webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.135 Interogasi

Setelah bersiap-siap, aku langsung menuju di mana para penyihir itu ditahan. Oh ya sebelum mereka berusaha untuk membunuh diri agar tidak membocorkan apa pun, kekuatan sihir atau bahkan racun yang disembunyikan sudah diurusi.

"Apakah kau yakin Kioku akan menginterogasi mereka sendiri?"

"Yakin, aku sudah tahu apa yang aku lakukan, jadi biarkan aku menangani semuanya ini dan menyelesaikan setiap masalah yang terjadi dari dulu."

"Ya, aku sudah kembali."

Mereka dikurung di penjara khusus yang menekan seluruh aliran mana. Jadi sihir apa pun tidak bisa dilakukan di dalam penjara ini. Tentu saja, aku sendiri pun tidak bisa memakai sihir, tetapi tidak masalah. Selama Koshiyu masih mengamatiku dari jauh, dia akan menjagaku agar para tahanan ini tidak mencoba untuk melukaiku.

"Katakan kepadaku, siapa pemimpin kalian?"

"Tidak akan kami katakan!!"

Walau aku tidak bisa menghajar mereka dengan sihir, bukan berarti aku tidak bisa memaksa mereka bicara dengan cara kasar. Kepala penjaga penjara sudah mempersiapkan beberapa peralatan untuk menyiksa mereka agar mereka mau membuka mulut mereka.

"Katakan kepadaku atau cambuk ini yang akan berbicara kepada kalian."

"Kami pernah merasakan rasa sakit yang lebih dari itu. Tidak akan bicara!!"

Dengan amat sangat terpaksa aku mencambuk mereka dengan kekuatan sedang beberapa kali lalu aku bertanya lagi. Kalau tidak pakai cara kekerasan kurasa memang mereka tidak akan bicara sama sekali. Sulit memang berkoordinasi dengan para penyihir Kejahatan ini.

"Masih tidak mau bicara kah kalian? Atau aku harus pakai cara yang lebih keras?"

"Bahkan sampai mati pun aku tidak akan memberi tahu dirimu atau siapa pun dari pihak kalian."

Ahh ternyata pakai cara kekerasan pun bukan jalan untuk membuat para tahanan ini berbicara. Sebenarnya bisa saja aku mengecek menggunakan sihir, tetapi akan membahayakan diriku lebih lagi pastinya.

Biarkan aku berpikir, kalau tidak bisa pakai cara kekerasan, bagaimana kalau bermain dengan emosinya? Kalau aku bisa memancing emosinya mungkin dia akan mengatakan sesuatu tanpa disadarinya dan dia tidak akan sadar.

"Benarkah? Kalau begitu apa sebegitu pedulinya kah pemimpin kalian terhadap kalian? Atau jangan-jangan kalian hanya dimanfaatkan sebagai budak yang siap mati kapan pun? Aduh, melihat kalian dimanfaatkan begitu aku menjadi kasihan."

"Apa katamu!? Pemimpin kami walaupun tidak begitu peduli dengan kami, dia lah yang menyelamatkan kami! Dia yang memberi kami kekuatan untuk bertahan hidup!!"

"Kalau begitu dia memberi kekuatan agar dia bisa memakai kekuatan kalian untuk menjadi suruhannya. Kujamin kalau kalian memberontak di depan mata pemimpin kalian, kalian tidak akan keluar hidup-hidup."

Sedikit demi sedikit aku berhasil memancing para tahanan ini untuk mengungkapkan semua isi pikiran dan hatinya. Memang sulit mengajak mereka berdebat untuk bisa mendapat informasi, tetapi aku yakin hasilnya akan membayar semua usahaku.

"Ughh itu tidak mungkin. Dia lah yang memberi kami cahaya harapan untuk hidup."

"Kalau begitu jelaskan untukku, kalau misal kalian tadi mati di medan perang. Memang dia peduli? Ini deh contoh yang lebih jelas, kalau sebelumnya salah satu dari teman kalian yang maju perang mati, apa pemimpin kalian akan menguburkannya dan meratapinya dengan menangis?"

Kalau di dunia Sin, ini namanya mencoba mendekati secara psikologi. Jujur cara ini jauh lebih manjur daripada cara kasar dan cara yang lainnya. Emosi seseorang yang masih normal wajar untuk tidak stabil, dan ini lah celah yang bisa dipakai untuk mendapatkan informasi.

