webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.165 Dewasa

Dalam beberapa hari ini, aku selalu saja melamun keluar jika sedang tidak ada pekerjaan atau sedang istirahat. Ya… aku sudah menjadi dewasa dan telah menjalankan perusahan data keluarga Akaterasu. Semuanya atas namaku sekarang ini.

Begitu aku mulai mengambil alih perusahaan ini, banyak rumor yang beredar apalagi kalau melihat masa laluku yaitu kecelakaan di umur 20 diriku dan aku menjadi seorang android. Awalnya banyak yang meragukan diriku apalagi seorang perempuan mengambil alih perusahaan yang sangat penting juga vital bagi negara dan dunia ini, tetapi….

"Wua… berapa banyak surat permohonan maaf dan surat pertemanan yang aku terima…?"

"Estimasi ada 837 dari seluruh dunia."

"Ah kau tidak harus menjawab itu kok IAI."

Pernah dulu aku berpikir kalau aku membuat AI dalam diriku maka sistem tubuh android ini akan bekerja dengan optimal kan? IAI adalah jawabannya. IAI atau singkatan dari Informatics Artificial Intellegence, bertugas hanya satu, mengurus data dalam kapabilitas yang tidak tanggung-tanggung. IAI bisa menyelesaikan pekerjaan yang biasa kuselesaikan dalam hitungan jam, jadi hitungan menit saja. Tentu saja, idenya tetap aku yang membuat, jadi bisa dikatakan kalau IAI yang bekerja, akulah yang menarik tali-tali di belakangnya.

IAI kubuat setelah aku merasa sedikit kewalahan dengan semua data yang estimasinya mencapai triliunan jumlahnya. Aku sih tidak masalah, tetapi bagaimana pun otak manusia akan tetap lelah pada suatu titik tertentu. Jadi setengah tahun setelah aku mengambil alih perusahaan data itu, aku membuat IAI untuk membantuku melakukan pekerjaan.

Dengan tujuan ini, IAI kubuat terkoneksi langsung dengan diriku dan perusahaan, jadi aku bisa mengakses seluruh data yang tersimpan kapan saja di mana saja. Ngomong-ngomong, IAI akan memakan waktu lama membuatnya kalau aku tidak diam-diam melakukan sihir untuk mempercepat proses pembuatannya. Tentu saja ini kulakukan saat tidak ada yang melihatnya. Dan kalau ada bekas yang terlihat, pasti sudah kuhapus. Sudah kubilang sihir itu esensial buat diriku.

Pada dasarnya IAI hanya akan merespon kepada perintah dalam berbagai macam bentuk, tetapi kalau aku mau aku bisa saja membuatnya merespon percakapan tukar balik layaknya manusia. Bisa kulakukan, tetapi itu hanya akan memperberat kerja sistem IAI setengah kali lipatnya.

"Lelahnya… kalau saja aku bisa minum teh yang membuatku sedikit lebih tenang dan rileks."

Jadi ingat kan aku dengan kejadian saat aku masih hidup sebagai Kioku dan membuat teh penenang untuk diriku dan untuk Koshiyu. Rindu deh aku saat-saat waktu itu, kalau saja tidak ada Imperial Arkness dan monster tingkat atas, hidupku pasti damai. Namun mana ada bukan hidup tanpa masalah? Kalau ada pun itu nanti juga akan membuatku bingung dan kuanggap masalah.

Sejauh ini, selama hampir dua tahun aku menjalankan perusahaan data ini, tidak ada masalah yang terlalu besar kecuali jumlah data ini pada dasarnya melebihi jumlah kapasitas orang normal walau menghitung seberapa besar jumlah staff di sini. Itulah kenapa para staff sangat bahagia ketika IAI ada membantu dan meringankan beban mereka.

Tentu saja aku tidak melupakan kesenangan diriku sendiri, terkadang setiap setidaknya satu bulan sekali aku pasti menyempatkan diri untuk pergi menghilangkan beban akumulasi satu bulan itu. Oh ya jangan kaget berapa jumlah teman ketika kami pergi bersama. Setidaknya ada… 15 orang kalau kami pergi bersama. Sudah seperti piknik saja, ahahaha.

