan mereka ke sebuah Bar sederhana, mereka ingin bertanya tapi Hachi langsung masuk ke dalam.

Di dalam terdapat satu orang wanita yang sepertinya pemilik Bar tersebut. Wanita itu bernama Shaky.

Melihat ada tamu yang masuk, Shaky menyambut mereka. Ketika semua orang duduk dan mengobrol dengan Shaky, tiba-tiba saja Shiro menyela pembicaraan mereka karena dia memesan minuman.

Shaky terkejut karena dia dari tadi tidak menyadari keberadaan Shiro, dia menjadi sangat terkejut saat melihat Shiro. Shaky sangat tahu persis identitas asli Shiro, dia tidak menyangka kalau Shiro akan datang ke sini tanpa memberitahu Rayliegh.

Ok, selama perjalanan, Shiro selalu memakai Topengnya untuk menjaga identitasnya, dan dia juga membuat hawa keberadaannya menipis sehingga tidak menarik perhatian.

Shaky tersenyum dan menyiapkan pesanan Shiro, dia tadi ingin mengatakan identitas Shiro, tapi dia langsung mengerti kalau Shiro sendiri yang akan mengatakan identidas aslinya nanti.

[Bersambung]

avataravatar
Next chapter