"Tidak… dia hanya menyuruh kami menguburkannya tanpa dia datang."

"Apa dia mengatakan dia punya urusan yang lebih penting atau dia sibuk?"

"Iya… dia mengatakan bahwa dia punya urusan yang lebih penting dari mendatangi acara penguburan salah satu teman kami yang meninggal."

Sudah terbuka celah! Ini lah saatnya aku menekan keadaan jiwanya dan akhirnya dia akan bekerja sama denganku untuk bisa mendapatkan informasi yang aku inginkan. Ternyata memang cara ini yang kupelajari dari memori Sin yang tersisa dariku bekerja dengan baik.

Ryuu… Lucifer… Sin… kenapa kalian harus menghilang begitu saja? Bahkan tidak ada kata terakhir yang kalian ucapkan untukku selain ucapan yang kalian sampaikan lewat Koshiyu? Sekarang kalian sudah tiada pun memori kalian tetap menjadi bantuan untukku.

Apa sebegitu pedulinya kah kalian sampai tahu bahwa memori kalian akan berguna untukku sewaktu-waktu? Kurasa walau aku sudah mempunyai keluarga dan anak, secara emosional aku masih kekanak-kanakan. Wajar saja, di umurku yang masih muda aku kabur dari rumah.

"Apa itu pantas dijadikan seorang pemimpin? Apa kalian ingin selalu diabaikan?"

"Tidak, kami tidak ingin. Namun kalau kami memberontak pun kami akan mati, di tangan kalian kami juga akan mati."

"Tidak, kami tidak akan membunuh kalian. Aku tahu bahwa yang kalian lakukan adalah usaha untuk bertahan hidup. Asalkan kalian mau membantuku membasmi pemimpin kalian itu, maka kalian bisa hidup bebas lagi."

Dengan janji yang kuucapkan, maka dia akan menyadari bahwa masih ada cara lain untuk dia bertahan hidup tanpa harus mengandalkan pemimpinnya yang buruk itu. Benar, ketika dipojokkan dan melihat cahaya harapan yang lebih baru, maka nalurinya akan bekerja.

"Walau begitu kau hanya akan membuat kami bekerja tanpa henti."

"Tidak, aku berjanji juga kalian akan hidup bebas tanpa harus mengikutiku. Kalian bisa menjadi rakyat biasa, hidup bergantung diri sendiri, punya rumah di sini. Urusan kalian mau bekerja untukku itu semua pilihan kalian."

"Bisa dipegang kah ucapanmu itu?"

"Apa aku perlu menggunakan perjanjian darah yang biasa kalian lakukan?"

Perjanjian darah adalah sihir cabang Darah yang membuat satu sama lain terikat oleh suatu janji yang sudah disepakati. Cara ini sering dipakai oleh penyihir Kejahatan, tetapi tidak untuk penyihir Kebenaran.

"Tidak, kami percaya ucapanmu. Jadi apa yang kau inginkan dari kami sebagai ganti memberi kami kebebasan ini? Kau ingin tahu sesuatu kan?"

"Ya, tolong jawab semua pertanyaanku dan aku akan membiarkan kalian pergi."

Berbagai macam pertanyaan aku ucapkan untuk mereka jawab. Pertanyaan itu seputar tentang Imperial Arkness dan anggotanya serta tempat persembunyiannya. Walau aku tidak tahu mereka menjawab dengan jujur atau tidak, tetapi setidaknya aku mendapatkan petunjuk. Dengan informasi yang ada, aku pasti bisa menuntaskan seluruh penyihir Kejahatan Imperial Arkness itu.

"Jadi pemimpin kalian tidak kalian tahu lokasi pastinya karena dia menghilang setelah mendatangi tempat persembunyian utama kalian?"

"Kurang lebih begitu. Semua sudah kami ucapkan, sekarang tolong lepaskan kami."

"Baiklah, aku akan melepaskan kalian. Penjaga, tolong antarkan semua tahanan ini sampai ke depan gerbang istana, berhati-hatilah."

Setelah melepaskan mereka, aku dan Koshiyu kembali menuju ruang kerja kami. Aku meletakkan tubuhku yang sudah terlalu lelah di sofa yang terdapat itu ruang kerja itu. Jujur, perang ini terlalu banyak menyembunyikan sesuatu.

