"Maksud kakak ikut kena imbas?" tanya Hiyori
"Ibu ikut mengungkit kejadian kakak dulu, sekarang ibu mengatakan terserah kepada kita" balas ku dengan ekspresi wajah tertekan
"Waaa bagaimana dong ini kak itu lebih parah daripada ibu marah" Hiyori hampir menangis
"Kamu harus meyakinkan Ushijima katakan padanya yang sejujurnya, aku akan membantu hubungan kalian, buat dia bersujud pada ibu dan mengatakan akan menikahi mu, itu satu satunya cara"
"Eh, tapi aku masih belum mau menikah, aku masih ingin berkarir"
"Bukan dalam waktu dekat juga maksudnya, yang penting buat Ushijima berjanji dulu, urusan menikahnya kapan di pikir nanti, bisa tambah tertekan loh kita nanti, ayah kakek bahkan nenek bisa bisa ikut memarahi kamu"
"Kakak kok gak ikut di marahi!"
"Ya kan aku sudah menikah, jadi tidak termasuk"
"Uwaaa kakak kejam"
"Bukan kejam, ini salah mu juga, sudah ada percontohan buruk dari kakak malah kamu praktekkan, yang penting yang lalu biarlah berlalu kini kita fokus pada rencana minta maaf pada ibu"
Hiyori sudah meneteskan air mata, mencoba untuk tetap fokus.
"Ayolah Hiyori chan, kamu lebih kuat dari yang kamu kira, paling hanya pukulan biasa dari ibu sebagai hukumannya" ucap ku
Hiyori malah jadi menangis.
"Cup cup cup sabar sabar, yang penting ibu tidak marah lagi pada kita" ucap ku menenangkanya sambil meerangkulnya
"Umm aku ikut kakak kalau begitu" balas Hiyori
Hiyori pergi kembali ke penginapannya, sementara aku tetap di tribun menunggu pertandingan usai.
.
Jam 10.10 pertandingan Shiratorizawa vs SMA Senseki berakhir, aku langsung pergi ke bawah untuk bertemu Ushijima.
Jam 10.30
Ku suruh dia mengikuti ku menuju sebuah cafe, agar obrolan kami lebih fokus dan dia bisa tetap tenang, karena ini menyangkut hidup dan matinya.
"Silahkan pesan dulu Ushijima" ucap ku
"Maaf langsung katakan saja, aku juga tidak bawa uang"
"Tidak tidak, kamu setidaknya belilah sesuatu, aku yang akan membayarkannya, nanti pulang juga akan ku pesankan taksi"
"Jika begitu aku pesan coklat hangat saja" ucapnya
"Baik, Pelayan pesan Coklat hangat 2" ucap ku
"Baik tuan tunggu sebentar"
.
Kami tetap diam sebelum minuman kami datang.
Setelah datang barulah ku mulai obrolan.
"Minumlah dulu, ini akan jadi obrolan berat" ucap ku
"Baik" balasnya
.
"Kamu tau risiko dari perbuatan mu pada adik ku" tanya ku
"Aku hanya memutuskannya saja"
"Bukan, tapi kejadian sebelumnya"
Ushijima kaget, ternyata Hiyori mengatakan hal privasi itu pada kakaknya.
"Sungguh bukan aku yang mengajaknya, tapi Hiyori sendiri yang mencium ku"
"Mana bisa seperti itu, Hiyori kata ia larut dalam suasana, berarti kamu yang membuat suasana menjadi seperti itu"
Ushijima terdiam sebab perkataanku adalah kebenaran.
"Kamu tau risikonya?" tanya ku
.
.
"Apa Hiyori marah padaku?"
"Bukan, tapi lebih buruk dari itu, ibuku marah pada kalian berdua, aku pun ikut kena marah"
Ushijima lebih kaget dan sangat tertekan sekarang.
"Aku tau kamu makhluk tuhan yang keren dan tampan, namun semua itu tidak akan ada gunanya pada ibu ku, kamu masih mencintai adik ku?" tanya ku
"Tidak, maaf"
"Jangan bicara omong kosong, aku akan mengulanginya lagi, apa kamu masih mencintai adik ku?"
