webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.187 Perpecahan

Satu kalimatku itu membuat mereka langsung menaikkan pertahanan begitu cepatnya. Namun aku tidak punya niat buruk, jadi aku tetap saja duduk di tempatku seperti sebelumnya. Ditemukan secepat ini pasti tidak mereka dalam prediksi mereka. Sebenarnya mereka tidak salah sih kalau lawan mereka itu orang normal biasa, tetapi buatku itu berbeda.

Mereka mengambil tongkat sihir mereka yang berbeda-beda panjangnya dan itu diacungkan terhadap diriku. Satu hal lagi, bukan hanya orang yang menjadi pelanggan langganan saja yang termasuk 'Evil Sorcerer Cultist', tetapi pemilik bar ini pun juga. Berarti mereka berpura-pura menjalankan bar untuk mengurangi kecurigaan terhadap masyarakat sekitar.

"Siapa dirimu!? Bagaimana kau tahu kalau kami itu dari 'Evil Sorcerer Cultist'!? Seharusnya ini tempat yang tidak diketahui oleh siapa pun selain kami dan warga sekitar. Sebelumnya kami sudah curiga kenapa ada orang asing datang, tetapi masih tidak apa-apa, sekarang…."

"Turunkan tongkat sihir kalian, aku tidak berniat buruk. Kalau memang iya apa aku mempunyai sesuatu untuk menghabisi kalian?"

Sebenarnya ada, eksistensiku sendiri itu ancaman buat mereka dan seluruh senjataku sepenuhnya tersembunyi. Hanya saja sihirku tidak diketahui mereka dan juga pedang milikku tersimpan di dalam kalung milik kehidupanku sebagai Kioku. Penyihir normalnya tidak bisa mengetahui orang lain itu penyihir atau bukan walau bisa merasakan aliran mana.

Beda denganku, bukan hanya memiliki informasi dan data dari yang dikumpulkan kedua kecerdasan buatanku, tetapi aku pun bisa melihat aliran mana di udara dan tubuh. Penyihir biasanya membutuhkan suplai mana dari alam walau sedikit, membuat di mataku terlihat seperti ada mana yang tersedot.

"Katakan apa yang kau inginkan? Tidak mungkin kan orang asing mengetahui bahwa kami adalah 'Evil Sorcerer Cultist'?"

"Kalian boleh berkata begitu, tetapi jelaskan kenapa orang biasa harus membawa tongkat sihir milik penyihir? Siapa lagi yang membawa tongkat sihir secara terbuka selain 'Evil Sorcerer Cultist'?"

Ucapanku memang benar apa adanya. Karena pada dasarnya penyihir membutuhkan tongkat sihir sebagai perantara untuk melancarkan sihir, maka tongkat sihir harus selalu ada. Dengan ukuran yang bermacam-macam seperti hanya seperti tangkai atau cabang pohon besar membuat penyihir harus menyesuaikan kebutuhan.

Walau tongkat sihir itu harus selalu dibawa, bukan juga berarti sihir tidak bisa dilakukan tanpa tongkat sihir. Hanya saja tanpa tongkat sihir, sihir akan menurun drastis keefektifan dan efisiensinya. Buatku juga sama, tetapi karena standar sihirku sudah hampir sama dengan penyihir dunia ini menggunakan tongkat sihir, makanya aku tidak mau memperkuatnya lagi.

"Ughh, tidak salah juga sih."

"Tunggu, kenapa kau jadi mengakui dan menyerah begitu!?"

"Aku tidak menyerah. Memangnya apa yang salah dengan mengatakan fakta yang sebenarnya bahwa hanya kita saja yang membawa tongkat sihir ke mana-mana?"

Eh? Kenapa mereka jadi ribut sendiri ya hanya karena aku mengatakan fakta yang tindak bisa dipungkiri. Ahh sekarang aku bisa membuat prediksi, fraksi utama 'Evil Sorcerer Cultist' pun masih terbagi lagi. Jumlah yang ada di sini melebihi 70 orang, terbagi jadi yang utama dan dipaksa. Kalau tidak dipaksa bagaimana bisa perpecahan itu terjadi?

"Namun apa kita mau menyerahkan identitas kita kepada orang ini? Kita sudah berjuang lama dan kalau kita ketahuan pasti akan sulit."

