webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.340 Legenda

Entah kami beruntung atau memang Kuroshin yang sengaja melepaskan kami, tetapi kami bisa kabur kembali ke dunia Heresia.

Itu pengalaman yang terlalu menegangkan, rasanya seperti leher kami siap untuk dipotong layaknya mentega olehnya.

Kematian waktu itu rasanya sudah diseberang jurang saja, untung masih terhindar. Kalau tidak, sudah tamat riwayat kami.

Namun entah kenapa semua ucapannya itu memang masuk akal, dan boleh dibilang, dia masihlah bersifat layaknya manusia.

Tidak ada kesombongan dari padanya yang kudapati. Sama sepertiku, dalam dirinya hanyalah terdapat perasaan untuk balas dendam.

Bedanya, dia balas dendam kepada orang yang tidak terkait, kalau aku hanya kepada satu orang yang menjadi masalahnya.

"Sudah sayang, jangan dipikirkan lagi. Memang itu sangatlah sulit, tetapi kita harus menerima fakta soal itu."

"Tidak, bukan itu. Yang sedang kupikirkan, sebenarnya ini aku sama seperti Kuroshin. Kalau semua ini kulanjutkan, walau aku berhasil, pastilah aku menjadi sama sepertinya."

Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, begitulah sifat anak pasti tidak berbeda jauh dari orang tuanya.

Tidak bisa kupungkiri bahwa orang tuaku bukan hanya mama, tetapi juga papa badjingan bernama Kuroshin itu.

Sifat peduli dan perhatian milikku itu datang dari mama, dan sifat mudah terpancing emosi juga seluruh perbuatan buruk, muncul karena Kuroshin.

Jika semua ini, tujuanku ini dilanjutkan. Tidak usah menunggu hasilnya, bahkan kuyakin cara pandangku akan sama seperti Kuroshin nantinya.

"Soal itu ya… memang, mau bagaimana lagi, faktanya bahwa kita tidak bisa lari dari cengkramannya, bahkan mungkin setelah kita bisa mengalahkannya, tidak dapat dibantah."

"Hah… kalau saja aku bisa fokus pada satu tujuan yang benar. Ah tunggu, portalnya sudah mulai menunjukkan perubahan dan terbuka. Bukan saatnya untuk memikirkan hal seperti ini. Semuanya, ayo kita bersiap!!"

"Sudah mau mulai saja? Belakangan ini aku kesal karena kejadian itu, tetapi mari kita semua lampiaskan emosi pada monster-monster sialan ini."

"Bukan ide yang buruk, pantat monster-monster ini harus dihajar, untuk menunjukkan siapa yang layak berdiri di atas rantai makanan."

Yang kemarin hanya aku seorang yang kesal akan kejadian yang terjadi. Namun kali ini kami semua menggila dan ingin melampiaskan emosi ini.

Lebih lagi, sama seperti pertarungan yang lalu, tidak ada yang membantu kami sama sekali, hanya kami berenam saja.

Juga Ais sudah berumur enam bulan hampir tujuh, bisa setidaknya dijaga oleh mama saat tidak ada Kiera maupun aku di rumah.

Feliha juga bertambah dewasa dan perhatian terhadap Ais sampai mampu menjaganya dengan baik, untung saja begitu.

"Ini bukan apa-apa, ini sama seperti Black Zone yang pernah kita lawan. Di saat ini muncul, kita sudah berkembang lebih lagi untuk bisa menangani kerumunan monster."

"Jangankan kerumunan, ini bahkan sebatalion pasukan monster. Jarak pandangku saja sangatlah terbatasi kalau tidak ada tabung gas pendorong dan grappling hook ini."

Koordinasi memanglah ada, tetapi sangatlah minimal karena ini adalah serangan bebas tanpa rencana. Bisa dibilang, semua dari kami tidak ada yang tidak menggila.

Paling-paling kami saling memberi tahu apakah ada salah satu dari kita saling berdekatan atau tidak, jadi tidak saling ambil wilayah buruan.

Hanya saja, karena jumlah yang sangat luar biasa banyak sampai ratusan ribu ini, kami jadi harus memiliki jeda untuk istirahat terlebih dahulu, kalau tidak bisa melemah kekuatan masing-masing.