"Nona Rie, sebaiknya untuk hari ini nona pulang saja dulu, biar kami yang mengurus sisanya di sini. Pasti nona Rie sudah capek."

"Ahh tidak apa-apa kok, aku takkan capek. Lagipula bagaimana bisa aku meninggalkan kalian selagi aku bersantai-santai."

Kalau aku mau tinggal sih bisa saja, kenapa tidak. Lagipula ada IAI yang mendukungku dari belakang dan memberi tahu perkembangan dan perubahan apa saja pada semua data di perusahaan. Namun tetap saja itu tidak etis, apalagi sejak pekerja di sini rata-rata berumur kepala empat bahkan ada yang lima. Mereka dua puluh tahun lebih tua bahkan lebih dariku.

Menyuruh mereka bekerja sendiri sama saja membuatku mempekerjakan rodi mereka. Juga aku tidak masalah kok diam di sini, selama ada data dan sihir yang selalu ada, aku tidak akan mempermasalahkannya. Dua hal itu selalu menemaniku kalau sedang tidak beurusan dengan buku atau yang lainnya.

"Tidak apa-apa kok nona, pekerjaan hari ini sudah hampir selesai, nona juga sudah menyelesaikan banyak hari ini bahkan lebih dari kami. Rasanya kami sedikit bersalah membebankan ini kepada nona."

"Sudah jadi tugas atasan untuk melakukan pekerjaan lebih dari pegawainya. Jadi tenang saja, tidak usah merasa bersalah. Sebentar lagi juga setelah pekerjaan selesai aku akan pulang ke rumahku."

"Aku tidak bisa memaksa. Baiklah kalau nona Rie berkata begitu, aku lanjutkan pekerjaanku terlebih dahulu."

"Tentu, silahkan."

Hidup saling berdampingan dengan orang lain membuat hidupku semakin berwarna. Banyak masalah mungkin menghentikanku untuk bisa melangkah maju, tetapi itu tidak akan bertahan selamanya. Aku akan menghancurkan tembok halangan itu dan akan berlari menuju masa depan yang cerah dengan semua yang indah.

Akhirnya aku menunggu semua stafff untuk selesai bekerja 30 menit setelah aku berbicara dengan salah satu staff itu. Kemungkinan besar mereka berniat menyelesaikannya cepat supaya aku juga pulang. Baik untuk mereka, baik untukku juga, perhatian sekali mereka.

Oh ya aku lupa memberi tahu bahwa memang aku masih mengandalkan papa dan mama, tetapi aku semakin lama semakin jarang berbicara kepada mereka sejak mereka hampir tidak pernah di rumah. Jadi rumah hanya diisi oleh enam orang yaitu aku dan kelima temanku.

Di saat aku tidak membutuhkan teman-temanku, mereka melakukan aktivitas pribadi mereka seperti bekerja dan kuliah. Beberapa dari mereka ada yang melanjutkan kuliah karena ingin hidup mandiri nantinya, sedangkan yang bekerja katanya ingin mengisi waktu luang mereka. Sebenarnya aku turut senang kalau mereka bisa hidup mandiri, artinya mereka bisa mengandalkan diri sendiri bukan keluarga Akaterasu.

"Fuh~ lelah juga ya bekerja sampai larut malam begini."

Jam kerja di sini lebih panjang karena manusia sudah beradaptasi dengan kebiasaan seperti ini. Normalnya orang harus datang jam 8 pagi dan pulang jam 7 malam, 11 jam kerja. Ini sudah jadi kebiasaanku juga. Lebih parah dulu sebelum ada IAI yang mengurus, perusahaan tidak akan ditutup bahkan sedetik pun dulu, jadi modelnya adalah shift pagi dan shift malam. Shift malam biayanya lebih besar, tetapi resiko berbuat kesalahannya juga besar.

Sejak bekerja di perusahaan ini, aku berangkat pulang dengan membawa mobil sendiri. Mobil yang sama yang kupakai pertama kali ke Quiave Resta waktu itu, itu jadi milikku. Tidak usah diganti, mobil ini sudah bersamaku 4 tahun dan masih nyaman saja dipakai. Tentu, karena ini adalah mobil mahal.