"Apanya berjuang lama? Kalian itu terlalu egois hanya menginginkan segalanya demi diri kalian sendiri. Kami yang mengikuti kalian karena bujukan kalian menjadi sadar akan perbuatan salah ini. Lagipula buat apa kami mencari lebih kalau kebebasan sudah ada?"

Hmm… mereka berkata soal egois? Jangan-jangan tujuan mereka untuk mencari kebebasan itu belum selesai. Mereka masih berencana untuk menjatuhkan pemerintah supaya bisa mereka duduki. Kebebasan yang mereka maksud bukan kebebasan bersyarat seperti ini, tetapi kebebasan penuh sesuai kehendak mereka.

Seharusnya aku menyadari ini sebelumnya karena ucapan mereka saat melawanku itu terlihat jelas. Kurasa seteliti apa pun diriku ini, masih saja aku melewatnya beberapa detail yang bisa membantuku walau ada pengganti lainnya juga.

"Apa-apaan kalian? Jadi kalian itu sebenarnya setengah-setengah membantu kami? Bukankah kami sudah bilang siapa yang ingin ikut silahkan, yang tidak juga silahkan. Namun sekarang kalian berubah pikiran lagi?"

"Pada dasarnya kalau kami membantah kalian pasti akan ambil tindakan. Apa saja yang kami pilih pasti tidak akan kalian setujui dan hukuman serta balasan akan menimpa kami. Itulah alasan kenapa kami mengikuti kalian."

Wahh… kejam juga ya kalau tidak menurut maka akan ada balasan yang tidak tanggung-tanggung pasti untuk para pengkhianat. Tidak bisa menyalahkan mereka juga sih karena pada dasarnya dan sejak awalnya itu adalah sebuah hal yang merantai mereka untuk tidak mendapat kebebasan mereka. Aneh ya, mencari kebebasan saat kebebasan itu dirantai oleh orang di dekatnya.

���Kalian itu kenapa ribut sendiri? Aku tidak menyangka harus mendengar perpecahan di antara kalian. Inikah yang disebut 'Evil Sorcerer Cultist'? Yang aku lihat hanyalah dua gerombol ayam yang saling bertarung."

"Apa kau bilang!? Ini sudah keterlaluan, kami tidak akan menahan diri lagi."

"Untuk kali ini aku akan bekerja sama untuk menghancurkan orang yang mengejek nama baik kita. Urusan kita belum selesai!"

"Cerewet, urus saja dulu yang satu ini."

Uwaa, kurasa aku salah menginjakkan kakiku ke perangkap. Ughh padahal kalau aku berdiam diri mungkin saja mereka akan terpecah belah dan dengan begitu masalah ini akan selesai dengan sendirinya. Namun sekarang aku malah mengembalikan keadaannya ke semula dan berujung melawan 70 penyihir lebih. Kekuatan masing-masing dari mereka tidak bisa diremehkan.

Kalau aku bertarung dengan mereka, yang aku khawatirkan hanyalah jumlah mana yang kumiliki. Jujur memang sudah saatnya aku mengganti tabung mana yang ada ke ukuran yang lebih besar nanti setelah pulang. Mempunyai mana yang terbatas dan sedikit seperti sekarang itu sangatlah merepotkan.

"Tunggu, tunggu, aku tidak sengaja berbicara. Tidak bisakah kita membicarakan ini baik-baik? Aku pasti akan kalah telak melawan 70 orang lebih."

Tidak juga sebenarnya, ratusan monster saja bisa aku bunuh, kenapa tidak dengan sekitar 70 orang penyihir tingkat rendah dan tengah? Hanya saja aku tidak ingin mengotori tanganku lebih lagi. Kurasa pada dasarnya aku menahan diri agar tidak merusak tempat ini juga.

Aku datang dengan niatan untuk menyelesaikan ini dengan cara damai, tetapi sekarang aku malah mencari masalah sendiri dan menjadi besar. Hah jadi merepotkan, aku harus menangani ini dengan harus membayar harga karena sudah mengacaukan rencana pemerintah untuk hanya mencari informasi saja.

"Kami tidak peduli, orang yang mengenal kami harus mati."

"Kalau begitu aku selesaikan dengan cara yang paling halus. Halocie. Momeriesa."

