webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Semena mena

Mereka masih mengobrol santai hingga sebuah gebrakan mengambil alih atensi mereka bertujuh. Dua orang kakak kelas berdiri di sana. Aksara tahu, satu diantara mereka adalah Alice, perempuan yang selalu mengejar Arjuna seperti orang gila. Sedangkan di samping Alice, Aksara tidak terlalu mengetahuinya namun dari name tag gadis itu bertuliskan Clara. Keduanya tampak tidak senang. Terlebih Alice yang terus saja melotot pada Karin. Aksara sungguh merasa jengah melihat pemandangan itu. Menyebalkan sekali. Terlebih melihat tatapan kedua kakak kelasnya itu Aksara dapat menebak keduanya pasti ingin mencari masalah. Merepotkan sekali, "Kenapa kak? Ada yang bisa kita bantu? Kita nggak bolos kok soalnya sekarang jam kosong," ujar Aksara dengan enggan, "Kita lagi sibuk kak. Bisa nggak kakak kakak sekalian nggak gangguin kita dulu?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com