webnovel

RARI

AKU TIDAK BISA MENJADI DAN MERASAKAN APA YANG KAMU RASA... DAN KAMU JUGA SEBALIKNYA... KARENA ITU INILAH KISAH KU MASA kecil yang terjadi masa remaja hingga apa yang kurasakan saat ini

A_chan · Teen
Not enough ratings
9 Chs

Banjir

Akhir-akhir ini sering sekali hujan datang dengan deras, sampai sampai membuat banjir sepinggang ku. tapi bagi orang dewasa mungkin hanya selutut atau sepinggang mereka. Aku paling suka dengan hujan apalagi jika terjadi banjir, karena saat itulah aku yang hanya orang desa dapat merasakan bermain air seperti di kolam renang. Apalagi kalo hujannya tanpa ada suara petir , aku pasti hujan-hujanan sangat lama. Biasanya aku hujan hujanan bersama sean, dia selalu mengikutiku seperti anak ayam, aku juga sesalu memintanya untuk main bersama ku.

"sean!! hujan... ayo main hujan-hujanan... cepetan...!!"

aku selalu mengajak sean saat hujan datang. dengan gembisa sambil loncat -loncat.

"semoga banjir biar bisa berenang!!!"

ucapku sambil berdoa agar hujan yang lama dan banjir.

Sering kali nenek dan ibu sean melarang kami hntuk hujan hujanan. Takut kami sakit, atau terjadi hal hal buruk. Tapi aku yang bandel biasanya tetap tidak peduli dan terus hujan-hujanan. Dulu rumah nenek terbuat dari kayu dengan model rumah panggung, jadi air banjir tidak masuk kedalam rumah atau.. mungkin masuk tapi hanya sedikit.

kesenangan ku saat kecil mungkin hanya bermain air saat hujan datang atau banjir datang. Aku jarang sekali sakit jadi aku tenang saja. Tapi suatu hari setelah aku bermain air hujan dan berenang saat banjir kaki ku terasa sanagt gatal. Aku menggaruknya tanpa henti saking gatalnya kakiku, setelah beberapa hari , muncul bentolan bentolan kecil seperti jerawat yang rasanya gatal sekali. Karena aku menggaruknya dengan keras akhirnya bentolan itu ada yang pecah dan mengeluarkan darah dan nanah. Untungnya ayah sean adalah seorang perawat yang seringkali mengobati orang di desaku bahkan di desa sebelah.

Awalnya aku ketakutan , karena ayah sean bilang kakiku harus di tusuk jarum untuk menghilangkan bentol itu lalu mengobatinya. Ditambah lagi nenek ku menakutiku dengan berkata.

"hayo... kakimu mau di potong... coba lihat .. berdarah gitu... makanya kalo di bilangin orang tua nutur..."

nenek ku menakut-nakuti ku dan membuatku makin menangis sekencang-kencangnya.

setelah itu aku tidak terlalu ingat lagi, tapi yang kuingat kakiku sudah di perban dan tidak terlalu gatal. aku juga di suruh minum beberapa obat racikan ayah sean. Ayah sean itu baik padaku, saat aku sakit ,ayah sean pasti memberiku obat dan aku cepat sembuh.

"makannya jangan hujan-hujanan sama main air banjir.. nanti gatel gatel loh.."

ayah sean menasehati ku.

sejak saat itu aku sudah tidak berani hujan-hujanan lagi dan bermain air banjir. mungkin, tapi terakhir kali aku hujan hujanan kelas 2 sma (sepertinya) atau bahkan saat aku mulai masuk kuliah.. ntah lah aku lupa. saat itu adalah menjadi pengalaman pertamaku saat masih kecil, pengalaman oprasi kecilku.