"Maaf tapi tidak bisa"
"Berikan alasannya" ucap ku karena dia mengatakan tidak bisa bukan tidak lagi
"Aku hanya orang biasa, sungguh beda kasta dengan kalian, aku masih ingin mengejar mimpi ku tanpa tekanan dari keluarga kalian"
"Hanya itu?" tanya ku
"Iya"
"Lalu kenapa kamu mendekatinya jika sadar akan hal itu?" tanya ku dengan nada berat, membuat suasana jadi lebih hening
"Maaf dulu aku hanya mementingkan rasa suka pada Hiyori, tanpa memikirkan masa depan seterusnya"
"Hiyori tidak mengatakan, satu pacar tapi sampai menikah?" tanya ku
"Dia mengatakannya"
"Hiyori tidak membantu kamu selama ini?"
Ushijima mengingat memori dimana Hiyori membantu dirinya, bahkan ketika ia butuh uang.
"Dia membantu ku" ucap Ushijima dengan kepala tertunduk
"Jika kamu serius ingin memilikinya akan ku bantu, tapi jika tidak ya sudah terserah kamu, namun risikonya, karir mu dalam voli mungkin berakhir, lebih parahnya hidup mu akan berakhir, ini bukan ancaman tapi pemberian informasi yang akan datang, jadi kamu pilih mana?"
Ushijima tertegun akan kata kataku, ia sungguh tak mengira risiko perbuatannya bisa seperti itu.
Ushijima terdiam memikirkan jawaban.
Note : Sengaja Haruka tidak mengatakan risiko pada Hiyori, hanya risiko pada Ushijimanya saja, sebab hukuman keluarga hanya lingkup keluarga yang boleh tau.
"Dengarkan, ibuku itu tegas bukan galak semata, jika ia sudah merestui hubungan mu hidup mu akan lebih mudah, karir voli mu emmm mungkin akan berhenti juga, tapi karir kerja yang lebih besar akan menanti, apa kamu tidak tertarik"
"Aku mencintai Hiyori bukan karena kekayaannya ataupun keluarganya, tapi murni karena suka"
"Ya itu lebih bagus, anggap saja kataku tadi sebagai bonus jika sudah mendapatkan restu, jadi kamu menerimanya tidak?"
"Boleh ku pikirkan selama sehari?"
"Tidak bisa, jawab sekarang, asal kamu tau ibuku sudah mempersiapkan sniper untuk mu" ucap ku asal
"Ehh apa itu benar?" ucap Ushijima kaget dan jantungnya seakan berhenti berdetak
"Tidak, aku hanya bercanda, hahaha"
"Kamu keterlaluan Haruka san, tapi jika kamu mau membantu diriku menghadapi ibumu maka aku akan mau"
"Nah begini kan mudah, kamu tolong segera pergi ke rumahnya ibuku, langsung katakan padanya permohonan maaf, dan janjikan dia bahwa kamu akan menikahi Hiyori"
"Ehh, kamu tidak bilang harus sampai menikah" ucap Ushijima.
"Hanya janji dulu, menikahnya kapan itu pikir nanti"
"Kamu akan menemani ku?"
"Tentu saja tidak, minta temani Hiyori sana, ibuku marah karena kalian berdua, aku tidak ikut ikut tapi malah ikut terseret, tapi tidak apa aku sudah terbiasa begini, intinya kamu segera pergi dan jemput Hiyori, nanti akan ku pandu cara berbicaranya, berikan nomor ponsel mu"
"Umm, tolong tulis"
.
Setelah beberapa menit berdiskusi lagi akhirnya kami beranjak dari cafe, seperti yang ku katakan juga, aku pesankan dia taksi menuju penginapannya.
