webnovel

Realita Vs Relina

Kecelakaan yang hampir merenggut nyawa keluarga Andy ini, Rama untuk berapa lama harus menggunakan kursi roda, Shinta mengalami trauma sedangkan Realita mengalami amnesia. Ia lupa banyak hal tentang dirinya sendiri, dia lupa Andy dan kedua anaknya. Meski di luar di terlihat normal dan biasa-biasa saja. Tetapi Realita berubah menjadi aneh. Ia menjadi sosok yang berbeda. Dia menjadi Realita yang baru. Perubahan yang mendasar yang dirasakan Andy dengan istrinya sekarang ini adalah Realita seperti orang lain. Realita sekarang lebih suka berdandan cantik, suaranya menjadi merdu dan ia suka bernyanyi. Dua hal ini tidak pernah dilakukan istrinya itu.

Bahkan sekarang ini Andy justru menjadi sangat khawatir dengan istrinya ini. Andy juga mulai merasa takut berpisah dengan keluarganya. Realita selain suka berdandan cantik, dia juga sika berpakaian seksi. Andy saja tergoda melihatnya apalagi orang lain. Terus terang Andy cemburu.

Realita lupa kebiasaan lamanya yakni ia selalu suka bersi-bersih dan mengurus rumah, mulai bangun tidur pukul 4 pagi, Realita sudah sibuk di dapur, memasak, mencuci, mengepel, membuat sarapan dan lain-lain. Dulu semua itu dilakukannya sendiri, sekarang Realita meminta asisten rumah tangga yang mengerjakannya. Realita bangun tidur sudah berdandan cantik, duduk santai sambil menikmati sarapan dan baca koran. Dia berubah banget sekarang. Bahkan untuk merawat anak-anak, ia mrndatsngkan perawat khusus untuk Rama dan Shinta.

Bagi Andy semua itu tidak masalah. Tetapi Andy khawatir dengan perubahan Realita sendiri. Ia menjadi sosok asing. Realita sekarang sangat agresif tempat tidur. Perubahan ini mengejutkan Andy dan membuatnya kelabakan. Realita menjadi aktif dan menyerangnya terlebih dahulu. Ini di luar kebiasaannya. Apa ini efek berpisah lama atau karena kecelakaan itu.

"Sayang, mulai sekarang aku tak ingin pisah denganmu. Pokoknya aku ikut kamu ke Jakarta. Kita pindah kesana. Kalau perlu rumah kita jual...bagaimana sayang kamu setuju?!" Realita tidak memberi kesempatan Andy menjawab. Bibirnya ditutup Realita dengan ciuman panas dan dalam. Dan dia menerjang tubuh Andy. Dengan lincah dia menciumi seluruh tubuh. menempatkan Andy di posisi bingung dan suka dengan agresi istrinya. Ya. Mereka harus selalu dekat. Melihat Realita yang sekarang dia tidak kuat. Sangat berbahaya kalau dia jauh dari istrinya sekarang. Permainannya di ranjang membuatnya khawatir. Apa yang terjadi bila tidak ada dia di sisi Realita? Caranya bercinta yang tak terpuaskan. Membuat Andy kalang kabut. Andy panik.

Realiti merobek baju Andy dengan tidak sabar dia menggigit tubuh Andy hingga suaminya itu mengerang. Malam ini sudah tiga kali mereka bercinta.j

...

Di tempat yang berbeda. Di sebuah gubuk di desa yang sepi. Realina terbaring tanpa daya. Sekujur tubuhnya penuh luka. Dia hanya di beri pengobatan secara tradisional. Seorang pria berbadan tegap merawatnya.

"Lina minum obat ini!" Relina menerima minuman dalam tempurung kelapa rasanya sangat pahit. Pria itu Hidayat, suaminya. Tetapi kenapa ia lupa punya suami seperti dia. Hidayat merawatnya dengan sabar. Mereka tinggal di sebuah gubuk kayu di tepi danau. Tempat yang tenang dan damai, tanpa listrik, tak ada barang elektronik. Meskipun hanya sebuah radio kecil sekalipun tak ada. Hidayat anti kehidupan modern. Tapi kenapa dia lupa semua hal ini? Relina bingung bagaimana dia bisa menjalani hidup kehidupannya selama disini. Satu-satunya hal modern yang ada di rumah itu adalah fhoto di dinding kayu tanpa bingkai. Hanta di laminating, yakni fhoto pernikahannya dengan Hidayat. Yang lain adalah kartu keluarga dan surat nikah.

Sudah satu bulan Relina terbaring tanpa daya, sekarang dia sudah bisa bangun duduk dan berdiri. Berjalan, ia masih tak mampu. Kepalanya masih pusing. "Jangan di paksakan", Hidayat muncul. di balik pintu kamar yang tak berpintu. Ia membawakan bubur ayam buatannya sendiri.

