webnovel

Rahasia sang Milyader

Area dewasa 21+ Rayhan dan Bryan adalah saudara kembar namun memiliki sifat yang berlawanan. Rayhan dengan sifatnya yang angkuh dan dingin sedangkan Bryan bertolak belakang dengan Rayhan. Bryan memiliki sifat yang penyayang terhadap saudara kembarnya. Ketika terjadi sesuatu yang membuat Rayhan harus dihukum oleh keluarganya Bryan selalu di depan untuk membelanya. Hingga suatu hari tanpa sengaja Rayhan telah membunuh kedua pasangan yang merupakan saingan berat dalam bisnis keluarganya. Kedua pasangan tersebut meninggalkan seorang anak perempuan bernama Yasmin. Mendengar kedua orang tuanya pergi dan tak kembali membuatnya terpukul. Karena Yasmin sangat tahu jika kedua orang tuanya orang yang baik. Yasmin memutuskan untuk ikut bersama dengan pamannya setelah perusahaan milik keluarganya mengalami kolabs harta yang ditinggalkan tak bisa menutupi hutang yang entah darimana datangnya. Yasmin pun pasrah ketika pamannya menjodohkannya dengan Rayhan dengan dalih untuk membayar hutang keluarganya. Faktanya dia dijual dan orang yang seharusnya merangkulnya justru meninggalkannya, kekasihnya Faaz pergi begitu saja setelah tahu jika Yasmin jatuh miskin. Pamannya langsung pindah keluar negeri tanpa meninggalkan jejak untuknya. Rayhan dengan terpaksa menerima perjodohan ini karena dia tak mau disalahkan atas keadaan yang menyudutkannya. Hari-hari Rayhan seperti dalam neraka membuatnya ingin bertukar tempat dengan adiknya Bryan. Apakah Bryan mau bertukar tempat dengan Rayhan? Sedangkan dia sendiri mencintai Alexandria wanita yang selalu mengejar Kakaknya Rayhan. Dan bagaimana dengan Rayhan jika ternyata kebencian terhadap Yasmin berubah menjadi cinta sama halnya dengan Bryan yang juga mulai merasakan cinta untuk kakak iparnya. #Jangan lupa klik bintang masukan ke rak dan tunggu ya updatenya...!!!

Jingga_85 · Urban
Not enough ratings
18 Chs

Kesepakatan bertiga

Bima menemui Yasmin untuk pamit pulang ke rumah dan akan kembali nanti ketika mereka akan melangsungkan pernikahannya. "Paman janji kan jika nanti akan datang dihari pernikahanku?" seru Yasmin. "Tentu saja, kau harus ingat hanya ini satu-satunya cara untukmu membalas Budi baik keluarga mereka kau tahu, menurut lah maka kau akan bahagia?" seru Bima tanpa mereka sadari sepasang mata hazel sedang memperhatikan mereka berdua.

"Paman akan tetap tinggal disana bukan?" tanya Yasmin memastikan keadaan pamannya tersebut. "Tentu saja paman kan tetap disana hingga nanti selama kau di sini maka paman akan tetap menempati rumah itu."

"Baiklah dan jika ada waktu tolong paman kesini bersama dengan Anita dia pasti senang jika kau tetap bersama dengannya."

"Tentu saja aku bahkan sangat mencintainya. Kau tahu itu bukan?"ujar Bima menjelaskan pada Yasmin. "Jika nanti pamanmu ini ada waktu kami pasti akan kembali untukmu, sekarang masuklah sudah malam kami pulang dulu. Sampai besok lusa." Bima dan Anita pun segera meninggalkan mansion mewah milik Abraham tersebut.

Yasmin mulai bimbang apakah keputusannya sudah benar? Faktanya sekarang dia tinggal di mansion mewah tapi merasakan kesepian karena tak ada sama sekali yang dia kenali di sana.

"Kenapa masih berdiri di sini apakah kau tak ingin masuk ke rumah, keluarga baru yang akan selalu ada untuk membantu dirimu," seru Bryan menatap dengan intens wajah Yasmin. Andaikan boleh untuk memilih, sungguh dia ingin memilih Bryan bukan Rayhan karena sikap mereka berbanding terbalik semua.

"Maafkan aku." Yasmin langsung masuk ke mansion dengan harapan bisa langsung masuk ke kamar yang telah dipersiapkan oleh Abraham namun harapannya sia-sia karena dia harus kembali berhadapan dengan Rayhan yang masih duduk di ruang tengah.

"Apa kedua saudaramu itu sudah kembali?" tanya Rayhan.

"Iya, dan akan kembali besok ketika akad nikah dilakukan."

"Apa kau yakin itu?" Yasmin melirik sekilas meskipun takut dia mencoba untuk tetap bertahan karena jika tidak maka dia akan merasa semakin diinjak-injak olehnya.

"Apa maksudmu dengan perkataanmu itu? Apakah kau mengetahui sesuatu yang tidak aku ketahui sebelumnya?"

"Tentu saja, karena itu aku berani bicara padamu karena aku tahu semuanya bahkan yang belum terjadi sekalipun."

"Rayhan, Yasmin Papa akan bicara pada kalian berdua. Ikut Papa ke ruangan kerja," seru Abraham membuat Rayhan dengan malasnya bangkit dari duduknya diikuti oleh Yasmin di belakangnya.

Begitu masuk Abraham mempersilakan Rayhan dan juga Yasmin untuk duduk di sofa.

"Kalian tahu kenapa Papa mempertemukan kalian berdua di sini?" seru Abraham dengan kompak Rayhan dan juga Yasmin menggeleng bersamaan.