Dua mantra sihir barusan itu kukerahkan dalam bentuk AoE yang bisa dipakai untuk jarak tertentu. Yang pertama itu sifatnya seperti gas tidur jadi siapa pun dalam jarak yang sudah kuatur itu akan tertidur dengan cepat, dan yang kedua adalah menghapus memori dalam jangka waktu tertentu yaitu kejadian barusan.

"Fuh, sebaiknya aku meninggalkan tempat ini sebelum menjadi bertambah parah."

Tanpa berlama-lama lagi aku kembali menuju mobilku dan pergi meninggalkan tempat itu dengan pergi menuju perusahaan. Nanti biar setelah sampai di perusahaan, aku akan menyuruh IAI atau ELISBETH untuk mengirimkan email berisi pesanku tentang hal ini. Untuk kejadian barusan, sebaiknya itu tidak perlu kucantumkan atau akan menambah masalah pastinya.

Lagipula aku pun sendiri masih manusia pada dasarnya, hanya seluruh tubuhku selain otakku yang adalah android. Manusia pun masih bisa berbuat kesalahan satu dua kali bahkan lebih. Beruntung diriku masih bisa mengontrolnya dengan kemampuanku yang bisa memprediksi hampir 100 persen tepat dan dua kecerdasan buatanku.

"Nghh, masalah milik pemerintah, aku yang disuruh menyelesaikan, pemerintah macam apa ini? Kurasa mereka terlalu mengandalkanku untuk masalah ini."

Hal seperti ini hanya akan menambah daftar alasan kenapa aku ingin pergi dari dunia ini dan menuju dunia Heresia untuk tinggal di sana. Dibandingkan dunia Heresia, dunia Logiate sudah terlalu bobrok dengan segala hal yang ada di dalamnya. Masalah yang ada di Heresia dapat diselesaikan dengan mudah dan semua orang yang tinggal di sana sangatlah kooperatif.

Namun sebaiknya aku menghiraukan pikiran ini atau waktu bertahun-tahunku akan menjadi terasa begitu lama. Kalau tadi aku menyaksikan kedua belah pihak dari 'Evil Sorcerer Cultist' saling ribut dan pecah, aku tidak ingin mengalami hal yang sama. Dibanding perpecahan dengan orang lain, perpecahan dalam diri seseorang itu lebih berbahaya dan sulit ditangani.

"Nona Rie, anda sudah kembali. Bagaimana hari ini, apa ada masalah dengan 'Evil Sorcerer Cultist' lagi? Bisa ditangani?"

"Hari ini hari yang buruk, soal masalah dengan penyihir-penyihir itu, memang benar, mereka menyusahkan. Barusan saja aku kembali dari menyelidiki mereka, tetapi aku terlalu gegabah dan akhirnya membuat masalah baru, untung bisa ditangani sebelum menjadi terlalu besar."

Jangan sampai karena kelalaianku aku menciptakan api amarah dan menyulut masalah baru lagi. Padahal tadi baru saja aku bilang bahwa lidah adalah bilang pedang yang tajam, dan aku sudah menyalahgunakannya. Lain kali aku harus benar-benar ekstra hati-hati.

"Mungkin nona terlalu lelah karena harus menyelesaikan masalah di perusahaan juga masalah dengan para penyihir. Apa ingin saya siapkan kasur untuk nona beristirahat sebentar? Pekerjaan yang ada tidak banyak karena terbantu IAI dan ELISBETH, jadi nona tidak perlu khawatir."

"Kalau begitu tolong siapkan, otakku terlalu lelah dan sudah terlampaui panas untuk bisa digunakan lagi."

"Tunggu sebentar nona, akan saya segera siapkan."

Sebenarnya aku tidak mau memberi contoh buruk kepada para staff yang ada, tetapi memang pada dasarnya otakku sudah terlalu panas untuk bisa kugunakan lagi. Kalau kupaksa bekerja, aku takut malah yang ada membuat masalah seperti tadi karena tidak konsentrasi. Biar nanti malam aku juga istirahat lebih awal.

Lebih baik menangani bukan sebelum jadi terlalu besar? Sama seperti diriku ini, sebelum terjadi 'perpecahan' dalam tubuhku sendiri, sebaiknya aku mengistirahatkan otak ini agar semuanya menjadi reda. Setidaknya begitu lebih baik daripada ada masalah lain lagi.