webnovel

Poum, Grey, dan Big 《III》

"Selamat Axcel! Kau berhasil!"

"Wahh, apa ini pedangkuu!?"

Kristal [Highgist] yang berada di tangan Axcel berubah bentuk dan Axcel berhasil membuat Pedangnya saat itu. Dia sangat senang sekali, begitu juga dengan Poum, Grey, dan Big.

"Ngahahha, kenapa bentuknya aneh sekali!!"

"Hey Axcel ukuran pedang ini sanagat besar loh!!"

"Ahh hanya ini yang aku pikirkan! Aku benar-benar bingung tadi!"

"Dasarr kau ini!! Tapi lumayan jugaa! Heyyy apa-apaan ini? Pedangmu berat sekali!!"

"Minggir! Hhhnn!! Kau benar Grey ini sangat berat, aku saja tak bisa mengangkatnya!! Apa pedang ini rusak!?"

"Tak mungkin, Axcel coba kau ambil pedangmu!"

"Baik Poum! Hhnnn hey benar, ini memang sedikit berat sih!!"

"Tak mungkin! Kau bisa mengangkatnya!?"

Whhuuss!!

"Aku juga bisa mengayunkannya!! Shishishiii!!"

"Sulit dipercaya. Lalu bagaimana caramu membawanya Axcel?"

"Begini?"

""Hahh?""

"Ngahahahaha konyol sekali ngahahahahaaa!!"

"Hey diam kauu!!"

Anehnya pedang tersebut tak bisa diangkat oleh siapapun kecuali Axcel sendiri. Pedang itu sangat besar. Pedang yang berwarna hitam pekat dengan bentuk yang simetris dan ada lubang berbentuk lingkaran sempurna di dekat gagangnya.

Saat Axcel meletakan pedang itu di sabuk samping pinggulnya sontak membuat Grey semakin tertawa terbahak-bahak karena tubuh Axcel malah terangkat karena ukuran Pedang yang bahkan melebihi tinggi Axcel sendiri.

"Baiklah Axcel sekarang pedang ini akan menjadi pedangmu sebagai seorang kesatria. Pedang ini juga akan bertambah kuat seiring berkembangnya dirimu. Pedang ini memiliki jiwa jadi akan selalu tumbuh!"

"Shishishii, bagus lah kalau begitu! Jadi mulai sekarang pedang ini akan kuberi nama 『Kamikuro』!"

"Hmmm, tak buruk jugaa! Ngahahaha!"

"Besok kita akan mulai berlatih, sekarang beristirahatlah karena manamu sudah habis!"

"Yosshhh, ayo kita makan!! Shishishii!!"

Setelah mendapatkan pedang dan menamainya Axcel semakin siap untuk melakukan petualangannya menjadi kesatria.

Namun itu belum cukup. Ia masih harus bayak berlatih. Malam itu mereka bersama-sama makan di tebing tempat biasa Axcel menyantap makanannya.

Pletak!! Pletakk!!

"Hey apa kalian selama ini juga makan?"

"Tentu saja! Kami kan juga makhluk hidup!"

"Tapi bagaimana caranya? Aku tak pernah melihatmu?"

"Kami tak diizinkan Utaru untuk keluar dari gua, jadi terpaksa Utaru membawakan makanan setiap malam untuk kami."

"Kenapa tak boleh keluar?"

"Bodoh!! Jika kami keluar pulau pasti kami akan diburu oleh orang-orang di desa karena kami ini adalah Inu!"

"Maksudku kenapa kalian tidak keluar dari gua? Kalian kan masih bisa berkeliaran di pulau ini?"

"Itu semua gara-gara dirimu!!"

"Akuu!!?"

"Utaru takut kalau kau mengetahui keberadaan kami pasti kau akan mengatakannya pada semua orang!!"

"Hey memangnya aku ini seburuk itu!?"

"Tapi itulah kenyataanya!"

"Shishishiii!! Kalian ini bisa membaca pikiranku yaa!?"

""hahahaha!!""

Malam itu mereka menyantap makanan yang sangat banyak dan kemudian pergi untuk tidur.

Keesokan harinya Axcel, Poum, Grey, dan Big pergi ketempat dimana Axcel dan Utaru melakukan latihan seperti biasanya.

"Baiklah Axcel, mulai hari ini kami bertiga yang akan melatihmu."

"Kami pasti akan membuatmu menjadi seorang kesatria yang sangat hebat bahkan melebihi Utaru!"

"Shishishii bahkan aku akan melebihi raja Zurez!"

"Ngahahaha anak cengeng ini terlalu berlebihann!!"

"Hey! Siapa yang kau sebut cengeng!!"

Poum menjelaskan semua kepada Axcel, apa yang akan dia lakukan selama latihan. Bahkan latihan ini lebih keras dan lebih sulit dari latihan yang diberikan oleh Utaru.

"Kami akan bergantian melatihmu Axcel, satu hari hanya ada satu jenis latihan jadi satu hari hanya salah satu dari kami yang akan melatihmu!!"

"Jadi aku akan berlatih apa hari ini?!"

"Tunggu dulu aku akan menjelaskan, aku akan melatih indra bertarungmu atau ini bisa disebut latihan meditasi."

Poum akan menjadi guru meditasi Axcel.

"Aku akan melatihmu dalam hal berpedang dan pengembangan mana. Ngahahaha!!"

Grey akan melatih Axcel berpedang.

"Aku akan melatih kekuatan fisikmu, aku akan melatih singkronasi tubuhmu terhadap mana!"

"Hmm apa itu perlu Big? Aku kan kesatria, jadi yang ku butuhkan adalah kemampuan berpedang saja!"

"Apa kau bodoh!? Aku bertanya, jika kau tak sedang memegang pedangmu apa yang akan kau lakukan jika kau bertemu dengan Inu yang cukup kuat!?"

"Hmm, mungkin aku akan berlari dan kabur! Shishishii!!"

Punch!

"Bodoh!!"

"Hey kenapa kau memukulku!?"

"Kita juga perlu berlatih singkronasi mana pada tubuhmu, jadi kau bisa menghajar lawan-lawanmu walau kau tak menggunakan pedang!"

"Oh, begitu yaa!"

"Bukan itu saja, jika kau berhasil menguasainya kau juga akan sangat mudah untuk bergerak dan mengayunkan pedang! Asal kau tahu Axcel menurutmu apa yang membawa kami bertiga kesini? Dulu saat kami muda kami adalah tiga Inu yang suka bersenang-senang dengan menghancurkan lawan bahkan sesama Inu sekalipun! Dan kemudian kami bertemu dengan Utaru, apa yang dia lakukan!?"

".....Dia mengalahkan kami tanpa menggunakan pedang! Penguasaannya terhadap mana sangat luarbiasa, sehingga kami dibuat tak bedaya saat melawannya. Lalu utaru mengajak kami ke pulau ini dan kami juga ikut berlatih saat Utaru berlatih."

"Apaa!? Itu hebat sekalii!"

"Begitulah, untuk itu ketiga latihan ini harus benar-benar kau kuasai. Karena semuanya saling berkaitan!"

"Shshishii!! Aku paham sekarang!"

"Syukurlah kalau kau memahaminya, ayo mulai latihannya!!"

Setelah itu setiap hari Axcel berlatih tanpa berhenti! Meskipun terkadang ia mengeluh namun semangatnya untuk mewujudkan impian Utaru semakin besar. Berbulan bulan lamanya mereka berlatih.

Suatu hari saat Axcel, Poum, Grey, dan Big sedang makan seusai berlatih, Poum menanyakan Axcel kenapa ia ingin menjadi seorang kesatria.