Menggila boleh-boleh saja, tetapi memaksakan diri bukanlah jawaban yang tepat. Pada akhirnya bagaimana kita bisa bertahan hidup, bukankah itu tergantung diri sendiri?

Sekarang yang ada hanyalah membabi buta seluruh musuh ini atau kami akan kelar nantinya. Namun yang cukup menarik adalah, bagaimana mereka semua juga kesal sama sepertiku.

Padahal kalau mau dibilang ini masalahku, tetapi rasanya karena melibatkan mereka, harga diri mereka juga ikut kena.

"Ngomong-ngomong Shin, memang pusat perburuan tidak mempermasalahkan hal inikah?"

"Hah? Mempermasalahkan hal apa?"

"Soal berburu ini. Kan kita berburu untuk kita sendiri, jadi otomatis apa yang kita buru jadi milik kita sendiri. Tetapi kan banyak pemburu di luar sana yang membutuhkan uang juga dari kegiatan berburu ini."

Egois sih egois memang, tetapi rasa kemanusiaan masih ada padaku. Otomatis saja jika pemburu tidak berburu karena semuanya diambil kami, mereka jadi pengangguran.

Kalau begini, nanti kebijakan pusat peburuan LeArc mana pun bisa dipertanyakan. Setidaknya para pemburu tetap dapat bagian walau tidak langsung atau bagaimana, hanya ini cara untuk menanggulangi rasa egois kami.

Namun aku tidak tahu, toh yang menghubungi para pemimpin atau admin LeArc itu Shin, entah apa yang terjadi ya dia yang mengurusi.

"Santai saja kalau soal itu, mereka minta bagian 35 persen dari buruan kita. Lumayan besar, tetapi tidak masalah, toh kita tidak kurang uang bukan?"

"Benar juga. Jika begitu solusinya, ya jadi bukan masalah sih. Oke, lanjut berburu!!"

Ngomong-ngomong aku belum bisa membuat hitungan presisi untuk memprediksi kapan terbukanya portal yang selanjutnya.

Pada pertarungan lalu, aku memprediksi hanya membutuhkan dua pertarungan lagi untuk bisa mendapatkan perhitungannya.

Namun ternyata kusadari masih membutuhkan lebih banyak data karena nilai intervalnya berubah terus-menerus, membuatku jadi harus merubah rumus lagi.

Memang tidak bisa presisi, tetapi sama seperti sebelumnya, perhitungan kasar bisa dilakukan. Bahkan aku sekarang tahu portal yang selanjutnya adalah portal kelas 4 dalam satu setengah bulan lagi.

Yang kumaksud dengan portal kelas 4 adalah seberapa besar dan sulitnya. Sekarang ini Black Zone bahkan hanya mencakup portal kelas 5 ke bawah saja.

Ke depannya, pasti ada berubah cara penilaian zona bahayanya. Bisa dibilang wilayah sekarang ini pun hanya termasuk Red Zone atau Orange Zone paling mentok.

"Tinggal sepertiga lagi jumlah monster. Sedikit lagi kita—tunggu, ada pergerakan yang aneh!! Guncangan pada tanahnya terlalu kuat, ini bukan gempa kan!?"

"Tidak, gempa bukan seperti ini. Pohonnya memang bergoyang, tanahnya juga, tetapi tanahnya tidak bergeser, ini hanya getaran."

"Jangan katakan ini adalah hentakan kaki raja monster!?"

Kalau memang ini perbuatan raja monster, maka tamatlah riwayat kita. Memang lebih kuat kita ini dibandingkan yang lalu, tetapi masih belum cukup.

Dan jika misal raja monster ikut bertarung, berarti kemungkinan besar pada portal-portal selanjutnya yang sekuat atau lebih kuat dari raja monster akan muncul.

Jika prediksiku benar, maka akan ada yang lebih kuat bahkan dari raja monster, entah lebih kuat berapa kali dari kekuatannya.

Namun itu pun masih belum pasti, bisa saja itu monster kuat lainnya, tetapi bukan raja monster. Segala kemungkinan masih bisa, toh prediksiku memang punya kemungkinan tinggi, tetapi tidak sepenuhnya akan benar apa adanya.

"Tidak!! Ini bukan raja monster, tetapi ini hentakan dari monster legendaris Griffin! Pandang saja ke atas, ukurannya bahkan mencapai 26 meter kurang lebih!!"

