webnovel

RANTAI MERAH

ini menceritakan kisah aku sebagai ria bisakah rantai merah ini berubah menjadu benang merah? kisah dewasa yang penuh ketegangan silakan di baca

rita_haruna · Urban
Not enough ratings
10 Chs

jalan buntu

Ketika aku berhasil keluar dari kamar itu

Ku beranjak pergi dengan hati hati

"Hei kamu, kamu tadi yang kekamar nyonya?" Tanya salah satu penjaga

"Sial, ada ada yang ngalangin" berbisik ku mengatakan nya

"I, iya" jawab ku pada penjaga itu

"Kok rasanya warna rambut mu berbeda?" Tanya dengan ragu

Karna takut ketauan ku langsung lari dan lari sekuat tenaga menyelusuri lorong hotel

"Hei berhenti..... " Kata penjaga itu

"Hei kamu yang disana tangkap nyonya" teriaknya kepada para penjaga lainnya yang tidak sengaja sedang lewat

"Ba, baik" jawab mereka

"Sial aku dikejar banyak orang"

Ku sampai di lif...

Ku pencet tombol itu

"Tuk tuk tuk tuk"

" Sialan, kok ga mau kebuka"

Bergegas ku pergi dari depan lif

Menuju tangga darurat

Dan turun melewatinya

"Huhhh huhh " suara ku yang terengah engah menandaKan nafas yang kian menghabis

"Bhuuk"

Tak sengaja ku menabrak salah satu penjaga

Dan membuat nya jatuh

Ku melihat ada pistol di saku kirinya

Bergegas ku ambil

Para penjaga yang mengejarku pun sampai

Dengan cepat ku hadangkan pistol ditangan ku untuk mengancam mereka

"Mundur ... Mundur ... Atau ku bunuh kalian" ancamku

Mereka mengangkat tangan mereka

Seakan akan mereka menyerah

Namun aku tau

Mereka hanya berusaha mencari kesempatan

Ku lihat kaki mereka yg bergerak kecil nan pelan

Ku langsung lari keluar dari tangga darurat menuju lif

Sesampai depan lif

Ku tekan tombol

Dan tidak lengah juga ku memastikan mereka berada jauh dari ku

"Nyonya tolong berhenti!" Kata salah satu penjaga

"Dorr...!!!"

Anak peluru yang ku lontarkan

Mengenainya

Aku syok tapi aku tak boleh lengah

"Diam!! Jika tak ingin ku tembak sebaiknya kalian diam!!"

Kata ku dengan berusaha tegar

Saat pintu lif terbuka

Aku langsung masuk dan menuju lantai dasar

Sesampai nya

Aku tetap bersiap sedia

Menodongkan pistol kearah siapa saya yang ku rasa akan menghalangiku

"Jangan bergerak!!"

Para penjaga dan para pelayan tampak panik namun berusaha untuk tenang

Ku berjalan menuju pintu depan untuk segera keluar

Tiba tiba di sudut lain ada beberapa penjaga yang datang

"Dorr!!"

Karna terkejut ku menembakkan satu anak peluru ke pada mereka

Namun tak mengenai mereka

"Diam, jangan bergerak!! " Teriak ku

"Huh... Huh..." Suara ku yang mulai gemetar dan terengah engah

Tangan ku terasa sangat dingin

Detak jantung ku pun begitu cepat...

"Nyonyaa" kata salah satu pelayan

"Dorr!! Dorr!! dorr!!"

Lagi lagi ku menembak tidak tentu arah

"Kubilang diam diam diam"

Fikir ku mulai kacau

"Apakah ada festival?"

Tiba tiba Al datang dari luar hotel

Dengan sangat santai

Bergegas ku arah kan pistol it kehadapannya

"Menjauh dari pintu itu atau ku tembak kau" kataku dengan serius

"Tembaklah!" Katanya

Aku sedikit terkejut akan jawabannya

Dengan tangan gemetar aku tetap berada di posisi menembak

"Aku serius" kataku untuk memastikan dia agar menyingkir

"Aku juga serius" jawab nya lagi sambil menatap ku dengan dingin

Karna kesal

Ku tarik pelatuk itu untuk menembaknya

"Krek krekk"

"Ehh..." Ku bingung kenapa pistolnya tak menembak sama sekali

Al datang sambil berkata

"Kau tau? Sebelum menentukan target ...."

"Jangan mendekat , berhenti disitu"

"Kreek kreek" ku masih berusaha menembak ia

"..... kau harus memastikan senjatamu terisi" katanya sambil mengambil pistol itu

Lalu ia memberi pistol itu peluru

Dan medonongkan nya kekepalaku

"Nah... Begini"

Aku membatu ketakutan

"Apa yang harus aku lakukan? Apa aku akan mati disini?

Apa begini akhir ku?"

Kaki ku gemetaran

Tatapan nya yang begitu dingin

Membuatku benar benar membisu

Saat ia hendak menarik pelatuk itu

Kaki ku melemas dan ku tersungkur jatuh dihadapannya

Lalu ia menarik pistol itu dan menaruhnya di saku nya

Dia jongkong dan menatapku lalu berkata

" Ber....can..da..." katanya Dengan nada

Aku yang syok hanya bisa menatap lantai dan tak bergeming