"Papa ingin kalian menandatangani perjanjian ini," Abraham mengulurkan selembar kertas dan dia berikan pada Rayhan dan Yasmin. "Apa maksud Papa membuat perjanjian ini? Bukankah Papa tahu jika Rayhan memiliki kekasih tak mungkin Ray meninggalkan Alexa hanya demi perempuan ini Pa," seru Rayhan mulai tersulut emosi begitu membaca poin demi poin yang sengaja dibuat untuk mengekang kebebasan Rayhan dan pastinya akan sangat menguntungkan untuk Yasmin menurut Abraham.

"Yasmin apakah kau keberatan dengan itu semua?" tanya Abraham.

"Tidak Om, eh tidak Pa. Yasmin tidak keberatan dengan semua persyaratan ini tapi, apakah boleh jika kami hanya tinggal berdua Pa karena rasanya akan terasa nyaman jika keluarga baru itu dimulai bersama biarkan kami mencoba menyelesaikan masalah dalam rumah tangga kami sendiri jika nanti kami tidak bisa menemukan solusi maka kami baru akan meminta bantuan pada Papa," ujar Yasmin.

Abraham mengangguk. "Akan Papa pikirkan usulan darimu nanti, sekarang kau bisa beristirahat terlebih dahulu kamarmu ada di sebelah kamar Rayhan."

"Terima kasih Pa, kalau begitu Yasmin pamit dulu, selamat malam semuanya." Abraham mengangguk berbeda dengan Rayhan yang hanya terdiam membisu melihat Yasmin berlalu keluar dari ruangan tersebut.

Setelah Yasmin pergi giliran Abraham menatap tajam pada putranya tersebut. "Papa harap kau memperlakukan dirinya dengan baik, jika Papa sampai mendengar kau melukai dirinya maka kau akan menanggung semua akibatnya Ray, Papa ingin lakukan yang terbaik untuknya."

"Apa Ray boleh bertanya kenapa Ray begitu menyayangi dirinya ketimbang kekasihku Alexa?"

"Kau ini buta hah? Apa kau tak melihat kesederhanaan yang dimiliki olehnya. Apakah kau tak melihat betapa dia gadis yang baik untukmu, apakah kau akan terus menutup mata jika Alexa bukanlah wanita baik-baik jadi jangan pernah kau mengharapkan apapun darinya karena sampai matipun Papa tidak akan pernah mengijinkan dirimu bersama dengan dirinya kau faham itu. Jadi jangan sesukanya sendiri mengambil keputusan karena Papa dan Mama tak suka dengan dia."

"Semua karena kesalahanmu sendiri jika kau tak melakukan kesalahan maka kau tak akan menanggung beban ini, tapi semua kembali padamu Ray, jika kau masih ingin bersama dengan kami menjadi bagian dari keluarga kami maka menurut itu adalah jalan satu-satunya yang paling aman. Jika kau ingin hidup dengan wanita pilihanmu Alexa yang kau banggakan itu, maka bersiaplah aku coret namamu dari daftar kartu keluarga."

Rayhan tercengang mendengar penuturan dari Papanya yang jelas itu bukan suatu ancaman biasa dan pasti akan terjadi jika dirinya tak mau menuruti perkataan sang Papa.

"Baiklah jika itu kemauan Papa Rayhan akan mencoba untuk membuat Papa dan Mama bahagia," seru Rayhan.

Tanpa berbicara lagi Rayhan segera pergi meninggalkan ruang kerja Abraham kesal tentu saja dia merasakan hal itu namun apa mau dikata melawan Papanya pun percuma dia masih ingin berada di zona nyaman dalam hidupnya, Rayhan belum siap jika harus memulai kembali semuanya dari nol.

Tok...tok...tok...

Ceklek.

"Boleh aku masuk Kak?" seru Bryan ketika pintu terbuka.

"Ada apa kau kemari apakah ada sesuatu yang penting?" seru Rayhan.

"Mengenai Yasmin Kak, apakah kau benar-benar serius dengan dirinya? Maksudku jika kau menikahinya bagaimana dengan Alexa, apakah kau akan memutuskannya?" ujar Bryan.

Rayhan menatap adiknya dingin. "Apakah kau pura-pura tidak tahu yang sedang terjadi? Apapun itu jika berhubungan dengan Alexa keluarga kita takkan pernah merestuinya. Karena memang dia sudah dicap buruk oleh Mama maka apapun penilaian kita terhadap Alexa takkan ada artinya kau faham?" seru Rayhan. "Sebaiknya pula kau mencari gadis lain yang sepadan denganmu karena tak mungkin jika mereka akan merestui hubunganmu dengan Alexa ketika aku menikahi Yasmin jadi jangan harap kau bisa menyentuhnya Bryan."

"Dan kau salah Kak jika mengorbankan Yasmin dalam masalah ini karena dia sama sekali tak ada hubungannya dengan Alexa, sebaiknya kau juga tidak macam-macam terhadapnya jika itu terjadi bukan hanya kau yang terancam dicoret dari kartu keluarga tapi juga aku dan semua harta yang Papa miliki akan jatuh ke tangan gadis itu," seru Bryan menatap kesal pada Rayhan Kakak kembarnya tersebut.

"Kenapa dia bisa seistimewa itu buat Papa pasti ada rahasia yang kita tidak tahu?"

"Kau benar dan itu karena dirimu Kak, kaulah penyebabnya."

Deg.

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Jingga_85creators' thoughts