"Astaga aku lupa, Ushijima past kesusahan jika izin pada pelatihnya, ah sudahlah bukan urusan ku juga" ucap ku sendiri
Aku berjalan menuju penginapan, namun karena melewati taman ya sudah aku mampir sebentar di situ, sekaligus makan bento yang ku beli dari toko yang sama saat aku membelikan Rinko chan.
Di taman ku lihat ada Yoshiko, 3 bocah dan Akutsu.
"Sepertinya Akutsu mengajak Yoshiko belajar namun Yoshikonya tidak mau" pikir ku sambil makan bentonya
"Enak" ucap ku saat memakan ayamnya
.
"Yoshiko, lebih baik kamu belajar sana, atau kamu akan jadi sampah masyarakat" ucap anak laki laki pada Yoshiko
"Maaf, akhir pekan itu untuk bermain bukan belajar!" teriak Yoshiko
"Aho, mana bisa seperti itu" ucap Akutsu lalu melakukan upper punch
"Eits tidak kena" ucap Yoshiko
Itu komedi namun kekerasan pada perempuan juga tidak di benarkan, jadi aku menghampiri mereka.
.
"Hey" ucap ku pada mereka
"Eh Kakak ganteng baik hati tapi sudah menikah!" teriak Yoshiko padaku
"Anda Haruka Shinomiya, yang dulu memberi pisang pada Yoshiko bukan?" tanya Akutsu
"Benar, aku Haruka" balas ku
"Wahh bukannya kakak ini penyanyi di channel youtube dengan kak Saki itu? dimana kak Saki nya?" tanya salah satu bocah yang perempuan
"Astaga adanya aku kenapa juga masih cari Saki" pikir ku
"Dia tidak ikut, dia ada di rumah sekarang"
"Shuttt apa dia terkenal?" bisik Akutsu pada bocah laki laki
"Ehhh kamu tidak kenal!, kakak Haruka dan Saki itu, tiap upload video lagu, mereka akan selalu tranding di nomor satu selama 2 minggu minimal, namun video terbarunya, death bed dari Kakak Haruka, bisa bertahan selama 3 minggu loh"
Akutsu sangat kaget dengan info itu, sebab ia sangat kudet dalam hal informasi luar ataupun ranah hiburan.
"Tenang A' kun, kamu itu memang penyendiri jadi normal tidak tau" ucap Yoshiko dengan nada menggoda
"Khehgggg" Akutsu jadi emosi sebab di hina oleh orang terbodoh itu
"Tenanglah, banyak kok yang belum tau diriku, laguku lebih terkenal ketimbang diriku, jadi wajar jika tidak tau, tapi kamu tau laguku bukan?" tanya ku
Akutsu menggeleng.
Perempatan muncul di dahiku, tapi ku tahan emosi ku.
"Hey kakak minta tanda tangan mu dan foto, namun sebentar ya aku pulang dulu ambil kamera dan buku" ucap gadis perempuan itu
"Aku juga" ucap 2 bocah, ketiganya langsung lari keluar taman
.
"Akutsu san, taukah kamu jika setiap kali kamu memukul Yoshiko kebodohannya meningkat 1%?" ucap ku padanya
"Tidak mungkin, dia itu sudah bodoh dari lahir" ucap Akutsu
"Tidak ada orang bodoh di dunia ini, hanya orang malas adanya, orang disabilitas pun kamu kira bodoh sebenarnya ada keunggulan tersendirinya juga, Yoshiko normal mungkin kurang belajar saja"
"Tch mana bisa gadis bodoh itu belajar, ia hanya tertarik pada pisang dan pisang"
"Tidak baik mengatakan wanita itu gadis bodoh asal kamu tau, itu sangat tidak sopan, jika Yoshiko tertarik pada pisang maka gunakan pisang sebagai imbalan atau daya tarik dalam belajar"
"Mana mungkin ia bisa, Yoshiko itu Aho kuadrat"
"Eh, mau di coba?" tanya ku
"Coba saja"
.
"Yoshiko" ucap ku
"Ya kenapa?" balasnya
"Jika pisang berbentuk lingkaran, berapa 1phi nya"
Yoshiko memikirkan dan membayangkan.