Jarak antara rumah dan perusahaan dengan kecepatan 90 km/jam konstan hanya 7 menit saja, tidak jauh. Walau teknologi semakin maju, tidak semua orang menggunakan mobil, melainkan orang cenderung menggunakan transportasi umum, kecepatannya tidak lambat kok.

"Aku pulang."

"Rie, kau sudah pulang. Bagaimana pekerjaan hari ini?"

"Tidak ada yang berlebihan, sama seperti kemarin-kemarin."

"Baguslah, pasti karena bantuan IAI. Tidak kusangka Rie akan memasang IAI di rumah juga untuk mengetahui semua aktivitas di rumah. Keamanan rumah jadi terjaga walau tidak ada yang menjaga secara langsung."

Ya, selain di diriku sendiri dan perusahaan, IAI juga kupasang di rumah. Jadi IAI yang utama ada di diriku, sejak tubuh android ini juga fungsinya sama seperti komputer, dan rumah serta perusahaan adalah IAI pengawas dan IAI multifungsi.

Semakin ke sini, semuanya semakin mudah dan tidak ada masalah serius. Kalau ada masalah serius pun tinggal aku yang turun tangan sendiri dan semuanya akan selesai. Aku tidak perlu khawatir sama sekali tentang kehidupanku sekarang.

Menjadi dewasa bukan berarti semua masalah akan menghilang, masalah akan selalu ada dan banyak. Namun dengan orang semakin dewasa, maka orang tersebut akan dapat menangani masalah lebih baik dan dengan kepala dingin.

Mungkin memang aku sudah hidup selama ribuan tahun, tetapi jiwaku tidak pernah bertambah dewasa sedikit pun, justru malah ada kemunduran. Namun setiap tindakan di semua kehidupanku tidak pernah kuanggap sia-sia. Sebuah memori itu adalah bagian dari hidup yang tidak boleh dilupakan karena itu yang membentuk dirimu.

Sulit memang mengakui sisi buruk kita, tetapi apa pun yang terjadi, sisi buruk kita itulah yang membuat kita sampai sekarang ini. Terang dan gelap tidak bisa dipisahkan bukan? Selama kita mau mempertahankan terang itu, maka semuanya pasti mampu dilalui.

"Andai ya aku masih memiliki tubuh manusia normal? Aku ingin menghabiskan waktuku di sekeliling meja makan berbincang bersama kalian semua. Bahkan aku sudah lupa dan tidak akan bisa mengingat rasa masakan kalian seperti dulu."

"Mau bagaimana lagi bukan? Semua itu sudah dilalui dan tidak bisa dipungkiri itu terjadi. Sesuai kata-kata Rie, yang sudah terjadi biarlah tetap ada di masa lalu, tidak usah diseret sampai sekarang ini."

"Benar, buat apa menyesali masa lalu, tidak ada gunanya. Sebaiknya kita menegapkan langkah kita dan maju menuju masa depan yang cerah."

Aku sekarang selalu tersenyum, tersenyum tulus dan nyata yang bukan untuk menutupi kepribadian asliku seperti dulu. Sekarang ketika orang mengetahui bahwa tubuhku adalah tubuh android, semua orang merasa sungkan dan menaruh kepercayaan mereka kepadaku lebih. Apalagi sejak aku mengambil alih, semua pekerjaan selesai lebih cepat dan kesalahannya sangatlah minim sampai hampir tidak ada.

Mungkin inilah yang aku harapkan selama ini, hidup berguna bagi orang lain, tetapi juga tidak menekan diriku sendiri. Entah kenapa aku setiap memikirkan itu aku tidak bisa berhenti tersenyum. Memori yang lama dan buruk digantikan memori seindah pelangi yang tak akan hilang sampai kapan pun. Hahaha, 'Rainbow Paradox'.

"Sudah deh, sebaiknya Rie istirahat dulu. Pasti otak Rie sudah lelah seharian bekerja."

"Baiklah, sampaikan ke yang lain aku istirahat duluan."

"Tentu saja."