"Ini gila, kita melawan monster yang ukurannya lebih besar sebelas kali lipat dari kita!!"

"Bukan hanya Griffin!! Bahkan Nue pun ada di sini!! Genbu dengan ukuran yang lebih besar lagi pun ada!"

Oi, oi, oi!! Apa-apaan ini!? Kenapa tiba-tiba monster legendaris mitos dari Terra tiba-tiba ada di sini dengan ukuran yang mengerikan!?

Ini bukan hal biasa, kenapa tiba-tiba ada beginian!? Niatnya tidak panik, tetapi tiga monster berukuran mengerikan ini bukanlah lawan yang mudah!

Bahkan kalau kau bisa tahu, hentakan kaki mereka bahkan bisa membuat kami kehilangan keseimbangan.

Kujamin bahkan kalau hentakan kaki saja sekuat itu, bahkan raungannya dapat membuatku melayang beberapa meter ke belakang dan terpental sangat jauh.

Sejauh ini, mereka bertiga adalah monster yang paling besar dan tampak kuat yang kami pernah hadapi.

Bahkan monster kelas evolusi 17 yang ternilai paling tinggi terakhir kami lawan saja hanya berukuran maksimal 14 meter saja. Ini malahan dua kali lipatnya!!

"Gila!! Ini semua gila!! Tetapi kenapa aku tidak takut malahan tambah bersemangat!?"

"Iya karena kamu pun gila!! Semuanya, serang masing-masing satu monster per satu pasangan. Shin dan Lala ambil yang Nue, Jurai dan Aeria ambil Genbu yang lebih lambat, aku dan Kiera akan ambil Griffin yang kuat dan pergerakannya cepat!!"

"Dimengerti!!"

Jika pertarungan selama ini di Heresia hanya menang jumlah, ini sekarang kami harus menghadapi monster yang punya kualitas tidak usah dipertanyakan.

Bahkan jujur, monster-monster yang lalu pun juga sudah kuat, sangat kuat bahkan. Namun yang ini kuatnya lebih tidak masuk akal.

Soal rencana tadi punya alasan tentunya. Genbu kuserahkan kepada Jurai karena serangannya tergolong lambat dan gerakannya juga.

Namun yang merepotkan itu betapa kerasnya pertahanannya, jadi Jurai yang konotasi punya kekuatan dasar paling kuat bisa mengatasi hal itu.

Nue tipe standar, kalau kuserahkan pada Shin dan Lala, pastilah mereka bisa mengatasinya tanpa masalah besar, toh kerja sama mereka sangatlah erat begitu juga pengalaman mereka.

Terakhir, soal Griffin itu yang paling merepotkan. Satu, kekuatan dasarnya saja sangatlah luar biasa tinggi, satu serangan darinya mampu membuatmu mundur.

Lalu kecepatannya juga lumayan tinggi walau dia tidak mampu menghindari semua serangan dengan tubuhnya yang amat besar itu.

Buat kami berdua, aku dan Kiera, ini monster yang cocok dengan kami. Koordinasi khusus dengan cara Kiera membaca pikiran alias memprediksi gerakan selanjutnya itu cukup menguntungkan.

Ditambah lagi hanya aku yang bisa dibilang punya batasan paling jauh ketika menggunakan kekuatan dewa. Batas kekuatan dan waktunya pun diperpanjang.

Kalau rencananya kubuat seperti ini, kurasa tidak mustahil untuk menang. Sejak awal memang tidak mustahil, hanya saja teramat susah sampai tidak memungkinkan untuk bersantai sejenak.

"Semuanya fokus!! Dengan aba-abaku, kita mulai menyerang mereka. Biarkan saja soal monster-monster kroco, mereka tidak akan bisa kabur jauh menuju kerumunan."

"Apakah ada batasan lainnya lagi Sin?"

Batasan ya…? Kurasa tidak ada selain jangan mati. Gegabah pun juga tidak boleh. Selain itu tidak ada, toh ini pertarungan tanpa rencana sejak awal.

"Jangan mati dan dilarang gegabah. Selebihnya, kalian tahu batasan untuk kalian sendiri!! Baiklah… mulai!! Semuanya serang!!"