"3,1415926?" ucap Yoshiko tapi menggunakan nada bertanya
"Tidak mungkin" Akutsu kaget
"Kamu benar, satu lagi ya, jika benar ku beri kamu 100 yen lumayan bisa beli pisang 2 biji"
"Um umm"
"Jika pisang itu ada 81, jika saya akar pangkat setengah jawabnya ada berapa?"
Akutsu memikirkan jawabannya juga
"Akar pangkat setengah sama..." ucap Akutsu
"Oh itu mudah jawabnya 3 pisang"
"Nah betul sekali, ini 100 yen mu"
"Terima kasih pemuda tampan tapi sudah punya istri!" teriak Yoshiko
Akutsu kembali terkaget kaget.
"Kaget?" tanya ku
"Sangat" balas Akutsu sambil memijat keningnya
"Manusia itu berbeda beda, jangan menyama ratakan bahwa jika kita bisa mereka bisa, ataupun jika mereka bisa kita juga harus bisa, itu salah, tapi lebih baiknya jika mereka bisa kitanya berusaha sebaik mungkin agar bisa juga, kamu paham?"
"Maaf aku tidak tau sebelumnya"
"Minta maaf pada Yoshiko" balas ku
"A'kun ayo minta maaf padaku khikhi" ucap Yoshiko dengan tampang ngeselin
"Ya itu sifat buruknya, tapi kamu harusnya sudah terbiasa bukan?" ucap ku
.
Ketiga bocah tadi datang, lalu ku tanda tangani buku dan berfoto bersama mereka.
"Terima kasih kak Haruka"
"Sama sama, aku balik duluan ya"
"Tentu" balas mereka
.
Aku melewati game center.
"Ada lagi ps 6, segera beli sebelum kehabisan" tulisan dalam papan tulis yang barus saja di pasang penjaga tokonya
Aku langsung masuk ke dalam membeli ps 6 yang pro, bisa secara kaset ataupun hardisk, bisa juga secara online.
Ku beli juga kaset kaset ps 6 terbaru, namun karena psnya baru launching juga, game ps 6 masih terbatas, aku hanya membeli game sepak bola dan game survival.
"110 rb yen tuan" ucap kasirnya
"Gesek bisa?" tanya ku
"Bisa, dari atm atau kartu kredit?"
"Atm"
Ku bayarkan sejumlah uang tersebut lalu kembali ke penginapan.
Ku lihat rekan se tim ku sedang tidur siang.
"Woy, ayo main ps 6!" teriak ku
Mereka langsung bangun dan mengerumuniku
"Wow kamu sudah dapat?" tanya Tsukishima
"Tadi di game center menjulanya, buruan ku beli saja, versi pro juga" balas ku
"Berapa harganya?" tanya Nishinoya
"110 rb yen"
"Wow, kamu menghabiskan uang sebegitu banyak untuk sekali beli!" teriak Tanaka
"Sultan itu bebas Tanaka, jadi itu hal biasa" ucap Raiki
"Betul, yang penting ayo sekarang main!" teriak Yachi
"Tidak kamu jangan ikut Yachi, tingkatan mu sudah terlalu tinggi bagi kami" ucap Kinnoshita
"Benarlah, aku saja di babat habis 11 - 0 saat main bola dulu di rumahnya Haruka" ucap Hinata
"Itu kamu yang bodoh Hinata" ucap Tanaka
.
Ku pasangan ps 6 ke televisi, lalu koneksi internet sebab perlu update dan login game dulu biasanya agar bisa mengaksesnya.
Jam 1 di rumahku
Saat Ibu, Saki, dan Rinko makan siang.
"Rin chan mau menabung untuk beli apa?" tanya ibu karena ia tau anaknya itu menabung ke celengan yang dibuat Rinko dan Saki.
"Belum di pikirkan, namun daripada uang yang ibu kasih buat jajan mending Rin chan tabung"
Note : Ibu memberi uang jajan pada Rin chan sebanyak 500 yen tiap hari.
