webnovel

Dia Yang Memukul Duluan

Editor: Wave Literature

Yan Susu tersenyum untuk memberikan keberanian pada Lu Xingguang.

Lu Xingguang mencibirkan bibirnya dan berkata, "Mereka mengolok-olokku dengan mengatakan aku adalah ulat yang kasihan karena tidak memiliki mami. Mereka juga mengatakan papa dan mama tidak ada yang mencintaiku. Mereka mengatakan saat besar nanti aku akan menikah dengan nenek tua lalu dia juga mengejekmu jelek dan jahat..."

Seketika setelah mendengar itu guru itu tertegun.

"Tidak, itu tidak benar. Lu Xingguang yang memukul duluan."

"Iya benar, Lu Xingguang paling nakal hanya karena dia memiliki banyak uang dia selalu menindas orang lain."

...

Semua anak-anak itu terus membela diri karena setiap kali mereka mengatakan itu maka semua orang akan percaya, termasuk guru mereka.

Dan setiap mereka bertengkar dengan Lu Xingguang maka orang tua mereka pasti akan memuji mereka dengan kata-kata 'Hebat' lalu mereka akan menerima uang ganti rugi.

"Pembohong! Jelas-jelas kalian yang mengolok-olokku dulu." Lu Xingguang begitu marah hingga wajahnya menjadi merah.

Dulu dia tidak pernah berusaha menjelaskan dirinya atau membantah tapi hari ini karena Yan Susu ada disini, dia tidak ingin Yan Susu salah paham kepadanya.

"Kamu dulu yang memukul, kamu anak nakal."

"Tidak, kalian dulu yang mengolok-olokku baru aku memukul kalian."

...

Setelah melihat kedua sisi yang terus berdebat, guru itu dengan dilema berkata, "Nyonya Lu, ini…"

Yan Susu hanya tersenyum kecil, suaranya tidak keras tapi terdengar jelas di telinga setiap anak kecil itu, "Tidak apa-apa, anak kecil yang suka berbohong saat malam hari akan ada hantu yang mencari mereka, naik ke atas ranjang mereka…"

"Ah! Jangan mencariku, jangan mencariku, aku tidak akan berbohong lagi!"

"Aku tidak mau dicari oleh hantu, aku takut. Mama…"

Semua anak yang awalnya mengatakan Lu Xingguang yang menindas mereka terlebih dahulu langsung menangis dengan keras.

Sekarang semuanya terlihat dengan jelas siapa yang sedang berbohong.

Raut wajah Guru itu seketika berubah menjadi malu.

Setelah melihat raut wajah guru itu, Yan Susu yakin guru itu tidak pernah bertanya kepada Lu Xingguang sebelumnya dan langsung memutuskan dia yang bersalah...

Yan Susu melihat ke arah guru itu lalu dia tersenyum dan berkata, "Sekarang masalahnya sudah jelas. Aku harap mereka semua meminta maaf kepada Lu Xingguang dan berjanji tidak akan mengolok-oloknya lagi." kemudian Yan Susu melihat ke arah teman-teman Lu Xingguang dan berkata lagi, "Anak kecil yang meminta maaf dengan tulus maka saat malam hari tidak akan ada hantu yang mencarinya, terlebih lagi jika anak itu baik dan penurut maka saat hari natal akan mendapatkan hadiah dari santa klaus."

Anak-anak yang sebelumnya menangis seketika langsung berhenti menangis lalu dengan ketakutan meminta maaf kepada Lu Xingguang.

Keadaan di kantor guru seketika berubah menjadi sangat hangat.

Guru itu melihat Yan Susu dengan tatapan malu dan berterima kasih lalu berkata, "Nyonya Lu, terima kasih banyak."

"Tidak masalah, hanya saja aku harap pak guru bisa bersikap adil kepada semua anak, bukannya memihak ke satu sisi. Sebagian sikap anak-anak terbentuk karena ulah orang dewasa."

"Iya, yang nyonya Lu katakan benar."

"Xingguang, ayo kita pulang." Yan Susu menggangdeng tangan Lu Xingguang kemudian dia tersenyum ke arah teman-temannya dan berkata. "Sampai jumpa, lain kali tante undang kalian main ke rumah agar bisa bermain bersama."

"Aku tidak mau main bersama mereka, kekanak-kanakan." kata Lu Xingguang dengan suara kecil dan kesal, tapi dia tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya.

Yan Susu tersenyum kecil dan tidak mengatakan apa-apa.

Lu Xingguang tiba-tiba tiba-tiba menyadari Yan Susu membawa berbagai tas belanjaan dan tas belanjaan itu terlihat sangat cantik sehingga dia bertanya, "Sayang, apa yang kamu bawa itu?"

"Aku membelikan pakaian untukmu."

"Yang benar?" Lu Xingguang menjadi sangat antusias lalu berkata lagi, "Aku mau lihat, aku mau lihat."

"Kita lihat saat pulang nanti."

Saat mendengar itu Lu Xingguang langsung menarik tangan Yan Suusu dan berjalan dengan cepat. Dia sudah tidak sabar untuk segera pulang agar bisa melihat pakaian baru untuknya.

Setibanya di vila mereka berdua langsung masuk dan melihat Lu Zhanxiu duduk di sofa ruang tamu seperti sedang menunggu kepulangan mereka. Diam-diam Lu Xingguang menjulurkan lidahnya seolah mengejek Lu Zhanxiu.

"Nyonya Lu, tuan muda Lu benar-benar hebat. Yang satu masuk ke kantor polisi dan yang satu masuk ke kantor guru." melihat wajah Yan Susu dan Lu Xingguang membuat Lu Zhanxiu merasa sakit kepala.

Dia mengira menikah dengan seorang perempuan yang penurut, tapi dia tidak menyangka dalam 1 minggu dia sudah masuk kantor polisi 2 kali.

Mereka berdua menundukkan kepala seolah menunggu Lu Zhanxiu mengomeli mereka berdua.

"Kenapa? Leher kalian patah semua sehingga kalian hanya bisa menundukkan kepala?"