"Dayat...sudah berapa kita menikah?" Relina menatap Hidayat."Sepuluh tahun", jawab Hidayat. Dia maklum, Relina sedang lupa ingatan. Dia lupa tentang banyak hal kebersamaan mereka selama ini. "Sepuluh tahun?!" Relina mengulang kalimat Hidayat. Ia terlihat bingung. Hidayat mengusap rambutnya dengan lembut dan mesra. Entah mengapa Relina merasa jengah dengan sentuhan itu. Kenapa ia takut di sentuh Hidayat? Bukankah Hidayat suaminya. 'Apa kita punya anak?" tanyanya lagi. "Punya!" Hidayat terlihat murung. "Dimana dia?" Hidayat tak menjawab. Wajahnya murung. Relina sungguh-sungguh hilang ingatan. Dia sangat sedih. Relina melupakan dirinya juga anaknya "Anak kita meninggal, kita menguburnya di belakang rumah. Relina menangis pilu. Air matanya mengalir dengan deras. Hidayat tertegun. Dulu ketika anak mereka yang masih bayi meninggal Relina malah lega. "Anak kita tidak mau hidup menderita seperti kita!" Katanya tajam menusuk. Hidayat sangat kecewa dengan sikapnya. Sekarang Relina sungguh-sungguh menangis. Bukan pura-pura. Hidayat tersentuh. Dia memeluk Relina dengan hangat. Tangis Relina mereda. Dia mendorong yubuh Hidayat dengan lembut. Dia seperti tak ingin di peluk.

Dua bulan belakangan ini Relina sering ke luar rumah tanpa memberi tahunya. Ia sudah tidak betah hidup sederhana seperti ini. Relina benci dengan kehidupan seadanya seperti sekarang. Usaha Hidaayat bangkrut selama 5 tahun ini. Satu-satunya harta yang tersisa yang dimilikinya saat ini adalah rumah kebun di tepi danau ini. Relina mulai jarang di rumah. Dan sebulan yang lalu. Seseorang mengantarkan tubuh Relina yang terluka di depan pagar rumah kebunnya. Kondisi Relina sangat parah dan hampir mati. Sekujur tubuhnya penuh luka. Untunglah wajahnya tidak terluka. Hidayat terkejut mendengar teriakkan minta tolong. Dia menemukan Relina tergeletak di depan pintu pagar. Seseorang telah membawanya kesini dan meninggalkannya begitu saja.

Hidayat sosok suami yang perhatian dan lemvut. Dia memiliki tubuh kekar dan lumayan tampan. Hidayat juga pandai memasak dan berkebun untuk keperluan hidilup sehar-hari dia menjual hasil kebun, gula merah dan madu. Semua barang dagangannya hasil kebun itu di ambil sendiri oleh pelanggan. Relina melihat cara Hidayat membuat gula merah. Dan mulai belajar membuatnya. Dia juga belajar memasak dengan tungku darj tanah liat di belakang rumah. Sore hari dia mengaji di samping makam anaknya. Hal ini tidak pernah di kerjakan Relina selama ini. Bukan hanya itu, Relina selalu sholat tepat waktu dan tak pernah ketinggalan waktu. Perubahan Relina ini membahagiakan. Hidayat. Hanya saja dia tetap amnesia. Dan tak ingin di sentuh Hidayat, suaminya.

...

Di tempat yang berbeda. Di sebuah rumah yang besar di Jakarta.

Andy memboyong keluarganya pindah ke Jakarta. Rumah serta beberapa aset miliknya telah l di jual. Sebagai gantinya Andy membeli rumah yang besar dan mobil baru untuk mereka gunakan di Jakarta. Realita tersenyum puas. Akhirnya dia bisa pergi meninggalkan Kalimamtan dengan tenang. Tidak ada hal yang bakal mengganggu kehidupannya ke depannya. Dia sudah bekerja dengan bersih dan rapi. Reslita sudah membunuh saksi penting yang membantunya. Tapi Realita salah. Amir kekasih gelapnya itu, yang selalu setia membantunya. Dia tidak jadi mati. Seseorang telah menolongnya mengeluarkan racun dengan obat mujarab sebelum terlambat. Seorang tabib yang hebat.

Tabib itu adalah Hidayat, suami asli Relina yang sekarang menyamar menjadi Realita. Sedang Realita yang hilang ingatan menjadi Relina. Realita dan Relina adalah kembar identik. Mereka terpisah sejak bayi. Orangtuanya berpisah. Relina tinggal bersama ibunya yang hidup sederhana sebagai dukun kampung. Orang pintar. Paranormal.