"Rin chan jika mau beli sesuatu katakan saja pada ibu atau kak Saki, ibu tidak melarang Rin chan menabung juga sih"
"Umm Rin chan sudah banyak merepotkan kalian, jadinya Rin chan tidak mau minta sesuatu dulu" ucdsp
Note : hari ini mereka habis belanja, sepatu, baju, celana, dan perlengkapan untuk Rinko, memang banyak uang yang di keluarkan, namun bagi Ibu nya Saki, uang bisa di cari, lagipula tabungannya juga banyak.
Hutangnya juga sudah ia bayarkan pada Haruka sebanyak 25juta, ibu sudah tau harga asli gedungnya, sampai 80 juta yen, ibu berniat membayarkan senilai itu tapi di tolak oleh Haruka, cukup dengan 25 juta saja, ibu tidak setuju tapi Haruka tetap mengatakan 25 jika tidak mau Haruka malah ikhlas, ibu malah jadi tidak enak jika gratis, maka dari itu dia membayar 25 juta saja.
.
"Ibu apa aku perlu memberimu uang?" tanya Saki
"Tidak usah, kamu tabung saja uangmu bekerja, ibu masih bisa bekerja, ibu juga masih muda"
"Rin chan mau uang?" tawar Saki karena Rinko fokus pada percakapan mereka
Rinko menggeleng
"Ibu yakin nih? Anakmu Saki ini sudah bisa cari uang loh"
"Iya benar, kamu gunakan sendiri saja, jika kamu berniat memberi ibu, lebih baik traktir ibu dan Rin chan makan saja"
"Baiklah"
.
Setelah makan siang.
Rinko sudah tertidur sehabis makan siang.
Saki dan Ibu duduk di sofa ruang keluarga.
"Kamu biasanya saat liburan begini ngapain Saki chan?" tanya ibu
"Biasanya sih tidur, kalau tidak ya bermain game, mau keluar juga masih panas"
"Haruka kun itu kerjanya apa saja?" tanya ibu lagi
"Manager toko pakaian dan restoran, punya investasi di perusahaan besar seperti honda, lalu youtuber"
"Kalau kamu?"
"Aku Youtuber musik, selain itu aku juga kadang mengiklankan suatu produk"
"Oh seperti yang promosi dulu di toko ibu?"
"Ya seperti itu, tapi aku di bayar untuk tiap satu produknya, terkadang aku juga di beri produk mereka"
"Produk apa contohnya?"
"Produk kecantikan kebanyakan, tapi terkadang juga produk kesehatan"
"Kamu mencoba setiap produk?" tanya ibu
"Tidak, hanya beberapa produk, untuk wajah aku tidak berani mencoba, Haruka juga yang menyarankan padaku untuk selektif, jadinya aku menggunakan produk yang ku beli sendiri, tapi sebelumnya aku juga sudah berdiskusi apa pihak iklan setuju aku ngiklankan tapi tidak menggunakan produk asli mereka"
"Oh baguslah, rawan juga mencoba produk baru"
"Sebenarnya tidak juga ibu, tapi aku hanya mengikuti kata Haruka saja"
.
Jam 3 siang.
Di penginapan.
Yachi meraih kemenangan lagi, kami memainkan game tipe duel gugur.
Aturannya jika menang kamu main lagi jika kalah masih bisa juga, namun hanya punya kesempatan 2 kali.
Yachi belum pernah kalah dan memenangkan pertandingan sepak bola lagi tanpa kekalahan.