"Apa kita perlu pulang dan beristirahat saja? Kau sudah terlalu lelah Kioku sayang."

"Tidak, tidak sekarang. Kita sudah menemukan petunjuk maka kita harus membuat rencana untuk menyelesaikan ini semua. Selesaikan semua, baru aku bisa beristirahat dengan tenang."

"Jangan memaksakan diri sayang. Mama pasti mengerti kok kalau Kioku sudah lelah dan pasti memperbolehkan kita pulang. Kita pulang dulu, istirahat dulu, besok baru kita lanjut lagi, oke?

Walau aku ingin segera menyelesaikan semua ini, aku juga tidak bisa bertindak gegabah. Perang baru saja selesai, semua prajurit dan penyihir dari akademi Gnelphir masih terlalu lelah. Juga kalau tanpa ada persiapan yang benar-benar matang, maka yang ada hanyalah keadaan yang membalik menyerang kami.

"Baiklah aku mendengarkanmu Koshiyu, kita pulang saja."

"Baguslah, kita jemput Shiakira dan kita pulang."

Perjalanan dari rumah ke istana memang sangat dekat, tetapi bahkan saat di kereta kuda aku malah ketiduran. Ujung-ujungnya aku bangun saat sudah di atas kasur rumah kami. Kupastikan Koshiyu tidak mau membangunkanku dan akhirnya mengendongku masuk.

"Kalau Kioku masih terlalu lelah sebaiknya Kioku tidur saja dulu. Lagipula tidak harus kita datang setiap hari, aku bisa pergi sendiri hari ini. Kioku bisa beristirahat di rumah bersama Shiakira dan menjaga anak kedua kita di masa depan."

"Tidak, biarkan aku pergi ke istana juga, aku bukan orang yang suka bermalas-malasan."

Buatku kerja keras adalah hal yang lebih penting daripada bermalas-malasan. Selama aku memang masih sanggup bangun dari kasur dan bukan sakit parah maka aku akan tetap bekerja. Ini juga bukan hanya menyangkut kepentinganku sendiri, tetapi untuk semua orang.

"Jika Kioku tetap memaksa maka lain kali Kioku sayang tidak boleh datang ke istana bekerja lagi untuk kebaikan rakyat. Aku tidak suka Kioku memaksakan diri hanya untuk kebaikan orang lain saja."

Ughh lagi-lagi motifku terbaca dengan jelas. Koshiyu tidak pernah melarangku, tetapi kalau sudah sekali melarang aku tidak berani melanggarnya. Aku jadi merasa ragu-ragu kalau tindakanku yang selama ini aku ambil menjadi tindakan spontan karena terlalu banyak bekerja. Kurasa aku memang harus mendengarkan ucapan Koshiyu dan beristirahat dulu.

Tindakanku tidak boleh diambil dengan sembarangan, akan berdampak buruk jika aku melakukan tindakan spontan seperti kejadian menghancurkan sihir terlarang para penyihir Imperial Arkness itu. Tubuhku semakin lama semakin rentan terhadap apa pun.

"Baiklah aku akan di rumah saja dengan Shiakira. Namun jangan ambil tindakan apa pun tentang Imperial Arkness tanpa diriku."

"Aku mengerti kok sayang. Kamu istirahat saja dengan tenang supaya kamu dan bayi yang kamu kandung sehat terus."

Setelah Koshiyu mengecup dahiku, dia langsung meninggalkan aku dan Shiakira sendiri di rumah. Buatku yang pekerja keras, berdiam diri di satu tempat tanpa melakukan apa pun adalah hal yang sulit dilakukan.

Ujung-ujungnya, aku akhirnya memasak begitu macam makanan manis yang akhirnya kusimpan di lemari pendingin. Oh ya lemari pendingin ini termasuk alat sihir ciptaanku yang tidak ada di tempat lain.

"Ueeee."

"Uuu Shiakira kelaparan ya? Baiklah kalau begitu."

Sampai menunggu sore hari Koshiyu pulang, aku hanya membereskan rumah, bermain dengan Shiakira, dan akhirnya tertidur lagi karena kelelahan. Jujur aku tidak pernah tidur siang hari dari dulu. Kurasa memang aku harus beristirahat sekali-sekali.