webnovel

Rahasia dan Obsesi Diandra

Rahasia membuat wanita terlihat cantik. Itulah yang selama ini menjadi motto dalam hidup Diandra. Dia berpikir kalau seorang wanita penuh rahasia akan membuatnya terlihat lebih mempesona. Rahasia Diandra adalah obsesinya,dan obsesinya itu menjadi rahasia yang Diandra simpan rapat-rapat, sebelum akhirnya dia mengenal seorang laki-laki yang membuatnya harus berbagi rahasianya itu. Berbagi rahasia yang sama artinya harus memberi tahu tentang obsesi dari Diandra

Vermouth_123 · Teen
Not enough ratings
11 Chs

Pulang ke Rumah

"Silahkan perkenalkan diri anda." Kata salah satu pria HRD yang mewawancaraiku.

"Perkenalkan nama saya Diandra Maheswari. Saya tinggal di Jalan Mangga 8B Margorejo Pati. Saya lulusan s1 Sastra dan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Marer Surakarta dan baru lulus sekitar satu bulan yang lalu." Kataku dengan lancar disertai senyum yang sebenarnya untuk menyembunyikan rasa gugupku.

"Hmm mbak Diandra baru lulus berarti ini ya ? Lalu kenapa anda memilih kantor kami untuk melamar pekerjaan ?" Tanyanya lagi.

"Karena saya suka dengan dunia menulis pak. Bagi saya menulis adalah cara saya untuk meluapkan segala emosi yang tak bisa saya bagi ke orang lain." Jawabku lagi.

Setelah sekitar sepuluh menit sesi tanya jawa itu, akhirnya aku keluar juga dari ruangannya. Pak HRD yang aku belum tau namanya itu bilang padakau jika aku lolos maka aku akan dihubungi dalam waktu tiga hari. Ya semoga aja lolos sih,batinku menenangkan.

Ketika aku keluar aku tidak melihat Panji, mungkin dia sudah masuk untuk wawancara atau mungkin sudah pulang. Aku berjalan keluar kantor menuju sepeda motorku yang ku parkir tak jauh dari kantornya. Aku mengambil HP ku untuk mengabari Mas Rega kalau aku sudah selesai wawancara.

"Sayang aku udah selesai interview. Kamu lagi apa ? Aku kangen." Tombol kirim segera ak pencet dan terkirimlah pesanku ke Mas Rega.

Tak lama Mas Rega pun membalasnya.

"Alhamdulillah lancar kan sayang ? Hmm iya aku juga kangen. Nanti sore setelah kerja aku jemput ya." Balas Mas Rega.

"Oke deh sayang.iloveyou"

Aku mengembalikan HP ku ke tas setelah mengirim pesan ke Mas Rega lagi. Aku ingin segera pulang karena mau hujan. Langit sudah memberikan tanda-tanda berupa mendung yang kian gelap,seakan tak mau berkompromi dengan manusia-manusia yang sedang di jalanan.

Aku memacu motorku agak cepat biar segera sampai di rumah. Mana mau aku sampai kehujanan di jalan. Perjalanan yang seharusnya 15 menit hanya menjadi kurang dari 10 menit dikarenakan aku emang ngebut naik motornya. Sesampai di rumah hujan sudah turun dengan derasnya,tak mempedulikan orang-orang yang berhamburan mencari tempat berteduh.

Aku mencabut kunci motor dari motornya lalu membuka rumah dengan kunci rumah yang ku gabung dengan kunci motor. Biar inget terus gitu. Segera aku ke kamar mandi membasuh badanku yang agak basah terkena hujan. Semua pakaian aku lepas. Kupandangi diriku di cermin yang sedang telanjang. Ah aku ingin disentuh Mas Rega.

Tanpa lama-lama di kamar mandi aku segera keluar, berganti baju santai. Hanya memakai kaos oblong warna hitam dan celana pendek motif kembang-kembang. Peruku terasa lapar sekali karena memang dari pagi aku belum makan dan ini sudah jam dua belas siang aku juga belum makan. Pengen beli makan gado-gado yang tak jauh dari rumah,tapi hujan deres membuatku malas untuk keluar rumah. Kulihat di dapur hanya ada mie instan. Ya udah deh bikin mie aja,pikirku.

Ketika aku mau bikin mie instant, pintu samping rumahku diketuk. Aku segera membukanya dan ternyata yang datang adalah Bu Rina. Bu Rina ini ibu tiriku alias istri ayahku yang baru. Mereka baru menikah sekitar dua bulan yang lalu. Kulihat bu Rina membawakan nasi dan lauk untukku.

"Kamu belum makan kan nduk ? Ini ibu bawain nasi sama lauk ikan lele,ada juga kangkung kesukaan kamu. Daritadi ibu tungguin kamu gak ke rumah belakang. Makanya ibu kesini." Ucap bu Rina seraya masuk ke rumah dan menuju dapur untuk menaruh makanan yang dibawanya.

"Ah iya bu. Diandra baru aja pulang interview ini. Jadi belum sempat mampir ke belakang." Jawabku sambil nyengir.

"Oh ya sudah kamu cepetan makan. Lapar kan pasti." Jawabnya lagi.

"Iya bu makasih makananya."

Setelah berbincang sebentar Bu Rina segera meninggalkan rumah dan kembali ke rumah ayahku. Aku yang memang lapar ini segera saja memakannya. Cacing-cacing dalam perutku ini tak bisa diajak berkompromi lagi. Nasi dan lauknya pun habis dalam waktu kurang dari lima menit. Setelah kenyang aku pun ke kamar ku untuk merebahkan diri. Hmm Mas Rega mungkin sibuk kerja makanya gak sempet membalas pesanku. Aku pun membuka aplikasi MX Player untuk menonton drama korea yang udah aku download sebelumnya. Belum selesai aku menontonnya,aku sudah tertidur duluan.