webnovel

Rahim Sewaan : Istri Bayaran Sang Bos

Fabian Wijaya adalah pemuda berusia 34th, dia merupakan seorang yatim-piatu yang telah ditinggal semua keluarganya. Hidup sendirian di salah satu pedesaan yang ada di kawasan Jakarta Utara dan mengabdikan diri sebagai pekerja serabutan di salah satu kebun jengkol, tanpa sengaja Fabian Wijaya menjalin hubungan dengan Kenny Alfaro—putri dari keluarga Alfaro yang terkenal terpandang juga kaya-raya. Hubungan keduanya tak direstui, hingga membuat Doni Alfaro—Ayah Kenny dan Keyra, menghalalkan berbagai cara untuk menyingkirkan Fabian dari dunia ini. Hingga akhirnya, sebuah insiden pun datang, di mana Fabian harus mengalami kemalangan, dan kehilangan belahan jiwanya di tangan Doni Alfaro. Merasa dendam Fabian pun memutuskan untuk balas dendam dengan apa yang telah dilakukan Doni kepadanya. Tak lama setelah itu, sebuah kecurangan terjadi hingga membuat keluarga Alfaro tidak hanya bangkrut, hingga Keyra harus menanggung biaya rumah sakit, beserta dengan hutang ayahnya yang belum bisa terlunasi dengan habis. Dalam kondisi seperti itu, Fabian pun datang bak seorang malaikat. Menawarkan sejumlah uang kepada Keyra sebagai jawaban dari segala kemalangan Keyra. Namun dengan syarat, Keyra harus menjadi budaknya dalam hal apa pun itu. Termasuk mengandung benih Fabian, juga memuaskan nafsu bejat Fabian. Akankah Keyra bisa melepaskan diri dari jeratan Fabian yang memang memiliki niatan balas dendam kepada keluarganya melalui dirinya? Ataukah Keyra akan benar-benar jatuh ke dalam pelukan Fabian untuk selamanya?

PrincesAuntum · Urban
Not enough ratings
131 Chs

76

"Tanganku terluka dan aku tidak bisa menekuknya,"

"Pendusta," kesal Keyra yang tidak percaya karena ucapan dari Fabian yang mengada-ada. Bagaimana bisa dia mengatakan hal seperti itu? Bahkan Keyra tahu dengan sangat jelas jika Fabian baik-baik saja, dan tidak sakit apa pun juga, semuanya tampak normal dan tidak ada kurang satu apa pun juga.

"Semalaman kau tidur sambil menindih lenganku, apakah kau tidak merasakannya? Ataukah semalam kau itu pingsan sehingga tidak sadar jika kepala busukmu itu telah menindih lenganku?" jelas Fabian dengan panjang lebar, Keyra kembali terdiam sampai membuat Fabian menyodorkan celana itu kepadanya.

"Tapi , tapi … aku tidak paham dengan apa yang kau inginkan, aku … tidak paham, tidak mengerti dengan semuanya, aku … aku tidak mau, aku malu!" kata Keyra dengan terbata. Fabian seolah tidak mau tahu dia tampak menarik sebelah alisnya dengan sempurna, memandang Keyra dengan tatapan seolah memaksa dengan begitu nyata.