webnovel

Rahim Sewaan : Istri Bayaran Sang Bos

Fabian Wijaya adalah pemuda berusia 34th, dia merupakan seorang yatim-piatu yang telah ditinggal semua keluarganya. Hidup sendirian di salah satu pedesaan yang ada di kawasan Jakarta Utara dan mengabdikan diri sebagai pekerja serabutan di salah satu kebun jengkol, tanpa sengaja Fabian Wijaya menjalin hubungan dengan Kenny Alfaro—putri dari keluarga Alfaro yang terkenal terpandang juga kaya-raya. Hubungan keduanya tak direstui, hingga membuat Doni Alfaro—Ayah Kenny dan Keyra, menghalalkan berbagai cara untuk menyingkirkan Fabian dari dunia ini. Hingga akhirnya, sebuah insiden pun datang, di mana Fabian harus mengalami kemalangan, dan kehilangan belahan jiwanya di tangan Doni Alfaro. Merasa dendam Fabian pun memutuskan untuk balas dendam dengan apa yang telah dilakukan Doni kepadanya. Tak lama setelah itu, sebuah kecurangan terjadi hingga membuat keluarga Alfaro tidak hanya bangkrut, hingga Keyra harus menanggung biaya rumah sakit, beserta dengan hutang ayahnya yang belum bisa terlunasi dengan habis. Dalam kondisi seperti itu, Fabian pun datang bak seorang malaikat. Menawarkan sejumlah uang kepada Keyra sebagai jawaban dari segala kemalangan Keyra. Namun dengan syarat, Keyra harus menjadi budaknya dalam hal apa pun itu. Termasuk mengandung benih Fabian, juga memuaskan nafsu bejat Fabian. Akankah Keyra bisa melepaskan diri dari jeratan Fabian yang memang memiliki niatan balas dendam kepada keluarganya melalui dirinya? Ataukah Keyra akan benar-benar jatuh ke dalam pelukan Fabian untuk selamanya?

PrincesAuntum · Urban
Not enough ratings
131 Chs

116 -C

Ningsih yang awalnya kesal dengan tingkah ceroboh dari Karin pun akhirnya luluh juga. bagaimanapun Ningsih tahu jika memang Karin adalah sosok yang tulus, lebih dari apa pun dari sikap cerobohnya yang kadang-kadang menyebalkan. Namun Ningsih selalu memiliki segudang maaf untuk Karin bahkan dalam hal apa pun itu. Ningsih tidak bisa diperlakukan seperti ini, bahkan rasanya begitu ada hal yang membuat semuanya kesal juga. Ningsih yang memang terkenal sabar, sudah habis kesabarannya yang luar biasa.

"Baiklah, aku sudah memaafkanmu dan jangan ulangi lagi, masalah yang lainnya serahkan kepadaku," jawab Ningsih kemudian, tersenyum simpul kepada Karin kemudian menepuk bahu Karin dengan sempurna.