"Yachi terlalu hebat bahkan untuk diriku" ucap ku
"Sialan kenapa bias bisanya kalah lagi" teriak Tsukishima
"Sabar kalian berdua, aku yang kalah mutlak pun biasa saja" ucap Hinata
"Kamu sudah terbiasa kalah Hinata, aku tidak" balas ku
"Sudahlah kalian, ayo main lagi game yang lain, voli mungkin" ucap Yachi
"Tidak bisa stiknya hanya 2, lebih seru main 12 orang sekaligus" ucap ku
"Eh apa bisa?" tanya Yachi
"Bisa, itulah keunggulan ps 6, bisa di pasangkan sampai 24 stik dalam satu perangkat"
"Wow, aku baru tau" ucap Yachi
"Ya aku juga, tapi cuma katanya aku belum praktek" balas ku
Kami pun main game survival saja, hanya Yachi yang main sementara kami hanya melihat sambi sesekali berteriak karena ada adegan yang mendebarkan.
.
Jam 5 sore.
"Permisi, ini ada barang untuk Haruka Shinomiya, katanya ia menginap di sini" ucap kurir pada pemilik penginapan
"Ada, sebentar ya ku panggilkan"
"Baik tuan"
.
Aku keluar mengambil bingkisan dari kurir, kurasa itu adalah perkedel dari istriku.
"Apa itu Haruka?" tanya Raiki saat melihat ku membawa kotak dari ruangan ku
"Makanan" balasku
"Makanan apa?" tanya Hinata
"Perkedel, jika kalian mau ambillah, aku sudah makan, ini dari istriku"
Tanaka dan Nishinoya segera berlari mendekatiku.
"Ini ambil saja kotaknya bagikan pada yang lain" ucap ku
"Oke" balas mereka
.
Karena ada banyak mereka mengambil satu orang 4-5 biji.
"Ini dari ayam?" tanya Suga saat menekanya
"Bukan, tapi kentang, mirip risol namun bumbu lada lebih terasa, coba saja dulu laku berikan komentar kalian" ucap ku
"Oke oke"
.
.
"Enak, kamu kata kentang tapi aku merasa ada ayamnya juga di sini" ucap Suga
"Eh masa? Aku tadi mencoba tidak ada ayamnya" balas ku
"Mungkin terlalu sedikit campuran ayamnya jadi kurang terasa namun ini sudah enak dan pas, cocok untuk lauk ataupun di makan langsung" kata Asahi
"Umm benar benar" ucap Nishinoya dan Tanaka dengan mulut penuh
.
5 menit kemudian
"Masih ada Haruka?" tanya Tanaka
"Sudah habis, Saki hanya membuat satu kotak"
"Yahhh ini enak, di restoran Wagnaria apa di jual?" tanya Kazuhito
"Tidak ada sayangnya"
"Buatnya mudah kok, lihat saja di google" ucap Suga menunjukan layar ponselnya yang berisi resep memasak perkedel
.
Jam 6 petang, setelah mandi dan makan malam, kami rapat untuk membahas strategi melawan SMA Aoba johsei besok di laga smi final.
"Kita akan menggunakan strategi campuran, serangan bertumpu pada Kageyama, namun saat saat akhir jika kalian melihat peluang, gunakan serangan sinkron, ingatlah, lawan kita itu kuat, mereka menjadi kandidat nomor 2, pemain yang perlu kalian waspadai banyak.... "
Ukai sensei menyebutkan satu persatu, namun yang perlu paling kami waspadai adalah Oikawa.
"Oikawa, merupakan setter yang multi talent, dia bisa jump serv, dan spike keras, pada laga tadi ia tampil gemilang, di set pertama walaupun setter ia bisa mencetak angka 10 poin du set pertama lalu 8 di set ke dua"
"Hebat" ucap Hinata
"Memang hebat, bahkan sekelas setter ambil nilai 5 pun susah, sebab jarang sekali setter yang memasukkan poin lebih banyak daripada ace team"
"Jadi kita fokus pada oikawa dan ace mereka?" tanya Raiki
"Benar sekali, jangan sampai Oikawa menggunakan fakenya, itu sangat merepotkan, apalagi tingginya itu"
"Baik sensei" balas kami.
.
Di Restoran Wagnaria jam 7 malam, Megumi mendapatkan kunjungan dari teman temannya dari bintang polar Totsuki.