Sedang Realita tinggal bersama ayahnya dan menikah dengan seorang janda kaya tanpa anak. Realita mewarisi kekayaannya. Kemudian dia menikah dengan seorang PNS dari keluarga kaya juga. Anak tunggal. Ayahnya dan ibu tiri Realita meninggal. Realita tinggal di rumah warisan ibu tirinya. Relina sungguh iri dengan nasib adik kembarnya ini. Karena itulah dia merencanakan pertukaran ini. Hanya saja Relina gagal membunuh Realita. Adiknya itu hanya terluka parah. Relina membawanya pulang ke rumah Hidayat suaminya. Suami lugunya itu percaya saja, kalau Realita adalah Relina.

Realita melupakan saksi pentingnya, Amir dan pedagang bakso yang biasa parkir di bawah pohon mangga depan rumah Realita.

Hidayat bingung mengapa seseorang bisa terkena racun kalajengking buatannya. Racun itu di buat Hidayat untuk menyumpit babi yang biasa mengganngu kebunnya. Karena racun itu dia yang membuat tentu ada penawarnya.

Sebulan yang lalu seseorang ditemukannya di tepi hutan, tubuhnya membiru seperti sengatan racun mematikan. Untunglah ia cepat menolongnya.

Hidayat menemukan bekas tusukan jarum di punggung pria itu. Bukan hanya satu tapi tiga. Untunglah bukan berada di syaraf pentingnya. Pria itu hanya menderita lebih lama. Dia kehilangan suaranya. Hidayat melakukan pengobatan di tempat itu juga. Untunglah tidak jauh dari rumahnya. Jadi dia bisa mengambilkan obat penawar dengan cepat dan memberikan perawatan di pondok kebunnya. Sehingga Relina tidak tahu kalau pada saat yang sama Hidayat melakukan perawatan ke Amir. Kekasih Relina atau Realita palsu.

Di Jakarta, Realita menikmati kehidupan mewahnya. Belanja barang apapun yang dia suka.

Semua perubahan Realita dirasakan anak-anaknya. Realita tidak lagi memberi perhatian dan kasih sayangnya kepada Rama dan Shinta.

Ibunya kerap berbuat kasar kepada dua anak tersebut. Dia akan bersikap baik bila ada Andy di rumah.

Kedua anak itu sangat kritis, hal ini mengganggu kesenangannya. "Bu...mau kemana?Ibu kok sudah dandan? Lipstik ibu merah sekali? papa pasti tidak suka!" celoteh Shinta. '"Minggir kamu!" Realita mendorong Shinta dengan kasar. Anak itu terjatuh ke lantai. Dia menangis kesakitan. Realita tidak peduli. Realita mengambil tas keluar rumah, membawa mobil pergi ke spa, perawatan seluruh tubuh. Seorang teman barunya di Spa mengajaknya shopping mencari sepatu baru. Dia tak ingin tampil memalukan nanti di butik sepatu milik seorang artis penyanyi pop terkenal. Pokoknya penampilannya tidak kalah dengan artis Jakarta.

Realita hidup bahagia dengan suami penurut seperti Andy. Tidak seperti Hidayat. Suaminya ini sangat menjengkelkan dan membuatnya hidup sengsara dengan kebodohannya. Tinggal di tepi hutan yang sepi. Berteman dengan binatang buas menakutkan. Ads Ular, Babi, Monyet, landak. Pokoknya semua hewan yang membuatnya menjerit ketakutan setiap hari.

Syukurlah dia sudah jauh dari tempat itu. Dia sudah menjual warisan Realita. Hanya banyak harta yang belum bisa di ambilnya. Deposito dan surat serta barang berharga yang di di disimpan Realita di bank atas namanya. Realita mencari cara untuk mengambillya. Sayangnya Realita lupa sandi brangkasnya di Bank. Tentu saja karena dia bukan Realita. Sialan kamu Lita! Realita alias Relina mengutuknya dengan amarah yang terpendam.

Perubahan Realita semakin dratis dia sudah semakin menjadi orang lain yang tidak pernah di kenal Andy. Dia sudah semakin asyik dengan dunia barunya. Dunia sosialita ibukota. Teman-teman baru, para seleb, orang kaya dan pejabat. Setiap hari dia asyik dengan kegiatan di luar rumah hingga larut malam melupakan rumah tangganya, suami dan anak-anak. Realita yang sekarang bukanlah seorang wanita yang lugu, wanita rumahan, sederhana dan penuh kasih sayang serta menghargai suaminya. Andy merasa kehilangan. Istrinya ada di sisinya tetapi terasa jauh dan asing.