"Wah ternyata bagus juga ya tempat kerjanya Megumi" ucap Souma
"Benarlah, pelanggan di sini pun sangat banyak, untung saja kita datang lebih awal" ucap Yuki
"Jangan lupa, restoran ini pemiliknya adalah orang yang menyewa resort Totsuki yang menyebabkan kita gagal menginap di hotel utama tanggal 15 agustus" ucap Marui
"Jangan di ingatkan lagi, sekolah pun ingin untung, jadi sekolah memutuskan tanggal 14 - 16, resort di kuasai oleh Haruka Shinomiya" ucap Satoshi
"Permisi, kalian sudah mau memesan belum, restoran kami punya aturan pelanggan yang makan lebih dari 1 jam akan di kenakan biaya tambahan tiap jam berikutnya" ucap Akira
"Eh senpai belum memesan!" teriak Ryoko
"Ya belum, kan kalian juga belum memesan"
.
Megumi datang pada temannya.
"Uwaa Megumi chii" teriak Yuki lalu memeluk Megumi
"Kalian bukanya sibuk sekarang kenapa malah ke sini?" tanya Megumi
"Tenang saja Megumi chan, kami libur selama 1 minggu kedepan" ucap Satoshi
.
Megumi mengobrol sebentar, sebelum kembali bekerja, ia berpesan pada mereka agar menginap di apartemennya, dan kebetulan sekali mereka mau semuanya.
Megumi menyerahkan kunci cadangan pada Satoshi, Megumi berpesan akan kembali jan 8 malam.
.
Megumi kembali ke dapur.
"Cepat sekali kangen kangenannya Megumi chan" kata Sayu
"Aku tidak ingin merepotkan pihak dapur sebab aku tidak ada"
"Seharusnya kamu lebih lama tidak apa Megumi san, dapur bisa ku handel dengan Toki kun kok" ucap Satou
"Tidak apa Satou san, aku sudah berpesan kok pada teman ku nanti kumpul di apartemen ku"
"Oh jika begitu ya sudah"
.
"Pesanan tom yum level 10" ucap Higashida
"Wow ada juga ya yang memesan makanan pedas itu" ucap Toki
"Sepertinya pelanggan ingin coba coba, pelanggannya ya teman mu laki laki yang berambut merah Megumi chan" ucap Higashida
"Eh Souma, dia sudah terbiasa makan yang aneh aneh kok jadi normal"
Megumi menyiapkan tom yum lv 10, lalu Higashida yang mengantarkannya.
Di depan.
"Whoaaa ini keren" ucap Souma saat melihat pesanannya datang
"Eihhh kamu yakin mau makan itu souma?" tanya Yuki
"Tentu saja, selama makan" ucapnya lalu menyeruput kuahnya dulu
.
"Enak?" tanya Satoshi juga agak kepo
Muka Souma memerah karena kuatnya rasa pedas.
"Ini bencana senpai, bibirku saja langsung memerah" ucap Souma
"Boleh ku coba?" tanya Satoshi
"Silahkan saja tapi jangan di habiskan, ini enak tapi sangat pedas"
"Ya namanya juga lv 10, lv tertinggi juga" pikir temannya yang lain
.
Satoshi yang mencoba langsung menyerah di suapan kuah pertama.
Bibirnya langsung memerah, ia langsung minta susu milik Souma.
"Hahaha benar bukan ini bencana" ucap Souma
"Ini rasa pedas yang mengerikan Yukihira kun"
"Hehe baru kali ini aku bisa menemukan makanan sepedas ini, kalian mau?" tawar Souma
"Tidak!"
.
Jam 8 malam Takanashi memberikan uang pada setiap karyawan shiftnya.
"Apa ini Takanashi san?" tanya Megumi
"Ini bonus dari Haruka san pada kita, setiap orang punya jumlah yang berbeda jadi jangan katakan pada yang lain ya"
"Oh, terima kasih banyak"
"Sama sama"
Note : perhitungan bonus adalah berapa banyak ia masuk kerja, jika full maka bisa mendapatkan sebanyak 20 rb yen.